Share

Membuatmu Menjadi Milikku
Membuatmu Menjadi Milikku
Author: CacaCici

1. Hot Night

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2025-05-23 07:01:27

"Ah au …."

Nindi Xaviera Adam merintih. Area bawahnya terasa sakit, rasanya perih dan ngilu saat setiap kali dia bergerak. Karena merasa aneh, Nindi menyibak selimut untuk memastikan apa yang terjadi pada area inti miliknya. 

Matanya melebar ketika melihat tubuhnya yang telanjang. Dada Nindi seketika bergemuruh hebat, tubuhnya gemetar, dan jantungnya terasa akan meledak.

"A-apa yang terjadi padaku?" cicitnya gemetar, kembali merapatkan selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos.

Persekian detik dia terdiam karena shock. Air matanya jatuh, merasa jika dirinya telah hancur lebur. Dia sudah tidak suci! Mahkota yang ia jaga dengan baik telah dirampas oleh seseorang.

Nindi menggigit bibir bawah, menahan diri untuk tak mengeluarkan suara tangisan. Dengan kaku dan tubuh yang masih dibaluti ketakutan, Nindi menoleh ke arah sebelahnya–melihat siapa pria yang telah tega merampas mahkotanya.

Deg'

Jantung Nindi berdetak sangat kencang, rasanya ingin pecah karena melihat sosok pria yang menidurinya.

'Tidak mungkin! Ini tidak mungkin.' batin Nindi, mulai ketakutan dan frustasi.

Pria yang menidurinya adalah seorang Tuan muda dari keluarga Azam, keluarga konglomerat nomor satu di negara mereka.

Zeeshan Lavroy Azam, pewaris utama kekayaaan Azam yang terkenal dingin, misterius, dan jahat.

Bagi Nindi, Zeeshan adalah pria jahat dan terlalu dingin. Pria ini dulunya menolak cintanya dengan cara yang sangat kejam. Nindi tidak akan melupakannya sampai kapanpun. 

Namun, kenapa dia bisa tidur dengan Zeeshan? Padahal semenjak ditolak oleh pria ini, Nindi tak pernah lagi bertemu dengannya. Dia hanya mendengar kabar pria ini dari majalah bisnis ataupun sosial media.

Nindi mengabaikan isi pikirannya yang kacau. Dia membenci pria dingin ini dan jangan sampai pria ini melihatnya ataupun tahu kalau mereka tidur bersama.

Nindi turun secara perlahan dari ranjang, buru-buru mengenakan pakaiannya. Setelah itu, Nindi secepatnya meninggalkan kamar tersebut. Dalam hati, Nindi merapalkan doa agar tidak bertemu dengan Zeeshan. Pria itu orang terjahat yang pernah Nindi temui.

Setelah sampai di apartemennya, Nindi segera membersihkan tubuh. Dia mengusap seluruh tubuhnya, menyabuninya secara berulang kali agar aroma pria itu menghilang.

"Hiks …." Isakan akhirnya lolos dari bibirnya. Dia sudah hancur dan ternoda. Sialnya, orang yang menodainya adalah pria yang sangat ia benci.

Selesai mandi, Nindi kembali menangis. Dia berbaring di ranjangnya sambil memeluk gulingnya.

Ini seperti mimpi buruk bagi Nindi!

"Kenapa aku bisa tidur dengannya? A-apa yang terjadi?!" pekik Nindi, mulia frustasi pada dirinya sendiri. Dia memukul kepala, mencoba mengingat apa yang terjadi padanya sehingga dia bisa tidur dengan pria jahat itu.

Nindi mencoba menenangkan diri untuk meminta kembali apa yang terjadi padanya.

Berawal dari pertengkarannya dengan ayahnya, di mana ayahnya menjodohkan Nindi dengan seorang pria tak dikenal. Nindi menolak perjodohan itu karena sudah memiliki kekasih. Dia mengatakan pada ayahnya jika kekasihnya akan melamarnya dalam waktu dekat.

