Share

Bab 8

Sapu yang dilemparkan oleh Bu Ratmi, hampir saja mengenai badanku, kalau saja aku tidak menghindar. Aku pun segera melaksanakan tugas, yang dilimpahkan padaku. Sedangkan Bu Ratmi pergi meninggalkanku. Aku pun segera mengerjakan pekerjaan, dari mulai menyapu, mencuci piring, serta mencuci baju.

Setelah itu, aku membantu mertuaku memasak. Semua pekerjaanku, sesuai dengan daftar yang diperintahkan mertuaku. Karena kalau tidak, pasti aku mendapatkan pekannya lagi. Aku bekerja sudah seperti seorang asisten rumah tangga, yang pekerjaannya sesuai arahan dari sang majikan.

"Mira, kamu terus lanjutkan memasaknya! Aku mau bersiap-siap dulu, takutnya anak sama menantuku segera sampai. Kamu harus segera menyelesaikan memasak. Tapi awas, kamu jangan sambil memakannya. Apalagi kalau sampai kamu umpetin makanannya untuk kamu bawa pulang," perintah Bu Ratmi. Ia memerintahku, serta dia juga mengancamku.

"Iya, Bu," sahutku.

Begitu rendahnya aku di mata mertuaku, sehingga aku dianggap bukanlah seorang menantu, tetapi seorang pembantu. Bu Ratmi pun berlalu dari hadapanku, ia akan bersiap-siap untuk menyambut kedatangan anak serta menantu kesayangannya. Aku pun kembali melanjutkan menggoreng Ayam, yang hanya tinggal satu kali masak lagi.

Tidak berapa lama, terdengar suara mobil terparkir di halaman rumah Ibu. Aku pun menengoknya, ternyata itu mobilnya Mas Rendi kakak tertua suamiku. Aku pun mengecilkan api, sebab ingin memberitahu Ibu mertuaku, kalau Mas Rendi dan keluarganya sudah sampai.

"Bu ... Ibu, itu Kak Rendi sudah datang." Aku mengetuk pintu kamar Bu Ratmi yang sedikit terbuka, serta segera memberitahu kalau orang yang sedang ditunggunya telah sampai.

"Ya sudah, kamu selesaikan memasaknya! Jangan lupa, kamu juga harus membikinkan sirop buat minuman mereka! Aku akan kedepan, buat menyambut anak menantuku." Bu Ratmi berkata, sambil keluar dari kamarnya.

"Baik, Bu," sahutku.

Aku menuruti apa yang diminta mertuaku, aku persis seperti pembantu, yang menuruti perintah majikannya.

"Ya sudah, sana pergi ke dapur! Ngapain masih berdiri di situ? Ayo cepat kerjakan semuanya dan jangan sampai lelet!" perintah Bu Ratmi, ia menyuruhku supaya aku segera mengerjakan perintahnya.

"Iya, Bu," kataku.

Aku pun segera berbalik badan menuju ke arah belakang. Sedangkan Bu Ratmi pergi membukakan pintu depan, buat menyambut kedatangan Mas Rendi sekeluarga. Bu Ratmi begitu mengistimewakan, kedatangan Kak Rendi beserta istrinya. Perlakuan Bu Ratmi terhadap anak, menantu, serta cucunya, uang dari kota begitu hangat.

Berbeda sekali sikapnya, jika terhadapku dan juga kedua anakku. Jika dibandingkan perbedaannya, hampir seratus delapan puluh derajat. Aku pun segera menyelesaikan tugasku, aku mengangkat ayam goreng yang warnanya sudah menguning, lalu membikinkan sirop buat minuman mereka.

Setelah siap, aku pun segera membawa minumannyanya ke ruang keluarga. Aku mengantarkan makanan ringan, serta minuman kehadapan anak menantu mertuaku itu. Di ruang keluarga, sudah terdapat anak menantu Bu Ratmi yang dari kota tersebut.

"Kak, ini makanan sama minumannya," ujarku, sambil menyodorkan makanan, serta minumannya di hadapan mereka.

"Eh, Mira, kamu ada di sini juga?" tanya Mas Rendi.

Kakak iparku, bertanya tentang keberadaanku. Mungkin ia heran, saat melihat aku berada di rumah mertuaku ini. Karena aku baru menemuinya, dari sejak awal mereka datang.

"Iya, kak, aku sedang membantu Ibu di sini," sahutku.

"Ya jelaslah, Mas, dia ada disini, dia itu kan sedang menunggu kedatangan kita. Mira bukannya mau membantu Ibu doang, tetapi dia juga ingin mendapatkan oleh-oleh dari kita. Makanya ia datang, ia berpura-pura bantu-bantu Ibu, padahal semuanya hanya modus. Iya 'kan Bu?" tanya Mbak Dewi.

Ia merupakan istrinya Mas Rendi, perkataan Mbak Dewi begitu menyakitkan hati. Perkataannya terasa begitu menghinaku. Keberadaanku di rumah ini, malah dianggapnya mengharapkan oleh oleh dari mereka. Padahal semua itu tidaklah benar, sebab aku datang karena Ibu mertuanyalah yang menyuruhku untuk datang, supaya aku dapat membantu semua pekerjaannya.

Bersambung ...

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Joni Hartono
bagus ceritanya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status