Share

Bab 15: Telfon Sekarang

“Anisya?” Aku hampir kehabisan kata saat melihat kedatangan Anisya ke kost-an Wulan.

Dia datang dengan tangan yang mengepal serta raut wajah yang dikuasai kemarahan. Entah apalagi masalah yang terjadi di rumah, hingga Anisya meluapkannya dengan mendatangiku ke sini.

Tidak sempat aku menyambut kedatangannya, Wulan sudah lebih dulu memasang barrier berlapis dengan menghadang Anisya dariku. Gadis itu merentangkan kedua tangan di udara, lalu memasang raut wajah siap bertarung.

“Minggir, aku tidak ada urusannya denganmu!” cecar Anisya.

“Ini rumahku, harusnya kamu yang minggir!” Wulan membalas. Keduanya mulai beradu tatap.

“Biar aku yang hadapi, Wulan. Tidak apa, dia adikku,” pintaku pada Wulan yang dihadiahi sebuah senyum mencibir dari Anisya.

Wulan melirikku yang berdiri di belakangnya. Pandangannya menjelaskan jika dia tidak setuju dengan keinginanku untuk berbicara dengan Anisya. Namun,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status