Share

Bab 8

Penulis: Althafunnisa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-14 08:12:02

"Nona Rindi Vella Rosdella. Ada yang salah dengan saya?" Pemuda itu mengibas-ngibaskan tangannya di hadapan Rindi.

"Dek. Kok malah bengong aja sih?" Alvin mencubit pinggang Rindi dengan kuat sehingga adiknya itu tersentak dari lamunan.

"Maaf, Pak." Rindi menangkupkan kedua tangannya di hadapan pemuda itu.

"Pak? Emangnya saya seperti bapak-bapak ya?" Lelaki itu melirik sambil menarik meja yang ada di hadapannya.

"Kamu tuh gimana sih, masa Deva dipanggil Pak?" Alvin juga ikut berbisik di telinga adiknya.

"Deva?"

"Ternyata Rindi sudah nggak ingat lagi sama aku." Lelaki yang bernama Deva itu menyunggingkan senyumnya di hadapan Rindi.

"Emangnya kita pernah ketemu? Di mana?" Rindi menatap Alvin dan Deva bergantian.

"Deva ini anaknya Pak Jodi yang bungsu. Masa kamu lupa sih? Kita pernah bertemu dengan Deva ketika ikut Papa merayakan ulang tahun pernikahan Pak Jodi dengan istrinya. Waktu itu kamu sedang dimabuk asmara sama Malik." Alvin menyahut dengan nada malas.

"Masa sih? Pas yang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Membalas Perselingkuhan (Mantan) Suami   TAMAT

    "Tapi kamu tahu siapa orang tuaku 'kan?" Beberapa slide video memperlihatkan Rindi dan keluarganya yang memang pemilik perusahaan besar yang bekerjasama dengan perusahaan Deva. Malik benar-benar tidak menyangka jika Rindi selama ini merahasiakan identitas pribadinya. Ia tak menyangka jika istri yang selama ini dikhianatinya adalah seorang ahli waris perusahaan besar yang berdampingan dengan Deva. "Karena kalian sudah tahu konsekuensi dari tindakan skandal ataupun percintaan di kantor, maka hari ini juga saya tetapkan Malik dan Karin dipecat dari perusahaan." Deva berseru mengambil keputusan yang langsung diiringi tepuk tangan oleh seluruh karyawan. "Ini tidak adil, Bos." Karin memegang kepalanya sambil menatap Malik dengan kecewa.***"Rindi. Maafin aku karena sudah berselingkuh darimu. Maafin aku karena pernah menyakitimu. Aku mohon kamu bersedia memaafkanku." Malik mengejar langkah Rindi yang hendak masuk mobil. Rindi hanya tersenyum tipis. "Aku sudah memaafkanmu jauh sebelum k

  • Membalas Perselingkuhan (Mantan) Suami   bab 40.

    "Esok pagi aku akan segera memanggil mereka dan membongkar semua kebusukan mereka selama ini," sahut Deva. "Kamu serius? Bukannya pengen main-main sama mereka dulu?""Nggak jadi. Lebih baik mereka cepat angkat kaki dari perusahaanku. Aku tidak sudi melihat mereka bahagia di atas penderitaanmu."Deva segera menghubungi asistennya dan meminta untuk segera menyiapkan segala sesuatunya untuk membongkar perbuatan Malik dan Karin. ***"Ada pertemuan dadakan? Kok tumben ya?""Gak tau juga sih. Tapi katanya ada yang melanggar larangan di kantor ini sehingga Pak Deva marah besar.""Eh, tapi ada juga yang bilang kalau Pak Deva ingin melakukan PHK secara besar-besaran."Berbagai bisik-bisik dari para karyawan mulai memenuhi ruangan. Mereka merasa heran karena tiba-tiba asisten Deva memberitahukan bahwa hari ini ada pengumuman yang akan langsung disampaikan oleh Deva terkait masalah perusahaan. Karin dan Malik yang baru saja datang ke kantor, merasa heran melihat para karyawan yang sedang berb

