Home / Urban / Menantu Tak Ternilai / Saham Untuk Alexa

Share

Saham Untuk Alexa

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2025-05-19 20:32:30

Wanita itu benar-benar ingin membuat anaknya bercerai dengan Bastian dan memilih seorang pria yang kaya raya. Alasannya satu: untuk menaikkan martabat keluarga.

Ketika James tidak ada titik terang, kini Amy berpaling ketika mendengar seorang pria kaya-raya yang biasa disebut "Sang Pelindung" mendekati Alexa, Amy langsung menyuruh Alexa untuk menikah dengan pria itu.

Andai saja Amy tahu kalau sosok sang pelindung itu adalah Bastian, mungkin saja dia akan mati berdiri.

"Mama jangan mulai deh! Aku nggak kenal orang itu, pernah ketemu saja nggak pernah. Dan lagi, aku nggak berniat untuk mencari seorang suami lain," kata Alexa, nyelonong masuk ke dalam rumah.

"Eh, kamu harus mikirin masa depanmu, Alexa. Mama tahu kamu sekarang punya perusahaan, tapi perusahaanmu masih kecil. Tentunya jika kamu bisa menikah dengan pria itu, pasti dia akan membantu perusahaanmu agar menjadi lebih besar. Itu adalah sesuatu yang sangat bagus, bukan?" Amy tetap berusaha membujuk Alexa untuk meninggalkan Bastian
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Tak Ternilai   Tuduhan Yang Membuat Charlie Cemas

    Banyak faktor yang membuat Alexa mengambil pilihan untuk menolak pemberian saham oleh Sang Pelindung. Tetapi yang paling besar adalah tentang perasaan Bastian.Namun dia juga berusaha untuk rasional. Dia membutuhkan perusahaan itu untuk membuat impiannya tercapai, untuk membungkam mulut orang-orang yang selama ini selalu merendahkannya, dan untuk menunjukkan diri di hadapan keluarganya, Keluarga Winata."Bagaimana Nona? Kita sudah harus berangkat sekarang karena memang sudah ditunggu. Sangat disayangkan kalau Nona menolak hadiah dari Sang Pelindung, sebab semuanya sudah diset atas nama nona Alexa, jadi tidak bisa diambil oleh orang lain bahkan oleh Sang Pelindung itu sendiri," kata Charlie.Apa yang dikatakan oleh Charlie adalah omong kosong belaka. Yang menggunakan nama Alexa adalah ketika membeli saham pada bursa efek, bukan pembelian saham langsung kepada pemilik saham utama. Semua ini dilakukan agar Alexa mau menerima hadiah dari tahun Dominic.Ternyata kata-kata yang dikeluarkan

  • Menantu Tak Ternilai   Tidak Mau Membuat Bastian Cemburu

    Pandangan mata Laura tidak lepas dari mata Bastian. Namun pikirannya membayangkan dirinya menjadi seorang istri Bastian.Wanita itu pun kemudian tersenyum lebar hingga giginya terlihat."Oh iya, satu lagi. Untuk saham yang dimiliki olehku di TV 5 dan Jetivi, berikan kepada Deo. Tapi untuk saham yang dimiliki orang Austin di sana, aku akan memberikannya untukmu. Aku mempertimbangkan untuk memberikan nilai yang lebih besar kepada Deo karena itu adalah bisnisnya. Sedangkan kamu sudah memiliki bisnis pokok yang besar," ucap Bastian.Charlie menganggukkan kepalanya."Apa kamu keberatan dengan pembagian yang kuberikan?" tanya Bastian."Aku bukan keberatan, Tuan, hanya saja aku mau bertanya," kata Charlie.Bastian mengangkat kedua alisnya. Lalu dia bertanya, "Kamu mau bertanya apa?""Untuk perusahaan Jetivi, saham yang dimiliki oleh Austin adalah 70 persen. Dan Alby sudah membeli 30% saham yang dia berikan untukmu, sama seperti yang aku lakukan di TV 5. Lantas apakah aku yang akan mendapatka

