Share

Bab 6

Author: Felya Puspita
Dari dalam kamar, terdengar suara seorang pria dan wanita.

“Jose sayang, biar kakak melayanimu baik-baik, ya. Jose, kok kamu kuat dan perkasa sekali? Apa karena kebanyakan minum susu?”

Aku menempelkan telingaku ke pintu dan bisa mendengar jelas suara wanita itu, itu suaranya Dolin!

Lalu terdengar suara Jose menjawab, “Kakak salah tebak. Aku nggak minum susu, tapi makan madu.”

“Madu apa?”

“Itu….”

Sepertinya Jose sedang melakukan sesuatu dan Dolin langsung tertawa cekikikan, “Dasar nakal, jangan pegang-pegang, geli….”

Jose kembali berkata, “Tapi madu istriku nggak enak, lebih enak….”

Belum selesai Jose bicara, Dolin langsung penasaran, “Lebih enak siapa?”

Ekspresiku langsung berubah. Jangan-jangan si bodoh itu bakal membocorkannya?

Tapi, dia belum pernah mencicipi maduku!

Untung saja Jose masih ingat pesan dariku. Dia langsung mengalihkan pembicaraan, “Nggak boleh bilang, nggak boleh bilang. Kakak, apain kamu ke kamarku?”

Aku pun menghela napas lega. Untung saja si bodoh itu masih punya
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Menantu Bodoh   Bab 10

    Tak lama kemudian, ambulans dan polisi pun datang.Ternyata pria paruh baya yang tadi ingin ke kamar mandi telah melapor polisi.Setengah jam kemudian, Jose dibawa ke UGD untuk menjalani tindakan darurat.Dokter mengatakan bahwa ada pembekuan darah di otaknya dan harus segera dioperasi.Setelah aku menandatangani surat persetujuan, Jose langsung dibawa masuk ke ruang operasi.Di luar ruang operasi, aku sangat gelisah seperti semut di atas wajan panas. Terus berdoa dalam hati agar Jose baik-baik saja.Jose terluka parah demi menyelamatkanku. Kalau sampai terjadi sesuatu padanya, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana.Polisi yang memeriksaku terus menenangkan, menyuruhku untuk tidak terlalu mengawatirkannya.Begitu putriku tiba, aku tak bisa lagi menahan emosi dan langsung memeluknya sambil menangis tersedu-sedu.Dua jam kemudian, akhirnya operasi pun selesai.Pintu ruang operasi terbuka, seorang dokter berjas putih keluar dengan wajah penuh kelelahan.Aku langsung menghampiri dan k

  • Menantu Bodoh   Bab 9

    “Jaga sikapmu! Cepat minggir atau aku lapor polisi!”Aku menatap mereka dengan waspada, merasa tegang dan takut.Mereka berjumlah tujuh orang, masing-masing bertato di lengannya. Ada yang rambutnya dicukur cepak, ada yang diwarnai pirang. Terlihat jelas kalau mereka itu berandalan.Melihat mereka mengepungku, aku pun buru-buru mengeluarkan ponsel untuk menelepon polisi.Namun tak disangka, pria berambut cepak yang tampaknya pemimpin mereka langsung merebut ponselku dan membantingnya ke lantai dengan keras. Ponselku langsung hancur berkeping-keping.Salah satu dari mereka yang berambut pirang mengeluarkan sebilah pisau tajam yang berkilat dan mengarahkannya ke arahku, “Kakak, lebih baik menurut saja. Soalnya pisau ini nggak punya mata!”Seketika, wajahku langsung pucat. Aku tak berani bergerak sedikit pun, lalu memberanikan diri bertanya apa yang mereka inginkan.“Kamu begitu cantik, jelas kami mau… menghabisimu!”Usai bicara, mereka pun tertawa cekikikan dengan wajah penuh nafsu.Tubuh

  • Menantu Bodoh   Bab 8

    Aku mendesah pelan, merasa mimpi itu begitu nyata.Sebuah tangan besar menyelinap masuk ke dalam melalui kerahku, meremas dadaku dengan semena-mena, sementara tangan lainnya menyusup ke balik rokku….Sentuhan itu membuat tubuhku panas, hatiku mulai gelisah, bahkan bagian bawah roknya terasa lembab.Samar-samar terdengar suara napas berat di belakangku, hembusannya mengenai leherku, gatal dan menggelitik.Aku terangsang sampai akhirnya terbangun. Begitu membalikkan badan, kulihat Jose sedang tiduran di sampingku sambil menyengir polos ke arahku.“Ibu, Jose nggak tahan lagi, tolong bantu aku, ya?”Jose menurunkan celananya dan penampakannya yang mencolok membuat wajahku langsung memanas, jantungku pun ikut berdegup kencang.“Dasar nakal! Sembarang digoda perempuan, langsung lupa diri?! Kenapa nggak cari Kak Dolin saja? Untuk apa mencariku?”Aku masih kesal soal kejadian terakhir kali. Meski tadi sempat merasa panas karena godaan Jose, aku tetap memasang wajah datar dan cuek padanya.“Ibu

