Share

Kilas Balik 2

Kabar bahagia pun menyelimuti mansion dengan hamilnya Verona. Semua menyambut gembira akan kabar baik tersebut tak terkecuali orang tua Verona yang telah lama menantikan cucu, mereka bahkan menangis mendengar kabar jika putrinya itu mengandung anak kembar. Verona pun tak hentinya mengucap syukur kepada Tuhan karena mengabulkan keinginan nya, Alexander pun senang akan berita tersebut dan mulai protektif terhadap Verona.

Hingga tiba di hari kelahiran bayi kembarnya, Verona berhasil melahirkan bayi kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Verona pun menangis bahagia begitu ia mendengar tangisan dari bayi-bayi nya itu.

Mereka begitu tampan dan cantik seperti kedua orang tua nya, sekarang ia akan menjadi seorang ibu dan Alexander akan menjadi seorang ayah yang hebat untuk mereka.

Verona pun mengambil salah satu bayi laki-laki nya dan menimangnya sembari memberikan nya asi kemudian bergantian dengan bayi perempuan nya.

Di tengah kebahagiaan nya ia pun tidak melihat Alexander yang menghampiri nya untuk melihat kondisinya dan bayi-bayi nya. Ia pun bertanya kepada pelayan pribadinya kemana Alexander pergi, dan yang ditanyapun menjawab jika Alexander keluar beberapa waktu lalu dan belum kembali.

Verona pun hanya mengangguk mendengar jawaban dari pelayannya, ia pun merebahkan diri nya untuk beristirahat hingga ia terbangun di tengah malam ia belum melihat Alexander. Kemana pria itu pergi hingga larut malam?

Keesokan harinya, ketika Verona tengah selesai memberikan asi untuk bayi-bayi nya, tiba-tiba pelayan nya berlari menghampiri nya dan mengatakan hal yang membuat dunianya runtuh.

Ia pun berlari turun kebawah dan melihat banyak kereta kuda yang telah terparkir di depan Dukedom dengan bendera lambang kediaman nya, ia pun berjalan mendekat dan melihat disana ibunya menangis sembari memeluk peti sang ayah yang telah gugur dalam perperangan. Ia pun berjalan sempoyongan dan terjatuh menangis di hadapan peti sang ayah.

Ayahnya, orang yang paling ia hormati dan kasihi pergi meninggalkan nya bahkan ia pergi sebelum melihat cucu-cucunya yang begitu lucu itu lahir.

Verona terus menangis sembari mencengkram tepi peti sang ayah, ibunya pun memeluknya sembari menguatkannya, padahal Verona tau ibunya sama terluka nya dengan dirinya atas meninggalnya suaminya .

Beberapa bulan yang lalu ayahnya memang dikirim untuk berperang melawan para pemberontak yang berada di Utara, yang pada saat itu sangat menggangu kestabilan kerajaan.

Alexander tidak ikut, karena sang raja memerintahkan nya untuk mengurus beberapa dari para perompak yang jumlahnya semakin banyak di laut mereka, selain itu agar memudahkan Alexander untuk pulang karena jarak yang cukup dekat dari rumahnya untuk tetap melihat kondisi Verona yang tengah hamil tua saat itu.

Tugas Alexander selesai dengan cepat sehingga beberapa hari yang lalu ia hanya di sibukan oleh tugas-tugas yang berada di wilayah nya.

Setelah pemakaman ayahnya yang dilakukan 3 hari yang lalu dan Verona yang tinggal sementara di kediaman sang ibu untuk menemaninya,Verona pun kembali ke Dukedom.

Namun saat ia masuk ke dalam mansion, ia merasakan aura yang tidak biasa dari para pekerjanya nya. Mereka terlihat tampak takut dan seperti menyembunyikan sesuatu.

Verona pun tak mau ambil pusing, ia pun naik ke kamarnya untuk beristirahat dan pelayan pribadi nya masih setia mengikuti nya sambil membawa si kembar.