Setelah pertengkaran itu, Nindi ingin menemui pacarnya untuk membicarakan masalahnya tersebut. Ternyata pacarnya sedang di club untuk merayakan ulang tahunnya dan Nindi diminta datang ke sana untuk sama-sama merayakan ulang tahun sang kekasih.

Sebenarnya Nindi enggan memasuki club karena menurutnya itu tempat berbahaya. Tapi karena ada yang ingin ia sampaikan pada kekasihnya–mengenai perjodohannya, Nindi memberanikan diri datang ke sana.

Di pesta itu, Nindi dipaksa oleh sang kekasih untuk meneguk sebuah minuman dengan aroma pekat. Nindi menolak akan tetapi pacarnya terus memaksa, katanya demi memeriahkan perayaan ulang tahunnya. Akhirnya Nindi bersedia.

Namun, saat Nindi minum, teman pacarnya menertawkan Nindi. Mereka mulai mengejek dan menghina Nindi. Akhirnya Nindi sadar jika ada yang tak beres dengan minuman tersebut. Sebelum terjadi sesuatu padanya, Nindi pura-pura izin ke toilet. Tanpa curiga mereka membiarkan Nindi pergi ke toilet. Akhirnya Nindi melarikan diri dari tempat keramat itu. Namun, saat di lorong, menuju pintu keluar, Nindi merasa ada yang aneh dengan tubuhnya.

Nindi mendambakan sentuhan panas seorang pria!

Tuba-tiba seorang pria menghampirinya dan Nindi langsung memeluk pria itu. Dia pasrah di bawa pergi. Pikirannya mulai kacau dan yang dia inginkan hanyalah sentuhan untuk meredam rasa panas di tubuhnya. 

Setelah tiba di sebuah kamar, pria itu langsung membawa Nindi ke kamar mandi. Pria itu menyalakan shower lalu mengguyur tubuh Nindi dengan air yang dingin. Namun, Nindi yang sudah dipengaruhi oleh obat, langsung memeluk pria itu. Tak sampai di sana, dia mencium pria itu secara tak sabaran. Awalnya pria itu menolak, tetapi pada akhirnya terpancing oleh Nindi. Pria itu membawanya ke atas ranjang, dan hal itu terjadi. Pria itu merenggut mahkotanya dan Nindi yang dipengaruhi oleh obat, menikmati setiap sentuhan yang pria itu berikan padanya. 

Nindi menggelengkan kepala untuk membuyarkan ingatannya tentang kejadian tadi malam.

Napas Nindi terasa berat dan panik menyelimuti dirinya.

"Ja-jadi aku menikmati sentuhannya?" monolognya semakin mengeratkan pelukannya pada guling. "Dan aku yang menggodanya," lanjutnya, meringis dan tambah cemas.

"Aku tidak boleh bertemu dengannya. Jika tidak- aku dalam masalah besar." Nindi duduk lalu meringsut ke kepala ranjang. Dia menekuk kaki lalu menggigit kuku, Nindi diselimuti oleh ketakutan.

Selain harus menutupi masalah ini dari orang tuanya, sepertinya Nindi juga harus bersembunyi dari Zeeshan. Sebenarnya Nindi berasal dari keluarga terhormat, dan keluarganya cukup dekat dengan keluarga Zeeshan. Jika masalah ini terendus, kedua keluarga bisa bentrok, dan jelasnya keluarga Nindi yang akan terpojokkan serta disalahkan.

Derrtt'

Tiba-tiba handphone Nindi berdering, menyadarkan Nindi dari lamunannya. Nindi meraih handphone, melihat pesan yang dikirim oleh nomor tak dikenal.

[Jangan kabur dan bertanggung jawab lah, Nona Adam.]

