Share

Bab 15. Kejujuran Lusi

"Kalian harus makan yang banyak, biar kalian cepat besar dan tentu sehat," ujar Vanzo menatap kedua perempuan bawaan Aarav.

Mereka tak lain Kinara dan Lusi. Mereka duduk di samping sedang Vanzo duduk di kursi paling ujung, tepat di kursi utama kepala keluarga.

Kinara merasakan canggung saja. Vanzo—kakek Aarav begitu baik padanya, sampai-sampai apapun dia perlihatkan untuknya dan untuk sang adik.

"Terima kasih Kakek, tapi, ini terlalu kebanyakan kek. Saya enggak bakal bisa menampungnya," ujar Kinara dengan sopan. Begitu banyak menu yang di sajikam di atas meja ini, berjejer dari ujung kiri sampai ke ujung kanan. Huh, padahal yang makan hanya tiga orang saja. Tapi makanan begitu banyak dihidangkan.

Sekelebat akan orang-orang yang kurang mampu membuat Kinara merasa kasihan. Begitu banyak di luar sana yang tidak pernah mendapatkan makanan seenak dan semewah ini. Termasuk dirinya sendiri.

Ya, bagi Kinara yang biasanya hanya bermakan lauk-pauk biasa tentu menjadi sebuah kesyukuran kala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status