Ketika ia berjalan di lorong, ia melihat Rosella berdiri di depan kamar Alexander sembari membawa bayi dalam gendongan nya.

Tak lama kemudian, Alexander menyusul keluar dari kamarnya dan menatap nya. Mereka saling memandang satu sama lain, Verona pun melangkah menghampiri mereka, perasaan nya sudah mulai tidak enak ketika melihat sorot mata Alexander yang menatapnya seperti tengah memberi tahu nya sesuatu.

Saat Verona sudah di hadapan mereka,Verona melihat Rosella yang seperti menghindar darinya dan bersembunyi di balik punggung Alexander. Verona pun mengerenyit bingung seperti bertanya ada apa ini?

"Verona, mulai saat ini Rosella akan tinggal disini sebagai selir ku." Ucap Alexander.

Verona pun tertegun mendengar ucapan Alexander, apa-apaan itu? Ia tidak salah dengar kan?

"Alexander apa maksud mu? Ini bukan waktunya bercanda, Alex!" Ucap Verona dengan suara bergetar

"Aku tidak bercanda Vero. Rosella telah melahirkan anak ku dan ia akan menjadi selir di Dukedom ini. Kau tenang saja posisi mu akan tetap sebagai Duchess disini." ucap Alexander dengan kurang ajarnya

"Brengsek! Ini bukan tentang posisi ku di disini Alex! Apa peduli ku? Kau dengan tiba-tiba membawa wanita ini kesini dan mengatakan bahwa dia mempunyai anak dari mu? Dan menjadikan nya Selir?" jawab Verona dengan berteriak sehingga bayi-bayi tersebut menangis secara bersamaan.

Melihat itu pun Alexander memerintahkan mereka pergi membawa bayi-bayi itu dan hanya menyisakan Alexander dan Verona .

Verona menatap Alexander dengan air matanya yang sudah keluar sedari tadi, ia tidak ingin mempercayai apa yang tengah terjadi saat ini.

Alexander pun mendekat dan memegang kedua tangan Verona

"Verona dengar! Aku minta maaf atas kesalahan ku, jika ada yang harus di salahkan itu aku bukan Rosella"

"Hah... Kau bahkan rela menyalahkan diri mu sendiri dan membela jalang itu, Alex?"

"Verona tolong! Aku harap kau bisa memahami ku saat ini, aku tidak tau hal ini akan terjadi dan menimpaku"

"Kau berselingkuh dari ku Alexander? Sejak kapan?" Verona memutuskan bertanya.

Sungguh hati dan pikirannya menolak dengan apa yang terjadi di hadapannya.

"Aku tidak berselingkuh Verona! "

"Lalu jika tidak bagaimana jalang itu bisa hamil dan melahirkan anak mu, Alex?!!"

Verona berteriak, tidak menyangka jika pria yang begitu ia kagumi dan hormati akan berlaku bejat di belakangnya.

"Aku mabuk dan hal itu terjadi begitu saja Vero. Aku tidak bisa jika tidak bertanggung jawab atas apa yang telah ku perbuat,"

"Kau gila Alexander! Apa kau yakin jika ia anak mu? Bagaimana jika itu bukan anak mu? Bagaimana jika jalang itu tidak hanya mengangkang untuk mu tapi orang lain juga??"

"Verona!!!" bentak Alexander

"Apa? Kau marah jika aku mengatakan hal seperti itu kepada sahabat yang kau tiduri itu hah?!!"

Alexander pun terdiam mendengar penuturan dari Verona, ia pun mengambil nafas untuk meminimalisir emosinya. Alexander tidak ingin bertengkar hebat dengan Verona disituasi seperti ini. Alexander tau jika ini tidak akan mudah baginya ataupun Verona.

"Demi Tuhan, Alex apa salah ku sehingga kau melakukan hal ini kepadaku?" Tanya Verona dengan memukuli dada Alexander berulang kali, tangisan Verona pun kembali pecah ketika Alexander menangkap tangan nya dan menariknya ke dalam pelukannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status