Share

116

“Wanita itu menemui Antonio lagi?”

“Iya, Nona.”

Jesika yang tengah mengunyah makanan, memegang ponselnya dengan tangan kiri.

“Kamu menelpon siapa, Sayang?” tanya nenek yang duduk di hadapannya dengan dibatasi meja bulat.

“Tian, Nek.”

Megan mengangguk-angguk melanjutkan makan lagi, sementara Jesika membali bicara dengan Tian.

“Mau apa dia datang lagi? sudah berapa kali dia datang menemui Antonio?”

Nada bicara Jesika membuat Megan menatap penasaran.

“Sayang kurang tahu, Nona. Mereka bicara di ruang tamu kantor. Saya hanya bisa melihat dari luar saja.

Ruang tamu memang didesain dengan dinding kaca. Tidak ada privasi di sini memang, jadi akan jauh lebih netral untuk bicara dan tidak membuat siapapun salah sangka.

“Biarkan saja mereka bicara. perempuan itu tidak akan menyerah sepertinya. Kamu bantu awasi saja. Aku takut dia ada campur tangan dengan klaim karya waktu itu.”

“Baik, Nona.”

Pemikiran Jesika sepertinya sama dengan Tian. sejujurnya Tian sudah melihat cctv di parkiran belakang ged
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status