Share

Part 9 Cemburu 2

"Mas, mau makan apa?" tanya Alita sambil memandang Gama yang duduk dan fokus pada ponselnya semenjak mereka datang tadi.

Malam itu mereka makan malam di Restoran Wijaya Kusuma milik Bu Ariana. Mengambil tempat duduk paling tepi, agar bisa leluasa untuk ngobrol.

Alita yang punya ide makan di sana biar sekalian bisa bertemu dan bicara dengan ibu kedua bagi Gama. Melihat Gama yang banyak berubah akhir-akhir ini membuat Alita khawatir. Tentunya ia tidak ingin malu jika gagal lagi. Apalagi Gama termasuk pria paket komplit. Kaya dan keturunan bangsawan.

Saga dan Melati juga sudah tahu kalau ia bertunangan dengan Gama. Kalau gagal, mau ditaruh mana mukanya.

Sejauh ini Gama juga belum tahu tentang masa lalunya. Jika pada akhirnya terbongkar, tak masalah. Yang penting mereka telah menikah.

"Mas," panggil Alita lagi karena Gama masih diam.

"Aku pesan nasi goreng saja," jawab Gama tanpa mengalihkan perhatian pada benda pipih di tangannya.

Alita yang kesal langsung berdiri dan melangkah ke belakang. Bilang pada seorang pramusaji, kemudian gadis itu duduk di dekat Bu Ariana yang tengah mengupas bawang di meja belakang.

Walaupun tidak menyukai Alita, tapi Bu Ariana tetap menanggapi dengan ramah saat gadis itu mengajaknya bicara. Mendengar keluh kesah Alita yang mulai risua dengan sikap dingin Gama dalam dua minggu ini.

"Mungkin Gama banyak pekerjaan, Lita. Apalagi sekarang dia harus fokus pada kantor cabang yang dipercayakan padanya." Bu Ariana berusaha meredam kegelisahan calon istri keponakannya.

Alita menoleh pada pria yang masih diam memandang ponsel di tangannya. Entah apa yang membuatnya sefokus itu. Apa Gama punya gebetan baru?

Ah, sejak awal dia pun tahu Gama itu seperti apa. Dingin dan cuek sebenarnya. Bukankah memang sejak awal dirinya yang mulai mendekati. Setelah tidak mungkin lagi mendapatkan Saga, bukankah ada Gama yang tak kalah mentereng dari sepupunya itu. Bahkan gelar Randen masih tersemat pada Gama karena dia keturunan dari anak laki-laki. Kalau Saga hanya dari ibunya.

Ternyata tidak mudah mendekati laki-laki itu. Kelihatannya saja mata keranjang, nyatanya susah untuk ditaklukkan. Kalau bukan karena dia yang agresif, belum tentu Gama jatuh dalam dekapannya.

Sekarang hanya bagaimana cara supaya Gama menyegerakan pernikahan mereka. Tidak mendapatkan Saga, tapi masih bisa menjadi bagian dari keluarga besarnya.

Dipikir Alita, Gama ini gampangan. Nyatanya tidak. Bermesraan kalau tidak dirinya yang memulai, Gama tetap kaku bak kanebo kering. Mungkin hal itu yang membuat Dea minta cerai. Tapi bukankah Dea sering sekali cerita kalau masih cinta pada Gama?

Sementara Gama yang duduk diam masih fokus pada layar ponsel. Melihat profil seorang laki-laki yang baru diketahui akunnya pagi tadi. Profil dokter yang ada di Rumah Sakit Harapan Mulia.

dr. Angkasa Evano, Sp.JT. FIHA.

Seorang laki-laki memakai jas dokternya yang menjadi profil di akun media sosial yang tampak di layar ponsel Gama.

Rupanya dia bukan dokter spesialis jantung, tapi seorang dokter bedah jantung. Di usia yang masih setara dengannya. Dia termasuk dokter dengan usia muda bagi seorang spesialis bedah jantung, tapi kiprahnya sudah luar biasa.

Dokter spesialis jantung tidak bisa melakukan pembedahan. Tapi beda dengan dokter Angkasa, dia bisa melakukan pembedahan atau operasi jantung.

