Share

Bab 15. Menyebalkan.

Setelah kejadian dimana, ia mendapati dirinya di hotel tak memakai sehelai benang pun. Kayana pun seolah-olah lupa dengan semua itu dan merasa semua baik-baik saja. Tidak ada perasaan sedih atau menyesal karena bagi Kayana, mau masih gadis atau tidak. Itu akan sama saja. Kayana tidak akan pernah membangun sebuah komitmen yang bernama pernikahan jadi hilangnya kegadisannya itu bukanlah sesuatu yang harus ia tangisi dan sesali.

“Selamat pagi, “ sapa Kayana ketika surya datang. Setelah pesta satu bulan yang lalu Surya pun resmi menjadi atasan Kayana yang menggantikan Dave yang pindah ke Jerman.

“Butkan saya kopi,” pintanya kemudian duduk di kursi kebesarannya.

Kayana yang mendapat perintah itu pun mengangguk dan segera membuatkan kopi yang selama ini biasa Kayana buat untuk Surya.

“Permisi Pak ini kopinya,” Kayana pun meletakkan kopinya di meja Surya dan berpamitan untuk ke ruangnya.

“Tunggu!” Kata Surya menghentikan langkah Kayana.

“Selama saya di sini, kenapa baru kali ini kopi yang bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status