Share

Menghindar

Penulis: Kiki Miki
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-02 23:44:04

“Ok, satu scene lagi kita istirahat ya. Kai di sini adegan kamu harus cium Maudy. Nggak benaran. Nyamping aja, kamu paham maksudku kan?”

Kai mengangkat jempolnya pada Abhi Seta. Di saat yang sama ekor matanya menangkap kehadiran seseorang yang selama beberapa hari ini mengganggu pikirannya.

Kenapa dia ada di sini? begitu pikir Kai. Setelah dua hari Kai tidak melihatnya di rumah kini dia muncul di tempat syutingnya Kai.

“Siaaap? Camera! Rolling …. Action!!!”

Lalu Kai pun meraih pundak Vero dan menariknya dengan bersemangat serta mendekatkan wajah mereka. Sangat dekat hingga bibir mereka hampir bersentuhan. Orang-orang yang berada di sana sampai menahan napas dibuatnya. Tak terkecuali Raya.

Masalahnya Kai terlalu over acting. Untuk tayangan sinetron di layar televisi, adegan berciuman tidak akan lulus sensor dan mungkin malah akan dapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia.

Tapi berbeda dengan Abhi Seta. Sutradara itu membiarkannya saja karena dia yakin Kai tidak akan berani sejauh
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Membuatmu Takluk Padaku   Bodyguard

    Raya sudah selesai mandi dan dandan yang rapi. Ia berniat untuk keluar saja dari rumah. Entah itu berbelanja, atau ke rumah ibunya atau bahkan kalau perlu ia akan pergi ke perpustakaan hari ini dan membaca seharian di sana. Apa pun itu, asal tidak berada di atap yang sama dengan Kai.Raya menyemprotkan parfum favoritnya sebagai sentuhan terakhir sebelum ia keluar dari dalam kamarnya. Saat ia menuruni tangga, pandangannya langsung tertuju pada Kai yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi.“Mau kemana?” tanya Kai tanpa menoleh kepadanya. Duh, pria itu sudah seperti cenayang saja, bisa mengetahui kedatangan dirinya.“Aku mau jalan. Aku ada janji sama temanku,” jawab Raya beralasan.“Sama teman? Temanmu yang mana? Yang Daniel-daniel itu?” cibir Kai.Raya memutar bola matanya dengan malas. Ayolah, dengan siapapun dia pergi memangnya apa urusan Kai?“Bukan. Aku mau jalan sama teman SMA-ku. Kamu nggak akan kenal,” jawab Raya.“Kalau begitu kenalin donk!”Raya mengernyitkan kening.

  • Membuatmu Takluk Padaku   Jangan Bermain Api Denganku!

    Raya mengutuk dirinya yang terbangun kesiangan hari ini. Entah sejak kapan dirinya yang disiplin ini punya kebiasaan bangun kesiangan. Raya mulai mengingat-ingatnya dan menggeram kesal karena itu dimulai dari sejak Kai berani berbuat intim dengannya.Raya segera menghubungi Bu Irma dan mengatakan kalau dia akan berangkat ke restoran milik mertuanya itu sebentar lagi untuk membantu pekerjaan yang ada di restoran baru buka itu.“Nggak usah ke sini, Ray. Kamu istirahat saja di rumah. Lagian kamu sudah bantu Mama selama beberapa hari terakhir ini kan? Kamu istirahat saja dulu. Lagian resto belum terlalu ramai dan hari ini Mama nggak ada kegiatan jadi bisa memantau langsung ke resto,” jawab mertuanya itu ketika ia melakukan panggilan telepon.“Nggak apa-apa kok, Ma. Lagian di rumah aku juga nggak ada yang mau dibuat jadi aku ke resto aja, lebih…”“Siapa bilang nggak ada yang perlu dibuat? Kai hari ini nggak kemana-mana kayaknya. Kamu spend time sama Kai aja hari ini ya. Quality time berdua

