Share

Diterima Kerja

"Aaa," teriaknya, "diterima kerja, diterima kerja," ucap wanita itu lagi yang tak lain adalah Hanisa.

Saking senangnya wanita itu bahkan berdiri dari posisinya lalu menari-nari diruangan itu, yang mana adalah kamar mereka.

Tok tok *(suara ketukan pintu)*

"Diterima kerja, diterima kerja," ucap wanita itu lagi tidak mendengar ketukan pelan pintu itu.

Tok, tok *(ketukan pintu itu lagi sedikit keras namun masih dihiraukan)*

"Diterima kerja, diterima kerja," ucapnya lagi, sakin senangnya wanita itu tak melihat kini pria yang menurutnya menyebalkan ada di ambang pintu yang ternyata terbuka.

Namun wanita itu tidak mengetahui kehadirannya, sedikit membuatnya jengkel.

Apa dia tidak malu, menari-nari di ruangan pintu yang terbuka, bagaimana jika ada yang melihatnya?

Mungkin seperti itulah kurang lebih yang ada di pikiran Ducan terhadap wanita yang kini menari-nari didepannya.

Tanpa tahu kehadirannya.

"Diterima kerja, diterima kerja," katanya lagi sambil menari-nari.

PRAkkk

Kesal pria itu, memuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status