Share

Dua Puluh Delapan

Windy masih diam seribu bahasa setelah sang ayah mengomeli habis-habisan. Pak Hartawan pun mengantarnya langsung ke rumah, terlihat mobil Fahmi pun sudah bertengger di halaman rumah. Lalu, saat mendengar suara deru mobil, suami Windy pun ke luar.

Pria itu menghampiri dan mencium punggung kedua orang tua sang istri.

“Maaf, Nak Fahmi. Ibu tadi ada kecelakaan sedikit di rumah jadi Windy mengantar sebentar,” ujar Pak Hartawan.

“Iya, Pa. Tadi Windy pun sudah bilang. Tapi, saya tidak bisa ke rumah sakit,” ujar Fahmi.

Setelah pamit, kedua orang tua Windy pun langsung pamit dan pergi dari rumah menantunya. Di dalam mobil pak Hartawan terus mengingatkan sang istri agar tidak melakukan hal gegabah. Apalagi bertengkar dengan Sinta seperti hari ini.

“Bukan sama Ibu, kok.” Bu Atik masih saja membela diri.

“Terserah mau salah siapa, tapi Papa hanya mengingatkan. Apalagi jika ibu mengganggu Anisa lagi. Jangan sampai Anisa marah dan membuat hancur perusahaan Papa. Mau jadi gembel?”

Bu Atik bergidik n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
trus maju nis jangan sampai lemah tergoda dengan wisnu keluarga toxic
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status