  • Menantu Tak Ternilai   Saham Untuk Alexa

    Wanita itu benar-benar ingin membuat anaknya bercerai dengan Bastian dan memilih seorang pria yang kaya raya. Alasannya satu: untuk menaikkan martabat keluarga.Ketika James tidak ada titik terang, kini Amy berpaling ketika mendengar seorang pria kaya-raya yang biasa disebut "Sang Pelindung" mendekati Alexa, Amy langsung menyuruh Alexa untuk menikah dengan pria itu.Andai saja Amy tahu kalau sosok sang pelindung itu adalah Bastian, mungkin saja dia akan mati berdiri."Mama jangan mulai deh! Aku nggak kenal orang itu, pernah ketemu saja nggak pernah. Dan lagi, aku nggak berniat untuk mencari seorang suami lain," kata Alexa, nyelonong masuk ke dalam rumah."Eh, kamu harus mikirin masa depanmu, Alexa. Mama tahu kamu sekarang punya perusahaan, tapi perusahaanmu masih kecil. Tentunya jika kamu bisa menikah dengan pria itu, pasti dia akan membantu perusahaanmu agar menjadi lebih besar. Itu adalah sesuatu yang sangat bagus, bukan?" Amy tetap berusaha membujuk Alexa untuk meninggalkan Bastian

  • Menantu Tak Ternilai   Atas Perintah Sang Pelindung

    Amy bingung, bagaimana mungkin Bastian berada di balik kejadian ini.Apa urusannya dengan dia?Jika Bastian terlibat, kemungkinannya hanya ada satu, yaitu pria itu sudah membuat masalah besar.Alexa mengangkat kedua pundaknya, menjawab pertanyaan dari Amy, "Aku juga nggak tahu, aku hanya mengira saja."Memangnya apa yang dia perbuat lagi? Kapan dia mencari gara-gara dengan orang besar atau sekelompok orang? Jadi orang-orang itu mencari Bastian?* tanya Amy, berpikiran buruk kepada sang menantu."Daripada kita berpikiran macam-macam dan pada akhirnya membuat kita memfitnah Bastian, sebaiknya kita nanya langsung sama orang di luar sana," kata Alexa.Wanita itu pun langsung melangkahkan kakinya, namun baru juga 2 langkah, tangannya sudah ditarik oleh Amy hingga membuatnya berhenti."Jangan! Kamu mau ngapain keluar? Bahaya! Sudah, lebih baik kamu di dalam saja!" larang Amy.Alexa menggelengkan kepalanya seraya berkata, "Nggak Ma, aku kenal sama orang yang bernama Rey. Aku pernah bertemu se

  • Menantu Tak Ternilai   Tanpa Ampun

    Austin berhasil memanfaatkan kelengahan Bastian untuk menyerangnya dan berhasil. Betis Bastian robek dan langsung mengucurkan darah yang banyak.Pria itu pun berusaha untuk menyerang Bastian kembali. Dia tidak ingin membuang kesempatan ini untuk langsung mengakhiri pertarungan dengan Bastian. Namun ternyata serangan kedua Austin mampu dibaca pergerakannya oleh Bastian. Pria itu menangkap tangan kanan Austin yang menggenggam pecahan kaca dan yang sedang diayunkan ke arah perutnya.Kemudian Bastian berbalik menyerang dengan memukul wajah Austin dengan sangat keras sehingga membuat kepala pria itu menghantam lantai.Tidak hanya sekali memukul, tetapi Bastian memukulnya tiga kali secara beruntun dengan tenaga yang sama kerasnya.Buk!Buk!Buk!Tidak ada sama sekali gerakan Austin yang mencoba untuk menangkis ataupun menyerang balik Bastian. Pukulan pertama yang mengenai telak wajahnya, membuat pandangan Austin kabur.Dan kini Austin benar-benar kalah. Dia tergeletak di lantai dengan waja

  • Menantu Tak Ternilai   Amukan Bastian

    Siapa yang tidak takut jika dirinya ditodong oleh sebuah senjata api tepat di depan kepalanya? Apalagi dengan amarah yang begitu besar dari orang yang akan menembak itu.Secara spontan mendorong tubuhnya ke belakang hingga sofa yang diduduki juga bergeser."Bos Austin, ini tidak seperti yang Anda kira. Aku —""Kamu sudah mengkhianatiku, maka bersiaplah untuk mati!" pekik Austin lagi.Kemudian pria itu pun menekan trigger-nya, menembak kepala Deo.Dor!Deo hanya menggerakkan kepalanya ke bawah untuk menghindari serangan dari Austin. Beruntung tembakan dari jarak dekat itu meleset.Austin yang sudah mabuk dan membuat gandengannya berbayang menjadi alasan utama kenapa tembakannya meleset.Dan kemudian dengan cepat melempar gelas yang ada di hadapannya ke tangan Austin yang sedang memegang senjata api itu.Senjata api itu pun terjatuh setelah terkena gelas yang dilempar oleh Deo.Melihat pistol itu berada di jangkauan kakinya, Deo langsung menendang pistol itu ke kolong sofa. Dia tidak me