  • Membuatmu Takluk Padaku   Partner Ranjang

    Raya terbangun ketika ia mulai merasakan posisi tidurnya tidak nyaman. Meski jok mobil itu terbuat dari bahan berkualitas dan nyaman untuk ditiduri, namun untuk tidur untuk waktu yang cukup lama nyatanya sangat tidak direkomendasikan.Raya menggeliat dan melihat ke sekelilingnya. Sedikit terkejut karena menemukan dirinya sedang berada di dalam sebuah mobil dengan penerangan yang temaram. Dan nyatanya ia lebih terkejut saat melihat Kai yang juga tidur di kursi pengemudi.Astaga, apa yang tejadi? batin Raya.Ia kemudian sadar kalau mobil yang mereka tumpangi sebenarnya sudah sampai di rumah. Lalu kenapa Kai tidak membangunkannya?“Kai?” panggil Raya, namun kemudian suaranya tertahan saat melihat raut wajah Kai yang sedang tertidur pulas itu.Raya ingin membangunkan Kai namun ketertarikannya pada wajah polos itu membuatnya urung melakukannya.Polos? Hahaha Raya! Apa yang membuatmu berpikir kalau Kai adalah orang yang polos? Tidak ingatkah kau apa yang tadi siang dia lakukan padamu di mo

  • Membuatmu Takluk Padaku   Jatuh Cinta

    Mereka telah sampai lebih dari setengah jam yang lalu, namun hingga sekarang mereka masih berada di dalam mobil.Kai melihat Anggraini yang terlihat tidur sangat pulas sehingga mobil sudah berhenti pun ia tak sadari lagi. Awalnya Kai berniat untuk membangunkannya, namun melihat Anggraini yang terlihat sangat lelah itu, ia menjadi tak sampai hati dan membiarkan wanita itu melanjutkan tidurnya dengan tenang.Untuk membuat tidur Raya lebih nyaman lagi, Kai menyetel kursi raya agar lebih miring sehingga posisinya rebahan menjadi semakin nyaman. Tak lupa ia memasang lagu bernuansa melow agar suasana di dalam mobil itu semakin mendukung untuk tempat tidur.Tak ada yang bisa Kai lakukan selain itu. Sempat terpikir olehnya untuk menggendong Raya masuk ke dalam rumah hingga ke kamarnya, namun realistis saja, tidak mungkin Raya tidak terbangun jika sampai ia berani melakukan hal itu.Sekarang ia sendiri menyetel sandaran kursinya sendiri sejajar dengan Raya sambil dia merebahkan diri menghadap

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kantuk

    “Ah, Mama apaan?” sahut Raya sebelum Kai yang lemot itu membuat mertuanya itu semakin memperjelas maksud kata-katanya.Tentu saja Raya mengerti ‘pengantin baru’ yang dimaksud oleh mertuanya itu adalah karena mertuanya itu entah dari mana bisa tahu bahwa dia dan putranya itu setelah sekian lama akhirnya melakukan juga hubungan suami istri sebagaimana orang lain.Namun yang tidak Mama Irma tahu adalah bahwa putranya itu kini memperlakukan Raya lebih buruk dari sebelumnya. Kenapa Raya beranggapan begitu? Bagaimana tidak. Kalau sebelumnya Kai hanya tidak menganggap Raya ada dalam pernikahan ini dan bagi Raya sungguh begitu tidak apa-apa, daripada sekarang Kai memang melihat dirinya, namun hanya sebagai objek seksuall saja, terus apa gunanya? “Ya ampun, digoda dikit langsung marah. Iya, iya. Kalian sudah makan belum?” tanya Bu Irma bertanya pada anak menantunya itu.“Sudah tadi,” jawab Raya sambil buru-buru berjalan menuju toilet.Sesungguhnya dia merasa bagian bawah tubuhnya saat ini ter

  • Membuatmu Takluk Padaku   Pengantin Baru?

    Lutut Raya terasa lemas ketika lagi-lagi Kai melakukan sesuatu yang dia sukai di bawah sana. Raya merasa frustasi tapi itu nikmat. “Ohhh …” lenguhnya ketika suaminya itu mempercepat jilaatannya dari atas ke bawah labiaanya.Sungguh gila apa yang dilakukan Kai saat ini. Di dalam mobil, di pinggir jalan raya? Bagaimana kalau ada yang lihat? Meski kaca film mobil itu gelap, tapi Raya tetap masih saja tidak merasa aman. Dengan setengah sadar, Raya menutup kembali setengah dadanya yang menyembul terbuka akibat ulah Kai tadi. Sementara ia hanya bisa melihat Kai yang masih berjongkok di depannya dengan wajah terbenam di antara kedua pahanya yang dia tekuk.Raya meremas rambut Kai saat merasa Kai menghisap daging mungil yang ada di sana.“Ouhh Kai …”Sesaat Raya berusaha meronta ingin melepaskan diri dari gelombang rasa itu. Namun Kai semakin mengenggam erat tangan Raya seolah ingin memberi kekuatan pada Raya untuk melewati semua rasa aneh yang istrinya itu rasakan sehingga yang tersisa han

