Share

Bab 40. Kejutan

Bertemu dengan Mas Janan mengobati rasa rinduku akan kehidupan kampus dulu. Kami sering berbincang dan bercerita masa lalu. Tentunya disela-sela pembicaraan program desa. Tak jarang aku mengoloknya tentang sikap konyolnya dahulu. Sok berkuasa, ngatur ini dan itu. Yah, gaya khas senior dulu.

Memang, kami berbeda jurusan walaupun sama-sama Fakultas Tehnik. Dia jurusan mesin dan aku arsitek, namun pandangan kami setipe, lebih melihat sesuatu berdasarkan logika. Tidak suka terjebak atau terkekang dengan hubungan rasa, mungkin itulah yang menyebabkan dia masih sendiri.

Status Mas Janan ini yang sering dimasalahkan oleh Pak Mahendra. Dia menganggap dahulu kami mempunyai hubungan khusus dan sekarang masih menungguku. Dia tidak suka melihat kami berbincang dan tertawa bersama. Meskipun aku berusaha bersikap formal, tetap aja berujung dengan canda seperti dulu.

Huuft ...!

Mempunyai teman dekat yang tidak mengerti indahnya berteman itu susah! Harus menjelaskan dengan bukti dan memberi argumen y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status