  • Menantu Bodoh   Bab 7

    Ucapan Jose langsung membuat wajahku memerah. Dasar bodoh, kenapa apa saja bisa keluar dari mulutnya?!Aku langsung melirik Dolin dengan canggung dan dia pun tampak terkejut. Mungkin tak menyangka Jose akan mengatakan hal sebodoh itu.Takut Dolin jadi curiga, aku segera membentak Jose, “Apa yang kamu bicarakan?! Takut dimarahin Linda? Coba lihat sendiri apa yang sudah kamu lakukan! Cepat, bangunin Linda sekarang juga!”“Baiklah,”jawabnya, melihatku benar-benar marah, Jose buru-buru menarik celananya dan langsung kabur keluar.Tak lama kemudian, Linda datang sambil mengusap matanya yang masih mengantuk, “Ibu, ada apa? Kok kalian pada nggak tidur tengah malam begini?”“Sahabatmu baru saja mencoba merebut suamimu! Kamu nggak tahu?!”Dengan nada kesal, aku menjelaskan kejadian tadi secara singkat. Wajah Linda langsung berubah, tampak kesal, tapi dia tak memarahi Dolin, malah mengomeli Jose, “Dasar nggak tahu malu! Sudah bodoh, masih sempat-sempatnya selingkuh! Kenapa waktu kecelakaan itu b

  • Menantu Bodoh   Bab 6

    Dari dalam kamar, terdengar suara seorang pria dan wanita.“Jose sayang, biar kakak melayanimu baik-baik, ya. Jose, kok kamu kuat dan perkasa sekali? Apa karena kebanyakan minum susu?”Aku menempelkan telingaku ke pintu dan bisa mendengar jelas suara wanita itu, itu suaranya Dolin!Lalu terdengar suara Jose menjawab, “Kakak salah tebak. Aku nggak minum susu, tapi makan madu.”“Madu apa?”“Itu….”Sepertinya Jose sedang melakukan sesuatu dan Dolin langsung tertawa cekikikan, “Dasar nakal, jangan pegang-pegang, geli….”Jose kembali berkata, “Tapi madu istriku nggak enak, lebih enak….”Belum selesai Jose bicara, Dolin langsung penasaran, “Lebih enak siapa?”Ekspresiku langsung berubah. Jangan-jangan si bodoh itu bakal membocorkannya?Tapi, dia belum pernah mencicipi maduku!Untung saja Jose masih ingat pesan dariku. Dia langsung mengalihkan pembicaraan, “Nggak boleh bilang, nggak boleh bilang. Kakak, apain kamu ke kamarku?”Aku pun menghela napas lega. Untung saja si bodoh itu masih punya

  • Menantu Bodoh   Bab 5

    Aku tahu Jose memang punya kebiasaan tidak mengunci pintu, jadi aku pun bersiap memutar gagang pintu secara perlahan. Tapi, tiba-tiba terdengar suara cekikikan dari kamar Linda, membuat sarafku yang tegang langsung terkejut.Sudah larut begini, ternyata putriku dan Dolin masih belum tidur.Hasrat yang sempat menggebu langsung kutahan dengan paksa. Kalau aku pergi menemui Jose sekarang dan sampai menimbulkan kegaduhan, lalu ketahuan oleh Linda dan Dolin, akibatnya bisa benar-benar fatal.Sepertinya, aku harus menunggu sampai mereka berdua tertidur dulu, baru bisa bertindak.Namun, aku tidak langsung kembali ke kamar. Rasa penasaran mendorongku untuk mendekati pintu kamar utama. Aku ingin tahu apa yang sedang dibicarakan mereka berdua.Aku menempelkan telingaku ke pintu dan perlahan suara di dalam mulai terdengar lebih jelas.“Linda, jangan mengejekku. Suamiku, si Mudi masih kalah jauh dibanding suamimu. Suamiku keras kepala dan maunya menang sendiri. Kalau aku mengomel sedikit, dia mala

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status