Compartilhar

48. Cemburu

Autor: Laradin
last update Última atualização: 2025-09-21 20:08:10

Acara pesta ulang tahun investor sekaligus temannya Nevan berlangsung meriah. Nevan dan Ivy sudah menyapa teman yang berulang tahun sebelum Ivy melipir ke stan makanan membiarkan Nevan berinteraksi dengan teman lamanya. Ketika Ivy tengah asyik mencicipi makanan ringan seseorang berdiri di sampingnya, mengambil minuman yang sama dengan Ivy.

“Apa kabar Ivy?”

Ivy berhenti mengunyah mendengar suara yang cukup familiar di telinganya itu. Ia menoleh hanya untuk memastikan siapa yang barusan menanyakan kabarnya itu.

“Leo?” tanya Ivy ragu.

“Kamu masih inget?” Lelaki itu tersenyum hangat.

“Masih lah, kayanya gak akan ada yang bisa lupain kamu deh hahaha. Dulu kan kamu populer banget di sekolah.”

Leo terkekeh malu-malu. “Engga lah, itu kan karena kamu wakil osisku aja. Bagaimana kabar kamu sekarang?”

“Baik, baik. Kamu bagaimana? Sudah lama tinggal di Indo terakhir aku denger kamu kuliah di London, ya?”

“Sempet kerja di sana dua tahunan, tapi kayanya kurang cocok. Jadi aku balik Indo. Masih sama
Continue a ler este livro gratuitamente
Escaneie o código para baixar o App
Capítulo bloqueado

Último capítulo

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   55. Selamat jalan

    Ruangan yang dipenuhi cahaya putih dingin terasa lebih menyeramkan dibandingkan dengan kamar mayat. Bau obat-obatan menusuk, bercampur dengan suara mesin monitor jantung yang berdetak pelan—ritmis, tapi rapuh. Tirai tipis di sekeliling ranjang bergoyang lembut diterpa hembusan AC. Di tengahnya, seorang lelaki tua terbaring lemah, tubuhnya nyaris tertutup oleh selimut rumah sakit, wajahnya pucat dan berpeluh.Selang-selang menempel di lengan, di hidung, di dada—seolah-olah setiap helaan napasnya kini bukan lagi miliknya sendiri, tapi pemberian dari mesin-mesin di sekitarnya. Di sisi kakan dan kiri ranjang, kedua putrinya duduk dengan tangan menggenggam erat tangan papanya. Jemarinya gemetar, bibirnya terus bergetar mengucap doa yang tak terdengar. Kini doanya bukan lagi mengharapkan pria yang sangat mereka sayangi itu sembuh, melainkan agar papanya tenang setelah semua penderitaan yang mengikutinya selama ini.“Bu, waktunya sudah hampir tiba,” ucap seorang perawat dengan suara pelan, m

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   54. Rumah sakit

    Ruang ICU terasa seperti dunia yang berhenti di antara hidup dan mati. Suhu dingin dari pendingin ruangan menyelimuti kulit, bercampur dengan aroma tajam antiseptik yang menusuk hidung. Lampu putih menggantung tanpa belas kasih, menyoroti wajah-wajah pucat yang tertidur dalam diam yang berat.Suara mesin monitor menjadi satu-satunya irama—seolah menandai detak waktu yang enggan berjalan. Tabung oksigen mendesis pelan, selang-selang menelusuri tubuh-tubuh rapuh di ranjang logam. Tirai-tirai tipis di antara ranjang bergoyang perlahan tiap kali perawat lewat, langkahnya cepat tapi hati-hati, membawa catatan dan harapan dalam diam.Di sudut, ada adik Ivy yang duduk dengan tangan terlipat, mata mereka tak beranjak dari angka-angka di layar monitor. Ivy menunduk, berdoa dalam bisu, sementara Qaiz sekadar memandangi wajah papanya Ivy—yang tak bergerak, namun masih di sini.Segalanya terasa hening, namun sarat dengan gema ketakutan dan harapan yang menegang di udara. Di ruang itu, bahkan napa

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   53. Pecat

    Cahaya matahari sudah menembus kaca lobi kantornya, menandakan jika pagi sudah mulai berganti siang. Dugaannya salah total. Ivy tidak masuk kantor hari ini. Sembari berjalan menuju ruangannya, karena ia tidak mungkin terus menunggu Ivy sampai sore atau pekerjaannya tidak akan selesai satu pun, Nevan membawa kekecewaan yang amat besar. Otaknya terus bertanya-tanya apakah Ivy merasa permasalahannya sebesar itu sampai Ivy tidak masuk kantor? Kemungkinan besar istrinya itu tidak sudi melihatnya.Nevan baru keluar dari lift dan langsung disuguhkan dengan keberadaan Unmesh. Temannya itu sepertinya habis mengambil kopi di pantry.“Baru dateng?” tanyanya menyamai langkah Nevan.“Dari tadi, cuman gue tunggu Ivy dulu,” jawab Nevan jujur.Melihat wajah Nevan masam Unmesh dengan mudah menebak. “Lo ada masalah lagi sama dia?”“Setiap rumah tangga pasti selalu ada aja ujiannya. Dan itu sangat wajar.” Semenjak Unmesh selalu menyudutkan Ivy, Nevan sekarang jadi lebih hati-hati jika berbicara dengan