  • Membuatmu Takluk Padaku   Oralll

    “Kok kamu ngomong gitu?” tanya Kai sambil mengernyitkan keningnya.Raya geleng-geleng kepala.“Nggak apa-apa. Sudah deh, mending kamu turunin aku di sini, atau antar aku ke resto aja. Balik sana ke Vero! Entar dia salah paham lagi. Kamu nggak lihat tadi? Matanya hampir copot pas kamu bilang mau ngantarin aku?” kekeh Raya.Kai yang sedari tadi menyetir mobilnya dengan tenang, tiba-tiba saja banting setir dan meminggirkan mobilnya secara tiba-tiba.Ckiiiitt!!!!Raya merasa jantungnya hampir copot seketika.“Kai? Kau gila?!” umpatnya.Kai tertawa mengejek.“Hahaha, ada apa denganmu, Raya? Kau …”Kai mendekatkan wajahnya kepada Raya.“Apa sekarang kau mulai cemburu pada Vero?” bisiknya dengan nada mengejek.Raya mendengus kasar dan mendorong tubuh pria itu agar menjauhinya.“Cemburu? Aduh, please deh! Jangan membuatku tertawa. Kau mau kawinin dia di depanku sekarang pun nggak masalah. Suer deh! Apaan, cemburu segala sama Vero. Iyuuuh, eneg banget,” kata Raya sambil tertawa terpingkal-ping

  • Membuatmu Takluk Padaku   Pernikahan Di Atas Kertas

    Raya terperangah mendengar penjelasan Abhi. “Berita kehamilan?” gumam Raya mengulang sepenggal kata-kata yang diucapkan Abhi Seta baru saja.“Ya, berita kehamilan akan membuat netizen dan para fans bahkan haters memberikan simpatiknya pada kalian. Itu adalah kesempatan yang bagus untuk memperbaiki citra Kai. Aku pribadi mengharapkan agar itu sungguhan terjadi, jadi tidak perlu ada gimmick. Bagaimana menurut kalian?” tanya Abhi Seta.Raya menggeleng tak setuju. Ia bahkan tidak habis pikir, kenapa Kai yang membuat skandal, lalu dia terus yang harus ikut bertanggungjawab untuk memperbaiki citra Kai? “Maaf, Pak. Aku rasa aku tidak bisa membuat gimmick seperti itu. Jujur saja aku tidak ingin membuat gimmick yang akan membuat orang tuaku dan orang tua Kai kecewa nanti. Mereka punya harapan yang besar untuk memiliki cucu dalam waktu dekat tapi aku …” Raya tidak meneruskan kalimatnya. Ia takut Kai salah paham dan mengira dirinya ingin memiliki anak dengan Kai.“Lalu? Kalau begitu kenapa t

  • Membuatmu Takluk Padaku   Gimmick

    “Kamu sudah gila? Untuk apa aku menghindar dari kamu? Udah ah, minggir!” Raya berusaha mendorong tubuh Kai dari hadapannya.“Kalau begitu kenapa kamu nggak pulang selama dua hari ini?” “Aku sudah bilang alasannya tadi.”“Alasan yang dibuat-buat,” balas Kai.“Terserah kalau kamu nggak percaya. Sekarang tolong menyingkir!”Kai sebenarnya masih tidak puas dan ingin berlama-lama menahan Raya, namun akhirnya dia terpaksa melepaskan wanita itu pergi karena ada kru yang ingin masuk ke toilet dan ia tidak ingin masalah mereka didengar orang lain.Kai akhirnya ikut kembali ke tempat tadi beriringan dengan Raya yang berada di depan. Semua kru sinetron Madu untuk Maudy melihat hal itu tak urung menggoda mereka.“Kai?? Busyeeet!! Lu posesif banget deh. Sampai ke toilet bini lu, lu ekorin juga. Bucin banget lu!” seru seseorang yang memang sering saling bercanda dengan Kai.Kai sempat melihat kilatan amarah di mata Vero saat menoleh ke arah mereka. Kai berpikir mungkin dia memang agak sedikit kete

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status