Share

Bab 4 : Berada di Antara Dua Laki-laki Asing

“Lho. Kamu mau ngapain?” tanya Vindreya yang kaget karena Elvano tiba-tiba mengajaknya masuk ke rumah dan mengunci pintunya. 

Bukannya menjawab pertanyaan Vindreya, Elvano malah asik melihat isi rumah itu. “Oke, jadi apa yang bisa kita berdua lakuin di sini, ya?” 

Vindreya sangat ketakutan. Bagaimana jika Elvano melakukan sesuatu yang buruk? Gadis itu kemudian tiba-tiba teringat pada Hansa, si gadis di balik cermin itu. 

“Hansa, kamu di mana? Please, tolong aku,” batin Vindreya. 

Hansa memang aneh sekaligus ajaib. Wujudnya tidak tampak, tetapi suaranya terdengar dan menjawab kekhawatiran Vindreya. 

“Vindreya, tenang aja. Elvano nggak mungkin bakal ngelakuin sesuatu yang buruk sama kamu. Asal kamu tau aja bahwa menjadi tunangan Elvano adalah keinginan kamu,” kata Hansa yang suaranya hanya bisa didengar oleh Vindreya. 

Alis Vindreya merapat dan lagi-lagi berucap dalam hati, “Menjadi tunangan Elvano adalah keinginan aku?”

“Vindreya,” panggil Elvano yang tiba-tiba memeluk erat Vindreya. 

Vindreya terkejut dengan mata melotot. Tubuhnya serasa kaku dan tak mampu melepas pelukan Elvano. 

“Vin, aku nggak tau apa yang harus aku lakuin di rumah Kenzo ini. Yang aku tau, aku kangen sama kamu dan pengen kamu balik lagi sama aku. Kalo aja Kenzo bukan cowok yang berbahaya, mungkin aku udah bawa kamu pergi dari sini. Kamu tau? Aku udah berkali-kali berusaha bawa kamu pergi dari sini, tapi Kenzo selalu berhasil ngalahin aku dengan semua kekejamannya.” 

Vindreya terdiam. Apa kisah di antara mereka bertiga memang serumit itu? 

“Aku cinta sama kamu, Vin. Aku nggak mau kamu jadi milik orang lain, tapi aku juga nggak bisa buat kamu jadi milik aku seutuhnya sekarang. Tunggu sedikit lagi ya, Vin. Sebentar lagi aku pasti bisa bawa kamu keluar dari hidup Kenzo, dan kita akan hidup bahagia tanpa dia.” 

Vindreya tidak menyangka. Dia yang awalnya ingin mendorong tubuh Elvano yang memeluknya, kini malah merasa nyaman berada di dalam pelukan hangat dan menenangkan itu. Jadi bagaimana sekarang? Siapa yang harus gadis itu percayai? Dia bahkan memiliki perasaan yang sama pada dua laki-laki asing sekaligus. 

Tok tok tok!

Elvano dan Vindreya terkejut dan kompak melihat ke arah pintu yang masih terkunci itu. 

“Vindreya?” panggil seseorang dari luar sambil terus mengetuk pintu. 

“Itu Kenzo?” tanya Vindreya pelan. 

Elvano hanya mengangguk.

Vindreya cepat-cepat keluar dari pelukan Elvano sambil melihat dengan panik ke sekelilingnya untuk mencari jalan keluar bagi laki-laki yang mengaku sebagai tunangannya itu atau setidaknya menemukan tempat di rumah itu yang bisa digunakan untuk bersembunyi. 

“Vindreya, buka pintunya, dong!” teriak Kenzo lagi dari luar. 

“I--iya, tunggu sebentar!” balas Vindreya. 

Vindreya melihat ke kanan dan kirinya dengan semakin panik. 

“Di mana pintu dapurnya? Kamu keluar lewat sana aja,” usul Vindreya yang masih belum mengetahui seluk beluk ruangan di rumah itu. 

Pyar! 

“Aaa!” teriak Vindreya sambil menutup kedua telinganya. Dia sangat kaget sekaligus ketakutan. 

Secara mengejutkan Kenzo sudah berdiri di dalam rumah, di sebelah jendela yang baru saja dia pecahkan. Dari luar jendela tadi, dia mengintip dan berhasil memergoki istrinya yang sedang berduaan dengan musuhnya. 

Berbeda dengan Vindreya yang takut luar biasa, Elvano justru tersenyum enteng. 

“Hai, Ken. Udah lama nggak ketemu,” sapa Elvano. 

Kenzo berjalan perlahan menghampiri Elvano dan Vindreya. “Keluar dari sini sekarang, El. Udah aku bilang jangan ganggu aku dan Vindreya lagi.” 

“Hahaha. Nggak kebalik, tuh? Bukannya kamu yang gangguin hubungan aku dan Vindreya?” 

Kenzo akhirnya tiba tepat di sebelah kanan Vindreya, sedangkan Elvano di sebelah kiri yang berarti Vindreya sekarang berada di tengah-tengah dua laki-laki asing itu. 

“Vin, sekarang kamu bilang aja mau pilih aku atau Kenzo. Kalo kamu pilih Kenzo, aku bakal keluar dari sini sekarang. Tapi kalo kamu pilih aku, aku bakal bawa kamu pergi dari sini dan nggak akan biarin kamu kembali ke rumah ini. Aku udah nggak tahan liat kamu disekap di rumah mengerikan ini lagi.” 

“Rumah mengerikan kamu bilang? Tanya aja sama Vindreya senyaman dan sebahagia apa dia tinggal di sini bersama aku. Dibanding tunangan, semua orang tau bahwa suami punya level yang lebih tinggi.”

“Kamu bukan suaminya, Ken. Kamu hanya mengarang cerita dengan mengatakan bahwa Vindreya adalah istri kamu.” 

“Kamu yang mengarang cerita, El. Vindreya nggak pernah punya tunangan.” 

Elvano mulai kesal. Dia meraih salah satu tangan Vindreya dan membuat gadis itu menoleh. 

“Ayo, Vin. Buat keputusan sekarang, kamu pilih aku atau dia,” suruh Elvano lagi. 

Kenzo tak mau kalah. Dia juga meraih tangan Vindreya yang lainnya. “Jangan takut, Sayang. Cukup bilang kamu pilih aku, maka semuanya akan baik-baik aja.” 

“Argh …!” Vindreya berteriak frustasi sambil menarik kedua tangannya dari dua laki-laki asing itu. 

“Gimana bisa aku pilih satu di antara kalian sedangkan aku mencintai keduanya?!” lanjut Vindreya. 

Tunggu. Apa yang baru saja Vindreya katakan? Dia mencintai kedua laki-laki asing itu? Bukankah baru beberapa saat yang lalu dia ketakutan pada dua laki-laki itu karena tak mengingat apapun tentang mereka? Lalu, mengapa sekarang jadi tiba-tiba cinta? 

Vindreya sudah tidak tahan lagi. Dia tiba-tiba berlari keluar rumah dan meninggalkan Kenzo dan Elvano di sana. Bagaimana pun juga, Vindreya harus mencari jalan keluar dari dunia asing dan aneh itu. 

~bersambung

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status