Share

Buah Hati Tersayang

"Aku harus pulang cepat, ya. Makasih buat hari ini." ucap Antony.

Lalu, dia mengemas beberapa barang untuk ia masukkan ke dalam tas. Selain itu, ia berdiri di depan cermin. Menatap pesona wajahnya sendiri dengan penuh keangkuhan.

Sementara itu, perempan yang ia sebut sebagai sekretarisnya itu menyiapkan jamuan makan sebelum Antony pergi meninggalkan area apartemen. Terlihat picik memang. Janji setia untuk Aurora itu semu.

Padahal, ia bekerja untuk membuktikkan bahwa ia lebih baik dari pada Ervin. Tapi, kenapa jadi seperti ini?

"Makan dulu, mas."

"Ini buatan kamu? Makasih, lho."

"Sama-sama. Ta-tapi, ini beneran kita jadian mas? Saya gak perlu panggil bapak lagi? Apa ini gak terlalu cepat?"

"Itu kembali ke kamu sebagai penerima, cantik. Lagian saya bosen kalau menghadapi istri di rumah yang kucel dan gitu-gitu aja. Kalau kamu enak dipandang. Belum lagi pinter lagi." Antony menarik dagu wanita lugu itu dengan manis.

Selama 1 jam lamanya, mereka menikmati jamuan makan siang sam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status