  • Menantu Tak Ternilai   Rencana Yang Bocor

    Rencana yang sudah dibuat oleh Bastian harusnya diberitahu dari sekarang, sebab Austin sudah akan bergerak dalam 1 jam lagi.Menyiapkan pasukan dan menyampaikan strategi kepada pasukan agar tidak terjadi salah paham atau salah mengerti, tidak bisa dilakukan dengan cepat. Apalagi jika rencana itu penuh dengan taktik.Bastian pun mengerti tentang hal itu. Dia kemudian langsung menyampaikan rencananya kepada seluruh anak buahnya itu.Dalam rencana Bastian kali ini yang memegang peranan penting justru adalah Deo.Ya, Bastian tidak begitu saja merekrut dan menawarkan Deo untuk bergabung dengan janji menjadi penerus Austin, tanpa sebuah rencana yang matang.Ketika menyampaikan rencananya itu, seluruh anak buahnya setuju termasuk Deo dan dua pemimpin wilayah jaringan mafia entertainment."Semua sudah paham?" tanya Bastian setelah menyampaikan seluruh rencananya."Paham, Tuan!" ucap anak buahnya secara bersamaan.Bastian menganggukkan kepalanya.Kemudian seluruh pasukan langsung bergegas menj

  • Menantu Tak Ternilai   Manuver Deo

    Maman tentu saja ketakutan mendengar perintah dari Davis. Dia pun menggelengkan kepalanya dengan sangat keras seraya berkata, "Saya bukan mata-mata. Saya adalah Maman, tukang bersih-bersih dan yang merawat pemancingan ini. Saya adalah pegawainya den Bastian. Jangan bunuh saya!"Anak buahnya Davis akan menginjak wajah Maman seraya berkata, "Pandai sekali kau berbohong!"Namun Davis langsung menghalanginya. Dia menendang kaki anak buahnya itu yang akan menginjak wajah Maman. Dia mengingat sosok pria itu yang sudah membuka pintu pagar pemancingan tadi ketika mereka datang."Jangan lakukan itu!" larang Davis.Kemudian Davis menarik baju Maman hingga membuat pria itu berdiri."Kenapa kamu mengintip? Apa ada yang membayarmu?" tanya Davis.Jika memang ada orang yang membayar Maman, Davis tidak akan memberi ampun. Dia yang akan membunuh Maman dan menenggelamkannya di kolam ikan.Tentu saja Maman menggelengkan kepalanya seraya berkata, "Nggak ada. Saya sama sekali nggak menerima uang dari siap

  • Menantu Tak Ternilai   Mata-mata

    Saat sedang berpikir, ponsel milik Deo berdering. Menandakan panggilan suara masuk.Davis yang berada di belakang Deo, langsung mengambil ponsel itu dan kemudian menunjukkan kepada Bastian jika orang yang menghubungi Deo adalah Austin."Berikan saja kepada Deo, biar dia yang menjawab telepon itu!" seru Bastian.Tentu saja semua orang terkejut mendengar perintah dari Bastian. Davis dan Charlie pun akhirnya membuka suara untuk memperingatkan bahaya kepada Bastian."Jangan Tuan Dominic, sangat berbahaya sekali jika diberikan kepadanya." Davis memperingatkan bahaya yang akan terjadi."Jika boleh aku sarankan, lebih baik telepon itu dibiarkan saja. Jika Deo mengatakan yang macam-macam, Austin pasti akan marah dan langsung menyiapkan pasukan untuk menggempur kita," ucap Charlie, memberikan sarannya.Bastian mengerutkan kening. Lalu dia berkata, "Apa kalian takut dengan Austin? Jika kalian takut lebih baik kalian menyingkir. Aku nggak perlu orang yang penakut dan enggak royal padaku.""Bukan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status