Share

21. TKP

Anyir darah segera menyambut penghidu Hendi. Dia reflek menutup hidungnya.

Petugas polisi yang mendampinginya berkata, “Kematiannya terasa janggal. Tapi, kami bisa pastikan kalau tidak ada seorang pun yang masuk ke dalam sel. Kami tidak menemukan tanda-tanda keberadaan orang lain, bahkan kunci gembok sel korban masih dalam keadaan utuh.”

“Ini sama!” pikir Hendi, kematian Dahlia mengingatkannya akan kematian Suroso. “Papa juga dibunuh di dalam kamar yang terkunci dari dalam, sel tempat Dahlia berada juga selalu terkunci. Enggak ada orang lain yang bisa masuk.”

“Saya akan membuka pintu selnya, tolong, kuatkan hati Anda. Situasi di dalam sana, sangat mengerikan.” Petugas polisi itu memperingatkan Hendi.

Mendengar kata-kata si polisi, membuat Hendi merasakan de javu. Ah, sudah berapa banyak orang pernah mengatakan hal yang sama kepadanya? Pikir Hendi. Dia masih ingat dengan jelas, bagaimana dokter di rumah sakit juga berkata seperti itu saat dia harus mengidentifikasi jenazah sopirnya, Ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status