Share

Bab 16. Sebuah Pertahanan

Bastian berbalik menatap Nala yang ada di belakangnya. "Gimana? Cuma ada satu kamar."

Nala mengerutkan keningnya. Ya, memang kenapa? Apanya yang salah? "Ya udah, Om. Emangnya kenapa, sih? Kita kan udah nikah juga, bukan yang mau kumpul kebo di hotel. Kalau digrebek ya aman aja."

Bastian meringis, tak salah memang. Akhirnya ia pun memutuskan untuk mengambil kamar tersebut, lagi pula lokasi pemotretan untuk besok juga berada di sekitaran sini, terlalu merepotkan jika harus mencari penginapan lain.

Sesampainya di kamar hotel, Nala langsung merebahkan tubuhnya ke atas ranjang, sementara Bastian memilih duduk di sofa. Sampai pada akhirnya perhatian Bastian teralihkan saat mendengar suara perut Nala. "Laper?"

"Hehe." Nala bangkit dari posisi berbaringnya, memamerkan dertan gigi putihnya. "iya nih, Om."

"Kita bersih-bersih dulu, abis itu cari makan. Mau makan di mana? Di resto apa di angkringan aja? Kalau di sini kan banyak yang jualan.

Nala menganggukkan kepalanya setuju. Saat ini tubuhnya
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status