Share

Enam Puluh

Tubuh Anisa hampir saja oleng jika Abas tak menangkapnya. Abas menyimpan ponsel itu di meja, lalu mengambil air untuk Anisa. Siapa yang berani mengancam langsung ke Anisa pikir Abas.

“Kamu jangan panik,” ujar Abas. Lalu ia memberikan minuman pada Anisa agar ia tak terus menerus ketakutan dengan pesan masuk yang belum jelas dari siapa.

“A—aku bukan takut miskin, tapi aku takut jika mereka berbuat sesuatu denganku atau ibu.”

“Iya, aku paham. Kita cari tahu nanti,” ujar Abas.

Abas paham ketakutan Anisa, ia pun akan berusaha mencari tahu siapa yang nekat melakukan hal itu. Namun, ia sepertinya curiga pada satu nama yaitu Hendra, pria itu sejak kemarin mencoba menekan sang ibu.

Harta tak di bawa mati, tapi Abas dan ibunya tak rela jika jatuh ke tangan yang lain karena perusahaan itu adalah jerih payah kakek dan nenek. Abas mencoba menelepon beberapa teman detektif untuk mencari tahu. Untuk sementara, Anisa terus bersamanya agar tak ada yang mengganggu Anisa.

Apalagi ia terlihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status