Share

Bab 32

Penulis: Beatarisa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-10 10:00:34

Rumah Sakit Healing Wings

Keheningan rumah sakit, dengan aroma antiseptik yang khas, terasa kontras dengan kekacauan yang baru saja terjadi di dermaga. Nathalia terbaring lemah di ranjang, wajahnya yang tadi lebam kini telah dibersihkan dan diperban. Tommy berdiri di sisinya, tatapannya tenang, namun ada jejak kelelahan di balik sorot matanya. Ia mengeluarkan ponsel, menelepon Tiffany, lalu ayah mertua nya ,Gerald. Suaranya terdengar datar saat mengabarkan bahwa ibu mertua nya,Nathalia telah masuk rumah sakit dan dirawat intensif di rumah sakit Healing Wings.

Setelah penanganan awal, kelopak mata Nathalia berkedip perlahan. Matanya terbuka, menatap langit-langit putih yang asing. Ia mengerjap, mencoba mengingat. Kemudian, kengerian dermaga itu kembali menyergapnya, dan ia langsung merasakan sakit di sekujur tubuhnya. "Tommy..." suaranya serak. "Jangan katakan pada Tiffany dan Ayahmu apa yang sebenarnya terjadi. Aku tidak ingin mereka terlalu khawatir da
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Paling Luar Biasa   Bab 33

    Pagi yang dingin merayap di pinggiran kota Levin, menyelimuti rumah tua keluarga Lewis dengan embun tipis. Seperti biasa, Tommy sudah bergegas di dapur, menyiapkan sarapan. Aroma roti panggang dan kopi hangat mulai mengisi ruangan, namun ada kekosongan yang terasa. Biasanya, meja makan akan ramai dengan empat orang, tapi pagi ini hanya ada tiga piring yang tersaji. Nathalia, ibu mertuanya, masih dirawat di Rumah Sakit Healing Wings, ditemani Gerald, sang ayah mertua yang memilih setia menjaga istrinya. Tepat pukul tujuh pagi, derit pintu kamar terdengar. Tiffany muncul, sudah rapi dengan balutan blazer elegan dan riasan tipis. Wajahnya masih menunjukkan sedikit kelelahan dari tangis semalam, namun matanya memancarkan tekad. "Selamat pagi, Sayang. Kamu bangun pagi sekali," sapa Tommy, menoleh dari panggangan. "Ada apa? Apa kamu mau ke rumah sakit?" Tiffany tersenyum kecil, mendekat ke meja. "Selamat pagi, Tom. Tidak, pagi ini ada r

  • Menantu Paling Luar Biasa   Bab 32

    Rumah Sakit Healing Wings Keheningan rumah sakit, dengan aroma antiseptik yang khas, terasa kontras dengan kekacauan yang baru saja terjadi di dermaga. Nathalia terbaring lemah di ranjang, wajahnya yang tadi lebam kini telah dibersihkan dan diperban. Tommy berdiri di sisinya, tatapannya tenang, namun ada jejak kelelahan di balik sorot matanya. Ia mengeluarkan ponsel, menelepon Tiffany, lalu ayah mertua nya ,Gerald. Suaranya terdengar datar saat mengabarkan bahwa ibu mertua nya,Nathalia telah masuk rumah sakit dan dirawat intensif di rumah sakit Healing Wings. Setelah penanganan awal, kelopak mata Nathalia berkedip perlahan. Matanya terbuka, menatap langit-langit putih yang asing. Ia mengerjap, mencoba mengingat. Kemudian, kengerian dermaga itu kembali menyergapnya, dan ia langsung merasakan sakit di sekujur tubuhnya. "Tommy..." suaranya serak. "Jangan katakan pada Tiffany dan Ayahmu apa yang sebenarnya terjadi. Aku tidak ingin mereka terlalu khawatir da

