Share

Baju Dalam Kantong Kresek

PoV Della

"Della, tunggu dulu!" Bang Virza berteriak dan berlari kearahku.

Tapi terlambat aku menyunggingkan senyum kemenangan dan kemudian dengan cepat masuk kedalam mobil. Dani yang menyetir, hanya untuk mengeluarkan mobilku dari tempat resepsi itu. Karena dia membawa mobil sendiri, aku juga tidak tahu jika Dani menyusulku untuk mendatangi resepsi diam-diam yang di lakukan oleh Bang Virza.  

Mereka itu sahabat, Dani sudah mengetahui 3 hari yang lalu saat mereka menikah siri dan hari ini akan mengadakan resepsi di kampung Sumi. 

**

"Maafkan aku terlambat memberitahu mu Dell," ujar Dani pagi tadi. Sama saja, semua sudah terjadi. 

Saat pagi tadi juga aku langsung bergegas menyusul Bang Virza, hanya menggunakan piyama aku mengambil kunci mobil dan menuju kampung Sumi, karena aku pernah mengantar nya saat itu pulang kampung, hanya sekitar 2 jam untuk kesana. 

Saat tiba disana, tanpa pikir panjang karena kalap melihat 2 orang penghianat itu, aku melampiaskan nya dengan melajukan mobil hingga masuk kedalam resepsi itu, dan menabrak pelaminan mereka yang sebelumnya tampak tertawa bahagia bersanding berdua. 

Saat melihat mereka tak tahan tangan ini untuk menampar keduanya! Dan hatiku semakin sakit saat melihat Sumi, lihatlah dia menggunakan gaun putih dan riasan ala pengantin, kuku palsunya yang berkilau, Henna yang terukir di punggung tangannya, dan pelaminan yang cukup mewah. Pastinya itu semua menggunakan uangku, sungguh aku tidak ikhlas bekas pembantu itu bisa menjadi Ratu sehari menggunakan uangku. Jangan harap dia juga akan menjadi nyonya setelah menikah dengan bang Virza. 

Bang Virza tentu saja membela Sumi dan menyuruhku untuk pulang. Bahkan Ibu Sumi berkata jika Bang Virza mengaku sudah mengurus cerai,  saat mendengar itu, tak perlu memohon atau menangis untuk memohon lelaki itu kembali. Melainkan aku langsung minta cerai dengan nya.

 Dia pikir aku akan menangis dan mengemis untuk dia kembali, walaupun memang aku sangat mencintai dirinya tapi itu sebelum aku tahu penghianatan ini. Setelah tahu dia menikah siri dengan Sumi perasaan cinta itu seakan luntur seketika, yang timbul hanya benci dan amarah. 

"Tentu aku akan menceraikan mu," teriak Bang Virza sangat yakin. 

"Ingatlah perjanjian pra-nikah kita!" hanya dengan kata itu, raut wajah Bang Virza tampak cemas saat ku ingatkan tentang perjanjian pra-nikah/ pisah harta yang telah kami sepakati. Jika kami bercerai atau salah satu berkhianat, maka akan pergi dari rumah tanpa membawa harta benda sedikitpun dan murni menjadi miskin.  Sekarang Bang Virza harus siap ku tendang jika pulang kerumah. Lihat saja Sumi, seberapa dia tahan dengan kemiskinan nanti.

**

Aku membuat perjanjian pra-nikah karena semua harta ini adalah warisan dari orangtuaku, awalnya Bang Virza tak menyetujui, dengan pemikiran kolotnya dia menganggap aku sama saja tak mempercayai nya. 

Tapi aku kekeh untuk membuat perjanjian pra-nikah, tak munafik aku takut dia berkhianat. Aku juga tidak takut kehilangan harta, karena aku yakin tidak akan berkhianat, pernikahan kami pun awalnya sangat bahagia. Ternyata cinta Bang Virza hanya omong kosong, mungkin saja dia hanya ingin hartaku karena dia hanya pegawai biasa di kantor papaku sebelumnya.  Hingga dia menjabat sebagai Direktur setelah kami menikah 2 tahun lalu.

Sumi menjadi ART di rumahku selama 6 bulan, dengan waktu hanya beberapa bulan saja mereka bisa menjalin hubungan di belakangku, aku yang telah kecolongan selama ini hingga tak menyadari permainan gila mereka. 

Sekitar seminggu yang lalu Sumi bilang dia akan berhenti bekerja. 

"Saya akan menikah Nyonya,"

"Jadi kamu akan menikah, siapa calon suamimu?" tanyaku saat itu, setelah dia menyampaikan niat untuk berhenti bekerja.

"Dia seorang pengusaha kaya raya Nyonya, saya berharap bisa mengubah nasib jadi lebih baik, jika menikah dengannya," tutur Sumi. 

Sialan! Ternyata pengusaha kaya raya yang dia maksud saat itu adalah Bang Virza. Dia belum tahu saja Virza itu aslinya kere, Sumi sambutlah takdir barumu justru akan semakin melarat.

Dan juga Bang Virza pergi 3 hari yang lalu, dia bilang untuk kerja di luar kota. Aku sama sekali tak ada rasa curiga, begitu bagus sandiwara mereka berdua. 

**

Aku menghempaskan tubuh ini di atas sofa dan memijit pelipisku, hari yang berat untukku telah ku lewati dengan cukup dramatis.  

Bell depan berbunyi, Bik Darmi membuka pintu, ART ku yang baru bekerja 4 hari ini.

"Siapa bik?" tanyaku. 

Sebelum bik Darmi menjawab, sosok Bang Virza berjalan ke arahku. 

"Keluar kamu!" teriakku padanya.

"Della, aku tidak mau bercerai!"

"Pergilah dengan pelakor itu! Tak ada lagi yang harus kamu jelaskan, cukup bang!" 

Aku berjalan menuju kamar dan mengambil beberapa pakaian Bang Virza dan memasukkan nya kedalam kantong kresek hitam.

"Pergilah bawa bajumu di dalam kresek itu!" aku melemparkan kresek hitam itu kehadapan nya. 

"Aku tidak mau bercerai Dell!" 

"Kenapa Bang? Karena kamu takut miskin dan teringat perjanjian pra-nikah kita!" 

"Pergi!" aku menunjuk pintu keluar, tapi Bang Virza tak bergeming.

Aku mengambil alat setrum di dalam tas yang sering kubawa.

"Pergi atau aku akan menyetrum mu, aku bersungguh-sungguh Bang! Kamu tahu kan betapa nekat nya diriku!" 

"Aku akan kembali lagi besok!" teriak Bang Virza sembari berjalan meninggalkan rumah ini.

 

Комментарии (1)
goodnovel comment avatar
Fransisko Vitalis
virza suami murahan,katanya mau cerai tapi malah takut cerai
ПРОСМОТР ВСЕХ КОММЕНТАРИЕВ

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status