Share

Bab 17. Tak Ikhlas

Pagi hari yang cerah pun datang, Nala bangun dari tidurnya yang berkualitas maksimal. Matanya masih belum bisa terbuka lebar, rasa kantuknya tak sepenuhnya menghilang, ia menguap lebar-lebar seperti Naga tengah menyembur.

"Eugh," lenguhnya sembari berusaha bangkit dari posisi duduknya. "eh--" Buru-buru ia membenarkan posisi baju atasnya yang sudah tersibak hingga ke perut dan kancing area dadanya terlepas.

Jam masih menunjukkan pukul enam, masih terlalu pagi untuk melakukan aktivitas dilihatnya laki-laki yang masih tertidur lelap di sampingnya itu. Tak berniat mengganggu, Nala membiarkan Bastian menggunakan baik-baik waktu tidurnya sebelum kembali bergempur dengan pekerjaannya.

Setelahnya Nala lekas bergegas menuju kamar mandi, membersihkan tubuhnya di pagi hari ini. Sengaja mandi menggunakan air dingin, menurut Nala ini akan jauh lebih berefek pada tubuhnya dan tentu saja lebih segar dan mengembalikan tenaganya.

Ketika keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status