Brak'

Nindi langsung melempar ponselnya, panik setelah membaca pesan misterius tersebut. "Si-siapa dia?!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Betul, Kak. Nindi ini cucu buyut Alarich dan Aeera, putri kesayangan Papa Danzel dan Ibu Lachi, Kak. (⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)
goodnovel comment avatar
asna hayisa
nindi ini msh ada hubungannya sm alarich & aeera kah? nama belakangnya sm2 adam...
goodnovel comment avatar
Sheila Pulungan
kan memang mau dijodohkan dengan Cachan..hahah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Membuatmu Menjadi Milikku    7. Bibir Manis

    "Tu-Tuan Zeeshan," ucap Mohan dengan suara gemetar dan takut. Dia reflek membungkuk lalu setelahnya hanya menunduk karena tak berani bersitatap dengan pria itu. Nindi mendongak pada Zeeshan, memperhatikan wajah tampan Zeeshan dengan ekspresi terkesima. Pria ini tiba-tiba datang dan menolongnya. Bahkan, pria ini dengan lantang mengakui Nindi sebagai istrinya di hadapan Mohan. Perlakuan Zeeshan yang seperti ini membuat Nindi tersentuh. Apa Zeeshan peduli padanya? "Undurkan dirimu dari pekerjaanmu atau kau ku jebloskan dalam penjara," ucap Zeeshan dengan nada dingin, setelah mengatakan itu dia beranjak dari sana–membawa Nindi bersamanya. ***"Penampilan busukmu hampir mencoreng nama baikku." Suara dingin Zeeshan mengalun, tatapan tajam menghunus ke arah Nindi. Nindi menyilangkan tangan di depan dada, menatap Zeeshan dengan sorot mata berkaca-kaca karena sakit hati pada ucapan Zeeshan. Pria ini membawanya pulang ke rumah. Zeeshan memandikannya secara paksa lalu sekarang pria ini sed

  • Membuatmu Menjadi Milikku    6. Aku Pemiliknya

    Nindi mengerutkan kening, menatap berang bercampur kesal pada Zeeshan. Sepertinya memang benar jika Zeeshan gila-gila hormat, semua orang harus bersikap seperti yang dia mau dan semua orang harus memperlakukannya seperti raja. Gila! Sungguh Nindi tak menyangka jika dia pernah mencintai pria diktator, dingin, dan arogan ini. Sialnya, disaat dia tahu sifat asli pria dingin ini, dia telah menjadi istri Zeeshan. Takdir memang gila! Selanjutnya mereka makan malam dalam hening. Zeeshan tak berbicara sama sekali dan Nindi juga malas bersuara. Toh, dia tahu seperti apa Zeeshan. Sejak dulu, pria ini memang pendiam dan lebih suka hening. Setelah makan, Nindi berniat kembali ke kamarnya. Namun, mengingat kopernya belum ada di kamar, Nindi memilih untuk mencarinya. Sayangnya dia tak menemukan dan para maid juga tak tahu menahu. Pada akhirnya Nindi menemui Zeeshan. "Kam-- maksudku Mas Ze," panggil Nindi pelan, cukup kikuk dan canggung. Entah kenapa jantungnya berdetak kuat, padahal hanya me

  • Membuatmu Menjadi Milikku    5. Makan Malam Bersama

    "Bayi lagi! Apa cuma itu yang kamu pikirkan?!" tanya Nindi dengan suara lemah, menatap sendu ke arah Zeeshan. Dia tahu Zeeshan menikahinya karena bayi di perutnya. Tapi tidakkah Zeeshan memikirkannya sedikit saja? "Hmm." Zeeshan berdehem singkat, "kau berharap apa?" lanjutnya dengan berkata datar. Dia menarik Nindi kemudian mendudukkan perempuan itu di atas ranjang. "Beristirahat," lanjutnya, setelah itu keluar dari kamar. Nindi duduk lesu di pinggir ranjang, memikirkan kembali ucapan Zeeshan sebelumnya. Ya, Zeeshan benar! Apa yang dia harapkan dari pria itu? Sejak dulu Zeeshan tidak menyukainya, pria itu menolaknya dengan cara yang jahat. Seharunya Nindi tak berharap apapun dari pernikahan ini, karena bukankah dia juga membenci Zeeshan?! Pria itu jahat, dingin, dan bermulut pedas. Pria itu juga tak akan pernah peduli padanya karena sejak awal Zeeshan hanya peduli pada nama baiknya. Nindi mengerjap beberapa kali, mengusahakan supaya air matanya tak jatuh. Setelah itu, dia memili

