Share

Bab 7

Aku membuka selimut, serta mengangkat tangan Mas Romi yang memelukku dan menggantikannya dengan guling. Kemudian, aku bangun dan pergi ke kamar mandi untuk berwudhu. Aku, akan melakukan shalat tahajud karena, aku tadi sempat tertidur walaupun hanya sekejap. Selesai shalat, aku mengambil handphoneku kemudian kembali merangkai kata. Setelah kantuk datang, aku kembali menyimpan handphoneku ke tempat semula, kemudian aku tidur dengan lelapnya.

"Mas, nanti antarkan aku dulu ya sampai kerumah Ibu. Setelah itu, baru Mas Antar anak-anak sekolah, baru kemudian Mas pergi mencari rupiah." Aku meminta Mas Romi. Supaya mau mengantarkanku ke rumah Ibunya. Aku berkata saat kami akan sarapan bersama.

"Iya, Dek," sahut Mas Romi.

Kami pun segera sarapan, supaya perut terisi sebelum melakukan aktivitas. Aku meminta Mas Romi mengantarku, bukan karena apa-apa. Tapi karena aku malas, jika harus berjalan kaki untuk datang ke rumah mertuaku yang ada di ujung gang sana. Nanti di perjalanan, banyak orang yang akan menggunjingku. Makanya aku lebih memilih untuk diantar suamiku.

Selesai sarapan, kami sekeluarga pun segera berangkat. Cuma butuh waktu tiga menit perjalanan, jika memakai kendaraan atau sepuluh menit berjalan kaki untuk sampai ke rumah Bu Ratmi mertuaku.

"Assalamualaikum," ucap Mas Romi, saat sampai kerumah Ibunya.

"Eh ... kamu Romi, ayo masuk dulu, Nak. Biar kita bisa sarapan bareng," ajak Bu Ratmi, yaitu tidak lain adalah mertuaku.

"Nggak usah Bu, Romi sudah sarapan kok. Lagian Romi cuma mau mengantar Mira saja kok, Bu." Mas Romi menolak ajakan Ibu kandungnya tersebut.

Ia juga menjelaskan, kalau dirinya sudah sarapan dulu sebelum berangkat ke sini.

"Kok istrimu manja banget sih, Romi. Masa iya sih, cuma untuk datang ke sini saja mesti dianterin segala. Memangnya dia nggak bisa berjalan? Orang jalan kaki juga dekat kok, paling hanya butuh waktu sepuluh menit sudah sampai." Bu Ratmi mengomentariku, saat aku di antar Mas Romi. Sepertinya ia tidak suka, saat mendengar Mas Romi mengantarku.

"Bukan Mira yang manja, Bu. Tapi, ini kemauan Romi biar sekalian jalan. Ya sudah, Romi pamit ya Bu, assalamualaikum," ucap Mas Romi pamit, sambil mencium punggung tangan Bu Ratmi.

Begitu juga dengan kedua anakku, mereka mengikuti jejak Papanya menyalami nenek mereka. Setelah mobil angkot yang ditumpangi Mas Romi, serta anakku hilang dari pandangan. Aku segera masuk, ke dalam rumah mertuaku.

"Mira, nih kamu nyapu dulu! Setelah selesai nyapu, baru kamu ngepel, terus nyuci piring serta bajuku, setelah itu baru kamu bantu aku memasak." Bu Ratmi, menerangkan daftar pekerjaanku, sambil menyodorkan sapu padaku dengan cara dilempar.

"Iya, Bu," sahutku.

"Mira, yang rapi bekerjanya. Awas kamu, kalau sampai ada yang terlewat. Aku tidak mau, jika sampai nanti anak dan mantuku datang rumah masih berantakan." Bu Ratmi mengingatkanku, supaya pekerjaanku rapi dan sesuai keinginannya.

Bersambung ...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status