Share

Kamu benar-benar tidak dapat dikasih hati!

Wah, pasti pangeran didepannya itu tak menyadari situasi yang sebenarnya terjadi, Xiao Ji yakin seratus persen.

Tanpa repot-repot menikah pun Xiao Ji akan mati ditangan Feng Ying, itu adalah suatu kepastian yang tak dapat dihindarkan.  Dia hanya dapat menghela napas frustasi ketika Li Fu menjabarkan semua alasan dan faktor yang dapat dipertimbangkan oleh Ayahnya jika dirinya dan Putra Mahkota menikah.

Xiao Ji dapat merasakan aura disekitar mereka berubah mencekam, tepat saat Wang Ju Long menatap Xiao Ji penuh murka, “ini semua salahmu! Bisakah kau bayangkan betapa tidak beruntungnya aku jika mengangkatmu jadi menantu?”

Tapi Kaisar juga tidak dapat mengingkari peraturan di negerinya sendiri, oleh karena itu dia dilanda bimbang. Apalagi sang Putra Mahkota membawa dua orang anak buahnya yang dapat dijadikan sebagai saksi atas kejadian ini.

Pengadilan kerajaan selalu berlaku adil, Kaisar sekalipun tak bisa menyuapnya dengan mudah.

 “Li Fu,” Wang Ju Long tak terhitung berapa kali mengarahkan telunjuknya pada sang Putra Mahkota, “anak ini akan jadi menantuku. Tidakkah kau sadar akan hal itu?”

Dia adalah Putra Mahkota, dan sudah seharusnya Putra Mahkota mendapatkan wanita terbaik diseluruh negeri. Mau ditaruh dimana muka sang Kaisar jika benar Wang Li Fu menikah dengan salah satu pesihir dari sekte yang terkenal keji di kerajaannya?

Li Fu tampaknya tidak terganggu dengan fakta tersebut. Dia hanya menganggukkan kepala pada Ayahnya sembari berkata, “dia berasal dari klan Tian Yue, terlepas dari apa yang dikerjakannya.”

Klan Tian Yue masih memiliki keturunan bangsawan meski mereka hidup terasing dari hiruk-pikuk kerajaan.

“Mari kita buat suatu kesepakatan,” kata Li Fu setelah meliaht celah untuk mempengaruhi Kaisar lebih jauh, “aku akan mengurus wanita ini sampai batas waktu tertentu. Itu berarti aku memastikan kita akan menyingkirkan sekte Yue Yin secepatnya.  Jika tidak, maka aku sendiri yang akan membunuhnya.”

“Jadi maksudmu kau mengambil tanggungjawab atas Xiao Ji?”

Li Fu mengangguk lagi.

“Bagaimana dengan Fang Yin? Aku sungguh berharap kau menikahinya demi reputasi kerajaan kita.”

“Fang Yin tidak ada hubungannya dengan ini. Jika kau bermaksud menjodohkanku dengannya maka masalah ini harus diselesaikan lebih dahulu sebelum aku naik tahta. Kita sama-sama tahu kemungkinannya sedikit lebih kecil karena tidak ada yang tahu waktu yang dibutuhkan untuk memusnahkan sekte sialan ini, Ayah.”

Li Fu akan memanggilnya Ayah hanya jika tidak ada orang lain diantara mereka. Tetapi agaknya dia sengaja memanggil sebutan itu untuk sedikit mengetuk hati sang Kaisar.

“Sudah terlalu banyak kerugian yang kita tanggung semenjak sekte Yue Yin muncul. Dan aku tak berminat membiarkan mereka berkuasa sebelum aku naik tahta.” Katanya lagi.

Itu hal yang bagus, Kaisar sangat memuji rasa tanggungjawabnya yang besar. Tetapi masalah pernikahan adalah hal yang sangat sensitif diantara keluarga kerajaan. Li Wei tentu tidak akan mnyetejui hal ini begitu dia mengetahuinya.

“Bagaimana kau akan menjamin keselamatan dirimu jika kau tak tahu seberapa besat kekuatan mereka? Apa kau pernah tahu sebelumnya? Sekte ini pandai mencari celah untuk menyembunyikan diri, dan aku hampir putus asa mengejar mereka.”

Xiao Ji diam-diam menyunggingkan senyum. Adalah suatu kebanggaan ketika Kaisar sampai kehabisan akal untuk mengejar kelompok mereka. Meski kali ini Xiao Ji tertangkap, setidaknya dia bisa berbangga hati atas kekacauan yang telah dilakukannya di waktu lampau.