Single. Anak pertama dari dua bersaudara. Dan di sana juga tertera alamat tempat prakteknya.

Wow. Diakah pria yang jatuh cinta pada Deandra?

Terbit nyeri dalam relung kalbunya. Selama kenal hingga menikah. Dea tidak pernah membuatnya cemburu kelewat batas. Wanita itu begitu memujanya. Menempatkan dirinya sebagai satu-satunya lelaki yang dicintai sepenuh hati. Yang selalu cemburu saat Gama bersama relasi perempuan.

Saat bersamanya, Dea tidak pernah dekat dengan lelaki mana pun. Bahkan setelah bercerai, Dea tetap bertahan sendiri. Tapi kali ini, Gama dibuat sangat gusar oleh sosok dokter berparas tampan itu.

"Deandra itu cinta banget sama kamu. Kamunya saja yang nggak peka. Nggak berusaha membalas perhatian dan rasa cintanya. Kamu pikir nggak capek apa, terus-menerus memberi tanpa mendapatkan timbal balik," kata Astrid sepulangnya mereka dari rumah Dea.

"Perempuan seperti Dea itu nggak ribet kok, Ga. Kamu kasih sedikit waktu dan perhatian saja dia sudah bahagia. Buktinya pun sampai sekarang Dea juga masih bertahan sendiri."

"Tapi dia yang minta cerai, Mbak?" bela Gama.

"Karena sudah lelah. Untuk apa bertahan denganmu yang nggak pernah bisa berubah. Kamu bilang cinta sama dia, tapi nggak pernah membuktikannya. Kamu tetap semaumu sendiri. Di titik akhir dia nunggu kamu berjuang sekali lagi dalam hubungan kalian. Nyatanya kamu tetap diam dan egois, Ga. Sumpah Mbak jengkel sama kamu. Memang kamu cocoknya itu dapet perempuan seperti Alita. Sama-sama nggak punya perasaan. Katamu Alita itu teman baiknya Dea, kan?"

Astrid mengungkapkan kekesalannya. Meski dia hanya sebagai kakak ipar. Tapi sikapnya sudah seperti kakak kandung bagi Gama. Astrid tak segan mengomel pada Gama yang memang dingin tidak ketulungan.

"Mbak mau jodohin Dea sama dokter Angkasa. Dia dokter spesialis. Masih perjaka juga meski usianya sudah banyak. Dari keluarga dokter. Papanya seorang dokter ortopedi dan ibunya dokter kandungan. Lagian Angkasa sudah lama naksir sama Dea." Dengan santainya Astrid bicara begitu padanya. Kemudian pergi meninggalkan Gama sendirian di kursi teras.

Iparnya tidak menyadari, kalau apa yang telah dikatakannya tadi mencabik perasaannya yang selama ini mati suri. Astrid juga berpihak pada Dea daripada membelanya.

Dan kata-kata Astrid itu masih terngiang di telinga Gama hingga sekarang. Apa mungkin saat ini Dea memang sudah menjalin hubungan dengan dokter itu?

Dada Gama mendadak terasa nyeri.

Biasanya kalau ia mengirimkan pesan untuk bertanya tentang Antika, selalu cepat dijawab oleh Dea. Tapi dalam dua Minggu ini butuh waktu beberapa lama baru dibalas. Walaupun aplikasi pesannya sedang aktif.

* * *

Komen (7)
goodnovel comment avatar
Zahra Playz
mulai kebakaran jenggot dia (gama),... maunya gama Dea tatap memuja dia dan tetap juga dgn Alita... capek dehh... Ayo Dea semaangat gama bukaan segalany....
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
nah terang benderang kn tuh klakuan n niatny alita... dr d crt sebelh dah g respect. matre pastiny. g tahu malu. aah pokokny g knal adab. pinginny dea move on n sm dktr angkasa. tp y kita serahkn kmbali pd sang author
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
tuh kan bener Alita tuh gk beneran cinta sama Gama. dia tuh cuma Mandang harta n tahta.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status