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   52. ICU

    Nevan mengusap wajahnya. Ia tercenung di atas ranjang. Ia perlu menetralkan pikirannya sebelum ia menemui Ivy dan mengajak istrinya itu bicara. Setelah dirasa cukup, Nevan keluar dari kamar. Tapi Ivy tidak ada di ruang tv, Nevan bergegas menuju dapur dan tidak ada tanda tanpa keberadaan Ivy. “Kemana Ivy?” gumamnya.Kakinya melangkah ke halaman. Ia memutari rumahnya namun Ivy tidak kunjung ia temukan. Ia kembali masuk memeriksa rak sepatu. Benar saja sendal yang selalu Ivy pakai tidak ada. “Dia pergi kemana?” Ia menghela napas.Sikap Ivy yang seperti ini yang Nevan kurang sukai dari, selalu pergi saat ada masalah. Padahal mereka hanya perlu bicara dan menyampaikan apa yang tidak mereka sukai satu sama lain. Bukan menghindar membiarkan kesalahpahaman diantara mereka semakin memperumit masalah.Pria itu menghubungi Ivy beberapa kali, pesan Ivy yang tidak sempat ia buka akhirnya ia baca satu persatu. Ia merasa bersalah untuk hal ini. Nevan lantas mengirim pesan kepada Ivy berharap Ivy su

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   51. Adu argumen

    Bangun tidur Nevan sudah tidak ada di rumah. Ini kali pertama pertengkaran mereka melebihi pagi setelah sepakat saling memaafkan satu sama lain. Di meja makan sudah tersedia roti panggang dan sepucuk surat bertuliskan,Aku ke kantor duluannya. Jangan lupa sarapan.Ivy jadi merasa bersalah. Ia lantas mengunyah roti panggang yang sudah dingin itu. “Harusnya gue semalam gak kebawa emosi juga,” kata Ivy.Setelah itu Ivy bergegas siap-siap untuk berangkat ke kantor. Ia harus meminta maaf kepada Nevan. Seperti kata pepatah jangan terlalu berharap, di kantor Ivy tidak bertemu dengan Nevan. Bolak-balik ia datang ke ruangannya suaminya itu tidak ada. Pesan yang kemarin yang ia kirim bahkan belum pria itu lihat sama sekali. Ivy juga tidak sudi jika harus bertanya kepada Manda. Atau ia akan hipertensi.“Nevan sudah makan siang belum ya?” gumam Ivy. Ia duduk di kantin menyantap makan siang seorang diri.Setelah selesai Ivy berinisiatif membawakan makan siang ke ruangan Nevan walaupun dia belum j

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   50. Berantem

    Acara reuninya dua jam lagi mulai. Ivy memutuskan untuk pulang sendiri karena Nevan tak kunjung mengabarinya. Ia sudah terlanjur kesal. Ia tidak pernah mempersalahkan jika Nevan akan lembur sampai jam berapa pun, karena ia juga mengerti jika tidak semua pekerjaan akan selesai tepat waktu. Yang membuat Ivy kesal, Nevan tidak mengabarinya sama sekali. Padahal tadi pagi sudah dibicarakan.Pakaian kesual yang sudah Ivy siapkan sudah melekat di tubuhnya. Ia melongok lagi jam. Setengah jam lagi acara reuninya akan dimulai tapi Nevan belum juga pulang. Nevan bahkan tidak membalas pesannya satu pun. Sebelum memutuskan untuk berangkat, Ivy menyempat sekali lagi menelepon Nevan. Karena tidak ada jawaban, Ivy berangkat seorang diri. Sebab teman-temannya sudah menerornya menanyakan keberadaan Ivy yang belum juga datang.Reuni itu diadakan di sebuah restoran yang cukup terkenal. Kedatangan Ivy mengundang kehebohan teman-temannya.“Akhirnya dateng juga, gue khawatir lo gak dateng. Lo sendiri

Mais capítulos
Explore e leia bons romances gratuitamente
Acesso gratuito a um vasto número de bons romances no app GoodNovel. Baixe os livros que você gosta e leia em qualquer lugar e a qualquer hora.
Leia livros gratuitamente no app
ESCANEIE O CÓDIGO PARA LER NO APP
DMCA.com Protection Status