Tak terhitung. Perampasan harta keluarga bangsawan, menyebar bibit penyakit diseluruh negeri, pembunuhan massal secara brutal, dan masih banyak kerugian yang ditimbulkan dengan kemunculan sekte Yue Yin di kerajaan Xing Guang.

Diam-diam Xiao Ji mengarahkan pandangannya pada botol kecil dibagian pinggang sebelah kiri dan botol itu melayang kearah mulutnya. Semuanya terjadi secepat kilat sehingga kedua pengawal yang mengunci lengannya dibelakang tidak menyadari hal itu. Xiao Ji telah meminum penawar ketika Li Fu masih beradu pendapat dengan sang Kaisar, dan begitu penawarnya bekerja, dia memejamkan mata seraya mengucap mantra.

Sepersekian sekon berikutnya yang terjadi adalah dirinya tak terlihat sama sekali diantara orang-orang itu. Dia menghela napas saat dua orang anak buah Li Fu kelimpungan mencarinya, kakinya bergerak mundur saat sebilah pedang hendak menghunus tanpa sadar.

Xiao Ji geleng-geleng kepala. Sudah dikatakan, jika ia ingin kabur, maka tidak ada yang bisa menghentikannya. Wanita itu hanya mencoba menerima nasib saat kematiannya sudah didepan mata. Tetapi pernikahan?

Sungguh, Xiao Ji tidak ingin terlibat sesuatu apapun yang dapat memancing kemarahan Feng Ying lebih besar. Bisa-bisa dia dibunuh dua kali dan jiwanya dikurung tanpa dapat bereikarnasi.

Itu sepuluh kali lipat lebih menakutkan.

Xiao Ji menatap Li Fu yang kemudian mengambil tempat untuk bermeditasi. Sang Kaisar segera keluar balai dan menyuruh semua orang berjaga didepan gerbang untuk menangkap siapapun yang terlihat mencurigakan. Balai menjadi hening setelah itu.

Hanya ada mereka berdua, tentu saja Xiao Ji tidak dapat dilihat secara kasat mata oleh sang Putra Mahkota. Kakinya bergerak mengitari Wang Li Fu yang sudah tenggelam dalam meditasi. Kemudian dia berhenti didepan pria itu untuk menyusuri parasnya sejenak.

Satu sudutnya bibirnya naik keatas, memandang Li Fu dengan remeh, “kamu pikir semua wanita akan senang jika mendengar sang Putra Mahkota yang hebat akan menikahi mereka?”

Bulu mata Li Fu sungguh lentik, dengan tahi lalat kecil pada sudut mata bagian tepi sehingga terlihat seperti gulungan mallard yang biasa dihidangkan untuk Kaisar pada hari besar.

“Kalau kau ingin memuaskan nafsu, tidak perlu berlagak seperti pahlawan yang menyelamatkan kerajaan. Kita bisa menghabiskan waktu satu malam untuk bersenang-senang asal kau tidak menyulitkanku, Putra Mahkota.”

Xiao Ji benar-benar harus pergi sejauh mungkin setelah ini. Dia akan mencari cara untuk melarikan diri dari cengkeraman Feng Ying dan kalau bisa menghilang dari muka bumi dalam kurun waktu yang sangat lama. Baik kerajaan maupun sekte Yue Yin, keduanya sama-sama merepotkan. Pada detik ini tidak ada lagi yang bisa Xiao Ji harapkan dari mereka.

Suasana hatinya gampang berubah-ubah. Dia bisa sangat putus asa kemarin malam sampai membiarkan nyawanya hampir melayang, tetapi berbalik menyerang dikemudian hari. Setelah Xiao Ji memasang perangkap sihir berupa segaris benang merah yang dihubungkannya pada pintu balai, dia membiarkan Li Fu sendirian didalam sana.

“Selamat tinggal, Putra Mahkota. Jangan merindukan gadis kecilmu yang brengsek ini.”

Suara tawanya halus seperti dengungan guzheng* yang mengalun, dia sudah bertolak keatas langit ketika satu ayunan angin menariknya kembali kedalam balai. Tubuhnya terhempas hebat dan mulutnya mengeluarkan darah akibat pukulan batin yang baru saja diterimanya.

Li Fu bangkit dari tempatnya, dan dia menghampiri posisi dimana Xiao Ji terjatuh dengan tenang.

Apa yang terjadi sebenarnya?? Kenapa kemampuan pria itu tiba-tiba berubah mengerikan seperti sekarang?

Ketika mata mereka bertemu, Xiao Ji menyadari Li Fu sudah menemukannya.

“Kamu memang benar-benar tidak dapat diberi hati.”

                                   **

*Guzheng: kec api Tiongkok

   

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status