  • Membalas Perselingkuhan (Mantan) Suami   bab 39

    "Kok buru-buru amat sih? Padahal aku baru mau ngobrol sama kamu," ujar Alvin yang baru saja datang bersama Lia. "Eee .. aku ...""Duduk lagi lah."Sepasang suami istri itu duduk di hadapan Deva dan mempersilahkan Deva duduk kembali. "Dari mana? Banyak banget belanjaannya?" Deva melirik ke arah barang-barang yang diberikan oleh Lia kepada asisten rumah tangga. "Oleh-oleh buat orang-orang di Bangka Belitung.""Emangnya kamu sudah mau pulang ke sana?" Deva menoleh ke arah Rindi dan Alvin bergantian. "Rencananya iya. Minggu depan kami akan segera pulang ke Bangka Belitung. Aku tidak bisa terlalu lama meninggalkan perusahaanku di sana," sahut Alvin. Rindi terkejut mendengar perkataan abangnya. Secara Alvin tidak pernah memberitahukan kepada Rindi Kalau ia akan kembali pulang ke Bangka Belitung. Tiba-tiba Rindi merasakan kesedihan menjalar di dadanya. Pasalnya selama beberapa bulan terakhir, semenjak ia kembali ke rumah papanya, ada Alvin yang setiap hari selalu dilihatnya dan membimb

  • Membalas Perselingkuhan (Mantan) Suami   bab 38

    "Iya. Kalau kita sudah menikah, perusahaan tidak bisa memecat kita. Bilang saja kalau kita sama-sama suka dan memilih menikah langsung agar tetap mempertahankan pekerjaan," sahut Malik. Karin merasa lega mendengar jawaban dari Malik. Ia lega karena tak dipecat dari pekerjaannya dengan ide yang diberikan oleh Malik. Sepasang kekasih itu pun mengemasi barang-barang mereka karena ingin mencari kontrakan lain yang tentunya lebih aman. "Untuk sementara waktu kamu pulang saja dulu ke rumahmu. Biar mas sendiri yang tinggal di kontrakan. Supaya orang-orang tidak curiga saat kita mengatakan ingin menikah," ujar Malik lagi. "Mas yakin nggak mau tinggal satu rumah denganku?""Ini semua demi kebaikan kita. Lagi pula sayang juga kalau kita harus mencari rumah kontrakan yang hanya ditempati sebelum kita menikah," sahut Malik. Malik berencana mengantarkan Karin pulang ke rumahnya bersama mobil kekasihnya itu. Sementara Ia memutuskan untuk membeli sepeda motor baru yang nanti akan digunakannya u

  • Membalas Perselingkuhan (Mantan) Suami   bab 37

    "Mereka yang membiayai pengobatan rumah sakit orang tua saya. Jadi saya benar-benar merasa berhutang Budi pada mereka," sahut sekretaris itu masih dengan linangan air mata. Rindi menghela nafas mendengar perkataan sekretarisnya itu. Ia tak menyangka jika Om Abdul dan Om Gunawan telah mempergunakan sekretarisnya yang lemah untuk menghancurkan perusahaan papanya. "Saya akan bayar hutangmu pada Om Gunawan dan Om Abdul. Dan saya tidak akan memecatmu dari perusahaan ini. Dengan catatan, kamu merahasiakan kepada Om Gunawan dan Om Abdul tentang bocornya rahasia ini," ujar Rindi. Sekretaris itu mengangguk dan menuruti semua yang diminta oleh Rindi. Ia merasa lebih aman bekerja sama dengan Rindi daripada dengan kedua laki-laki yang sudah tua itu. Setelah selesai membicarakan tentang permasalahan perusahaan, Rindi segera menghubungi Deva untuk menanyakan kerjasama selanjutnya. "Kamu tenang aja. Sekarang aku sedang fokus pada proyek baru yang tengah aku kelola. Proyek itu aku serahkan kepad

  • Membalas Perselingkuhan (Mantan) Suami   bab 36

    "Ini benar-benar aneh. Berani-beraninya mereka meletakkan nominal yang cukup besar dan jauh dari target yang aku tentukan." Rindi mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ia kembali membuka lembaran demi lembaran yang ada di dalam berkas itu. Hingga akhirnya ia menyadari kalau ada banyak perbedaan nominal yang tertera di file di dalam komputer dengan apa yang ada di hadapannya saat ini. "Ke ruangan saya sekarang!" Rindi segera menghubungi sekretarisnya untuk segera masuk ke ruangannya. Beberapa saat kemudian, sekretaris Rindi masuk ke dalam ruangan. "Apa-apaan ini? Kenapa berkasnya tidak sama dengan apa yang saya tulis di dalam file ini?" Ujar Rindi seraya menghempaskan map yang ada di hadapannya. "Ituuuu ...." Sekretaris itu terlihat gugup mendengar Rindi yang berbicara dengan nada lantang. "Itu kenapa? Jelas-jelas kemarin saya sudah mengirimkan file ini kepada anda tapi mengapa anda memberikan berkas yang berbeda pada saya?" Tanya Rindi lagi. "Kalau permintaan kita segini besar kepad

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status