  • Membuatmu Menjadi Milikku    4. Satu Kamar

    "Dan kebetulan malam ini adalah malam pertama kita, Nin." Nindi menjauh dari Zeeshan, reflek menyilangkan tangan di depan dada. Tubuhnya tiba-tiba menggigil, bulu kuduk di tengkuk berdiri, dan wajah pucat pasi karena melihat tatapan Zeeshan yang terasa aneh. Pria itu menatapnya dalam dan ada maksud tertentu. "Ja-jangan macam-macam yah!" peringat Nindi, terus menjauh sedangkan Zeeshan terus melangkah mendekat padanya. "Aku memperingatimu! Argkk …." Nindi berakhir menjerit karena Zeeshan tiba-tiba meraih pinggangnya, menariknya sehingga dia berakhir menabrak dada bidang pria ini. Saat Nindi mencoba lepas, Zeeshan langsung menyentak pinggangnya, pria itu melingkarkan tangan di pinggang Nindi dengan erat–menekannya sehingga tubuh Nindi benar-benar merapat pada badan Zeeshan. "Memperingati apa, Heh? Aku suamimu dan aku berhak menyentuhmu," ucap Zeeshan santai, menyunggingkan smirk tipis sambil melayangkan tatapan dingin pada Nindi. "Jangan lupa, kita menikah karena terpaksa," kes

  • Membuatmu Menjadi Milikku    3. Menikah dengan CEO Dingin

    Setelah setuju untuk menikah dengan Zeeshan, hari itu juga Nindi membawa Zeeshan menemui orang tuanya. Nindi akan memperkenalkan Zeeshan sebagai kekasihnya supaya cepat dapat restu. Lumayan, masalah ini bisa membuat Nindi bebas dari perjodohan yang telah diatur oleh ayahnya. Siapa juga yang ingin menikah dengan pria yang tak dikenali dan tak jelas? Walau Zeeshan orang yang dia benci, setidaknya Nindi tahu sedikit tentang Zeeshan. Mengenai kehamilannya, Nindi dan Zeeshan sepakat untuk menutupi. Untuk sekarang mereka akan merahasiakannya. "Ayah, Mama, ini Kak Zeeshan, kekasihku, dan aku hanya bersedia menikah dengannya," ucap Nindi pada orang tuanya, di mana saat ini dia memberanikan diri pulang ke rumahnya untuk meminta restu menikah dengan Zeeshan. Ayahnya terlihat menaikkan sebelah alis, terlihat heran dan bingung. Seingatnya pacar putrinya bukan ini, dan pria ini-- ah, sudahlah. Terpenting putrinya menikah dengan pria yang jelas. Sebetulanya, dia menjodohkan putrinya karena Ni

  • Membuatmu Menjadi Milikku    2. Ketahuan Hamil

    "Ya Tuhan, bagaimana sekarang?!" ucap Nindi pelan dengan nada panik dan cemas. Setelah kejadian itu, di mana dia melakukan one night stand dengan pria yang ia benci, Nindi memilih bersembunyi–baik dari keluarganya maupun pria itu. Nindi mematikan handphone supaya tak ada siapapun yang bisa menghubunginya dan supaya tak diteror oleh nomor tak dikenal yang pernah mengirim pesan padanya. Sejujurnya itu terus berlanjut selama beberapa hari dan Nindi curiga jika pelakunya adalah Zeeshan. Sekarang sudah dua minggu setelah kejadian itu. Sejauh ini Nindi merasa aman di persembunyiannya, akan tetapi masalah kembali datang padanya. Saat ini Nindi berada di rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Akhir-akhir ini Nindi sering mutah, pusing, dan tak enak badan. Jadi dia melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisinya. Ternyata hal yang dia takutkan terjadi padanya. Nindi hamil! "Kenapa aku bisa hamil? Ya, memang, saat itu aku lagi di masa subur. Tapi kan hanya sekali

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status