LOGIN
Farel membelalakkan mata tidak percaya. Dia berkata, "Kamu berani menjebakku?""Winda, kenapa kamu tega melakukan ini padaku? Padahal kamu yang paling mencintaiku ...."Dia mencoba menerjang untuk menyanderaku, tetapi segera dihentikan oleh Mario dan polisi yang datang.Aku melepaskan alat pendengar dan kamera mini. Mengembalikannya kepada polisi, lalu melangkah mendekat padanya dua langkah."Saat mengganti suplemenku dengan pil kontrasepsi, kamu seharusnya sudah memikirkan akan ada hari seperti ini. Aku beritahu, ya, nggak ada yang mencintaimu!""Farel, kamu benar-benar mengira melihatku di depan rumahmu adalah kebetulan? Sekarang kamu sedang menuai balasanmu. Pergi ke neraka sana!"Ini adalah bagian dari rencanaku.Aku tahu, setelah tahu bahwa Kevin yang dia rawat dan cintai selama hampir tiga tahun bukanlah putranya, Farel pasti akan sangat marah dan tidak bisa menerima kenyataan.Setelah amarahnya mereda, dia akan teringat anak kami yang pernah kukandung sebentar. Dia akan berusaha
Serli dan Kevin meninggal. Sejak saat itu, Farel benar-benar terpuruk. Perusahaan Merza yang berdiri kokoh di lautan bisnis Kota Tima, kini berada di ambang kehancuran.Namun, itu masih belum cukup.Aku ingin aib mereka benar-benar terekspos di hadapan dunia.Ketika semua orang yang tidak tahu kebenaran merasa sedih atas meninggalnya Serli, para paparazi merilis berita yang menghebohkan.#Artis Terkenal Serli Damika Pengganggu Rumah Tangga, Berniat Membawa Anaknya Masuk ke Keluarga Kaya##Balasan Serli dan Farel##Kebenaran Kematian Tragis Serli Damika#...Semua itu dirangkai menjadi kebenaran, yang aku minta orang lain untuk rekam dan dokumentasikan selama ini.Apa pun yang paling mereka hargai, itulah yang kupastikan tidak akan mereka dapatkan.Dalam semalam, reputasi Serli menjadi lebih busuk daripada mayatnya. Banyak orang yang pernah berurusan dengannya mulai muncul dan mengungkap betapa buruknya sikap dan aktingnya. Serli menjadi aib besar bagi industri hiburan.Saham Perusahaan
Menginjakkan kaki lagi di Kota Tima, aku dipenuhi dengan berbagai macam emosi.Setelah sedikit mencari tahu, aku mendengar bahwa Farel tenggelam dalam kesedihan karena kehilangan orang yang dia cintai. Pria itu tidak peduli dengan urusan perusahaan dan hubungannya dengan Serli sudah tidak harmonis lagi.Aku mencibir.Jika saja Farel pernah memberikan sedikit perhatian lebih padaku, bagaimana mungkin dia tidak tahu kalau mayat itu bukan diriku?Jika saja dia masih punya sedikit sisa hati nurani, bagaimana mungkin anakku yang malang hanya menjadi genangan darah merah yang belum berbentuk?Aku menyuruh seseorang meletakkan bukti tes DNA di meja ruang kerja Farel. Kira-kira, dia seharusnya sudah melihatnya sekarang.Tidak lama kemudian, semua lampu di rumah Keluarga Merza menyala.Orang yang selalu curiga seperti Farel, pasti akan melakukan tes DNA sendiri. Dia akan mendapatkan laporan bahwa Kevin bukan putra kandungnya.Sebenarnya, yang pertama kali membuatku curiga adalah Kevin dan Serli
Pada hari ketiga aku dikurung di ruang bawah tanah, aku diselamatkan oleh seseorang.Dia adalah Mario Parta, pengawal pribadi yang ibuku sewa untukku.Dia dulunya adalah tentara bayaran. Bukan hanya bertubuh kekar, tapi juga cerdik dan fleksibel.Setelah menikah dengan Farel, aku hampir memutuskan kontak dengan keluargaku karena ibuku bilang Keluarga Merza hanya mengincar bisnis Keluarga Antari di belakangku. Mereka terus memanfaatkanku. Ibuku juga tidak setuju dengan cara Farel menikahiku diam-diam.Oleh karena itu, aku memutuskan hubungan dengan keluargaku. Sekarang sepertinya keputusanku itu sungguh bodoh.Tetapi aku tahu, meskipun ibuku sangat keras menentang pernikahanku, dia tetap mendukung bisnis Keluarga Merza. Dia takut aku akan menderita di Keluarga Merza.Tak kusangka, ibuku bahkan menugaskan Mario untuk melindungiku secara diam-diam di Kota Tima. Itulah sebabnya Mario bisa datang begitu cepat.Atas perintah ibuku, Mario menyuap pengasuh dan penjaga gerbang Keluarga Merza. L
Farel mengobrak-abrik ruang bawah tanah yang gelap dan sempit itu, dan hanya menemukan genangan darah yang belum sempat dibersihkan.Itu adalah bukti bahwa aku dan anakku pernah ada.Dia mencengkeram kerah dokter dengan marah dan bertanya, "Bukannya aku suruh kamu selamatkan dia? Di mana istriku?!""Pak Farel, aku awalnya mau datang obatin Nyonya, tapi Nona Serli bilang kalau aku berani obatin, anakku di TK akan langsung dibuangnya ke laut ...."Farel tidak percaya. Dia terus-menerus menghubungi Serli, tetapi selalu tidak tersambung.Media kembali memberitakan tentang Serli yang bertemu dengan gigolo di malam hari. Ini sudah kesekian kalinya dalam bulan ini.Setiap kali hal ini terjadi, Serli akan bicara dengan nada lembut. Mengatakan bahwa ada orang yang memfitnahnya dan meminta Farel untuk meredam rumor itu. Kini, Farel tidak yakin lagi apakah berita itu benar-benar fitnah.Pikirannya kacau, tidak bisa membedakan mana perkataan yang benar. Farel hanya tahu, aku sudah tiada.Farel dud
"Itu nggak mungkin! Aku selalu mengawasimu minum obat! Sama sekali nggak mungkin!"Begitu kata-kata itu keluar dari mulutnya, Farel terdiam. Matanya berkedip-kedip mengamatiku.Meskipun sudah mendengar kebenaran dengan telingaku sendiri, hatiku tetap terasa teriris.Farel mengerutkan kening, sepertinya hendak membantuku berdiri, tetapi lengannya segera dicekal oleh Serli.Dia terlihat sangat panik, suaranya bergetar saat berkata, "Farel, lihat Kevin! Sepertinya asmanya kambuh!"Saat itu, Kevin menangis tersengal-sengal, wajahnya ungu karena kesulitan bernapas.Serli memeluk Kevin seperti harta karun. Dia berkata padaku, "Nona Winda benar-benar punya banyak cara menyakiti kami, ya. Dia tahu Kevin punya asma, tapi dia memajang bunga di seluruh rumah dan membuat Kevin menangis histeris. Kalau sampai terjadi sesuatu pada Kevin, aku juga nggak mau hidup ...."Farel segera membungkam mulut Serli. "Jangan bicara omong kosong! Kevin nggak akan kenapa-kenapa! Dokter sebentar lagi sampai!"Farel







