Share

Bab 18. Sakit (4)

"Kita itu hanya sebatas teman, aku tidak bisa menganggapmu lebih dari itu."

"Aku tidak mau menikahi Frisya."

"Aku tidak mencintaimu."

Kata-kata yang pernah Arvan katakan terlintas di benak Frisya. Dia di ruangannya menatap kearah jendela.

Dia selalu bertanya-tanya, apa yang kurang darinya sampai Arvan tidak mencintainya, apa kurangnya dia daripada Aeri.

Frisya meremas telapak tangannya. Dia membelai foto Arvan di ponselnya.

"Kenapa sih, Van. Kamu tidak mau sama aku?" Monolognya, "apa kelebihan Aeri sampai kamu menikahinya? Aku mencintaimu Arvan, sangat-sangat mencintaimu."

Idris yang mendengar perkataan Frisya waktu dia masuk ke ruangan perempuan itu, hanya tersenyum pahit.

Cinta segitiga ini sangat menyesakkan. Selama lima tahun dia yang mencintai perempuan itu, tapi cinta Frisya malah untuk Arvan.

"Hai, Sya," Idris menyapa Frisya yang sepertinya tidak sadar dengan kedatangannya.

Dia menaruh buah dan bunga di nak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status