  • Menantu Paling Luar Biasa   Bab 31

    Keheningan yang mencekam menyelimuti gudang di Dermaga Louise. Semua mata yang menyaksikan kejadian itu terbelalak, tak percaya dengan apa yang mereka saksikan dengan kedua mata kepala mereka sendiri. Bagaimana bisa bos dunia bawah tanah Levin dengan reputasi paling terkenal, Don Silvester Adeano, yang ditakuti semua preman dan gangster, bertekuk lutut dan memohon ampun kepada seorang pria yang mereka kira hanyalah menantu benalu tidak berguna? Apakah mereka semua berhalusinasi? "Coba tampar aku," kata seorang anak buah Silvester yang tadi menampar wajah Nathalia, suaranya tercekat tak percaya. "Aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat ini." "Tidak, bro, kau tidak berhalusinasi. Aku juga melihat hal yang sama," ucap yang lain, wajahnya pucat pasi. Semua anak buah Silvester masih tak percaya dengan kejadian ini. Hanya dengan sekali panggilan telepon, anak muda ini bisa membuat bos mereka bertekuk lutut dan meminta maaf. Siapa pria ini sebena

  • Menantu Paling Luar Biasa   Bab 30

    "Sekarang kalian mengerti siapa yang kalian hadapi bukan? Lepaskan Bibi Nathalia sekarang atau aku akan bertindak kasar kepada kalian!" Andreas Hubner berteriak, suaranya dipenuhi arogansi, seolah ancamannya mampu menggertak lima pria berbadan besar itu. Ia melangkah maju, membusungkan dada. Silvester, pemimpin komplotan penculik, mendengus. Matanya menyipit penuh ejekan. "Oh, jadi kau keturunan pria tua dari keluarga Hubner itu? Apa kamu sedang meminjam keberanian seekor singa hingga bisa berkata angkuh di depanku, anak muda?" Nada suasanya begitu meremehkan, seolah Andreas hanyalah anak kemarin sore yang mencoba bermain di lingkaran hiu. Andreas tak gentar. Ia mengeluarkan ponselnya. "Jaga bicaramu! Aku akan melakukan panggilan, dan dengan sekali panggilan teleponku, aku akan membuat kalian semua menderita seumur hidup! Keluarga Hubner tidak akan membiarkan ini!" Silvester sudah muak dengan ancaman kosong Andreas. Wajahnya mengeras, kes

  • Menantu Paling Luar Biasa   Bab 28

    "Halo, Bu? Halo!" Tommy berteriak ke ponselnya, tapi sambungan telepon dengan Nathalia sudah terputus. Jantungnya berdebar kencang. Suara isakan dan rasa sakit yang ia dengar membuat perutnya mual. Apa yang terjadi pada Ibu? Tommy berpikir. Jika terjadi sesuatu pada Ibu, pasti Tiffany akan sangat sedih. Tommy mencoba menenangkan dirinya. Ia mengambil napas dalam-dalam, berusaha mencerna semua ini dengan baik. Pikiran-pikiran kalut melintas di benaknya. Siapa yang akan menculik Nathalia? Keluarga Lewis memang tidak lagi kaya raya, tapi mereka punya banyak musuh karena ulah Nathalia. Namun, menculik seorang wanita paruh baya? Itu bukan gaya para rentenir kelas atas. Selang beberapa saat, ponselnya kembali berdering. Nama "Nathalia" kembali terpampang di layar. Tommy segera mengangkatnya, perasaan lega bercampur cemas membanjiri dirinya. "Halo, Bu? Ibu di mana? Ada apa dengan Ibu?" tanya Tommy, suaranya terburu-buru. Namun, bukan s

  • Menantu Paling Luar Biasa   Bab 29

    Silvester, pria bertubuh besar dengan bekas luka di alisnya, menatap Tommy dengan tatapan mengejek. "Apa kamu tahu kesalahan wanita ini?" tanyanya, menunjuk Nathalia yang terikat di kursi. Tommy menggelengkan kepalanya. Ia memang tidak tahu, dan jujur, ia tidak terlalu peduli. Yang ada di pikirannya saat ini hanyalah bagaimana cara membawa Nathalia keluar dari tempat ini tanpa menimbulkan masalah lebih lanjut. "Dia kalah bermain mahjong dan menolak membayar sebesar 43 juta dollar," tegas Silvester, suaranya dipenuhi ancaman. Mata Tommy melebar, hampir keluar dari rongganya. Angka itu berputar di kepalanya, memekakkan telinga. 43 juta dollar? Ibu mertuanya sungguh gila! Bagaimana mungkin ia bisa kalah bermain judi sebanyak itu? Ini bukan sekadar kecerobohan; ini adalah kehancuran finansial yang nyaris tak terbayangkan bagi keluarga. Kemarahan bercampur rasa tidak percaya melanda Tommy. Pantas saja Nathalia ketakutan setengah mati.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status