Share

Membalas Perselingkuhan Suami
Membalas Perselingkuhan Suami
Penulis: Alin Sky

Bab 1-Wanita Asing di Kamarku

"Sayang, pulang cepat ya. Mas nggak tahan nih. Lagi kepingin." Begitu isi pesan yang dikirim Mas Adam siang ini padaku. Sebuah kode yang sangat aku pahami.

Aku tersenyum malu. Ku tahan sekuat tenaga rasa senang yang tiada kira, agar karyawanku tidak mengira aku sedang gila.

"Ya ampun, Mas. Baru tadi malam lho kamu dapet jatah. Kurang ya?" Ku balas dengan memberikan pertanyaan dan emotikon lidah menjulur sebagai ekspresi untuk menggoda Mas Adam. Istri mana yang tidak tersenyum geli ketika ajakan bercinta datang dari suaminya di siang bolong? Apalagi mas Adam memintanya lagi setelah semalaman kami bertempur ria.

Akhir-akhir ini, cuaca sangat panas karena sudah memasuki musim kemarau. Namun, suamiku itu selalu meminta haknya pada malam maupun siang. Tentu tidak biasa. Keseringan melakukan, membuatku menjadi bertanya-tanya mengapa Mas Adam kembali seperti dulu. Disaat kami baru-baru menikah alias menjadi pengantin baru. Padahal usia pernikahan kami sudah tujuh tahun berlalu.

"Ayolah, Dek. Mumpung anak-anak hari ini lagi les." Mas Adam membalas pesanku lagi. Tetap memaksa.

Aku mendengus napas. Ku edarkan pandangan ke sekeliling kertas yang menumpuk diatas meja. Kemarin saja aku juga melakukan hal yang sama, meninggalkan pekerjaan yang masih menggunung ini demi memuaskan hasrat suamiku. Dan hari ini? Entah alasan apa lagi yang akan ku katakan kepada karyawanku.

Ting!

Belum sempat ku balas, Mas Adam mengirimkanku pesan lagi. "Dek, kamu tahu kan hukumnya kalau menolak ajakan suami?"

Kalau sudah ia sudah mengancamku seperti itu, lidahku kelu. Tidak bisa mengatakan apapun lagi.

"Hm. T-tapi, kerjaanku masih banyak, Mas. Gimana kalau nanti malam aja sayang?" balasku. Meminta Mas Adam untuk menunggu dimalam hari.

"Sayang, aku nggak tahan lagi. Pokoknya sekarang. Mas tunggu dirumah ya."

Mas Adam membalas pesanku lagi tetap dengan memaksa. Aku sampai heran dibuatnya, ketika sedang sangat ingin, ia selalu begitu akhir-akhir ini. Selalu memaksaku. Padahal, dulu Mas Adam tidak begitu. Memangku akui, usia kami terpaut 10 tahun. Aku masih berkepala 3, sedangkan Mas Adam sudah menginjak kepala 4. Tapi, staminanya dalam bercinta tidak bisa diragukan lagi. Suamiku ahli dalam hal birahi.

"M-mas, maaf banget. Aku nggak bisa. Kemarin kan aku udah ninggalin kerjaan disiang hari juga," balasku.

"Kamu kan CEOnya, Dek. Kamu punya wewenang untuk izin pulang lebih dulu."

"Ayolah, Dek."

"Please mau ya. Pulang sekarang ya. Atau mas jemput ya."

Pesan W******p dari suamiku terus datang berturut-turut.

Tok! Tok! Tok!

Pintu ruanganku berbunyi. Seseorang mengetuknya dari luar.

"Masuk!" pintaku. Aku tahu bahwa diluar ada orang yang ungin bertemu denganku.

Pintu terbuka. Benar saja. Wanita muda berjalan ke arahku dengan sopan.

"Ada apa?" tanyaku setelah meletakkan gawaiku diatas meja. Belum memandang ke arah wanita itu.

"Maaf, Bu. Saya mendapat telepon dari Kev Company bahwa hari ini tepat pukul 2 siang mereka mengundang kita untuk bertemu digedung baru milik mereka." Rina, manajerku memberi tahu sebuah informasi.

Aku menepuk keningku dengan pelan. "Huh. Jam 2 ya?" tanyaku memastikan.

Rina mengangguk. "Betul, Bu."

Aku melirik sekilas ke arah layar gawaiku. Disana pesan Mas Adam masih belum kubaca. Ia mengirimkanku spam pesan lagi. Memintaku untuk segera pulang dan melayaninya.

Aku menggigit bibir bawah. Bingung dengan keadaan saat ini. Aku tahu perusahaan yang saat ini memintaku untuk mengadakan pertemuan dadakan adalah perusahaan yang telah lama aku incar untuk dapat melakukan kerja sama. Kev Company, perusahaan besar dengan power yang kuat. Jika mereka memintaku untuk datang kesana, itu artinya mereka tertarik dengan tawaran perusahaanku yang telah diajukan beberapa bulan lalu.

"Bagaimana, Bu?" Suara Rina menyadarkan lamunanku.

Aku melihat jam yang melingkar ditanganku. Waktu masih menunjukkan pukul 13.00 "Ya sudah. Kita kesana dalam waktu 10 menit lagi." Akhirnya aku memutuskan untuk menghadiri undangan Kev Company dan menolak ajakan bercinta dari suamiku dengan baik-baik.

"Maaf, Sayang. Aku ada rapat dadakan sama perusahaan yang sepertinya tertarik dengan tawaranku. Aku janji nanti malam ya, Mas." Begitu pesan yang ku kirim kepada Mas Adam sebelum aku pergi ke Kev Company. Tidak lupa emotikon cium dan sebuah love merah diakhir pesan yang ku kirim.

Dua centang biru langsung menyala. Tapi, tidak ada balasan dari Mas Adam.

***

Pukuk 20.00 WIB, aku pulang ke rumah setelah menempuh kemacetan panjang dijantung kota. Lampu didalam rumah sudah terlihat gelap. Pertanda bahwa anak-anak sudah tidur dikamarnya.

Wajahku sumringah meskipun belum mandi. Sebab, aku tidak sabar untuk menemui suamiku dan memenuhi janjiku untuk melayaninya malam ini. Fisikku memang sedang lelah saat ini, tapi untuk perihal melayani Mas Adam apalagi sudah membuat janji padanya, aku masih sanggup melakukannya.

Aku berjalan dengan pelan agar anak-anak tidak terbangun.

"Aku sengaja nggak hidupin lampu, Mas. Biar surprise!" kataku dalam hati merencanakan sesuatu.

Aku melangkahkan kaki untuk menaiki anak tangga satu per satu. Sebab, kamarku dengan Mas Adam berada dilantai dua. Sedangkan kamar anak-anak berada dilantai satu. Kamar kami dengan anak-anak memang sengaja dipisah dan berjarak jauh, Kata Mas Adam agar mereka tidak bisa mendengar ataupun mengganggu ketika orang tuanya sedang melakukan apapun.

Aku pelan-pelan membuka knop pintu kamar.

Ceklek!

Tidak dikunci. Senyumku semakin lebar.

"Hai, Sayang!" sapaku dengan suara ASMR yang terdengar manja.

Namun, betapa terkejutnya aku ketika melihat seprang wanita asing yang tengah berdiri dihadapanku. Sepertinya ia ingin keluar dari kamarku dan juga Mas Adam. Kedua matanya membulat. Aku pun juga begitu. Sementara Mas Adam yang berada diatas ranjang sontak langsung turun dan berdiri.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fransisko Vitalis
istri pulang kerja pergokin suami selingkuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status