Share

Delapan Belas

Anisa menggigit bibir, selama ini ternyata mereka pun hampir bangkrut dan ia sama sekali tak tahu. Gaya sok kaya ibu mertuanya beserta Windy sang ipar membuatnya muak. Setiap hari hanya makian dan cacian, belum lagi sang ipar yang selalu mengatakan dirinya hanya perempuan kuno dan tak modis yang berasal dari kampung.

Tarikan napas Anisa terl6memebuat ia sangat lega. Setidaknya sebelum ia membalaskan dendam pun, keluarga Wisnu sudah sulit. Jadi, lebih mudah menjatuhkannya.

“Kita mau ke mana?” tanya Anisa.

“Kita ke mal, sepertinya kamu butuh sesuatu untuk mempercantik diri. Kita beli baju dan beberapa perlengkapan lainnya,” ujar Amara.

“Aku enggak bisa menemani, Ma. Ada meeting dengan klien.”

Anisa bernapas lega, setidaknya tidak ada Abas di sekitarnya. Lagi pula, kenapa juga pria itu selalu ada setiap ke mana pun.

Abas menurunkan mereka di depan mal. Amara pun meminta tak usah menjemput dirinya karena mereka akan meminta jemput sopir pribadi saja.

Anisa berjalan sejajar dengan Amara. S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Srie hartaty
cerita nya bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status