Share

5. MARIA CARMED

"Nona, ayo bangun. Hari sudah semakin siang, Nona." ujar Josie membangunkan Valerie.

Valerie membuka sedikit kelopak matanya dan melihat sinar matahari merambat masuk dari balik jendela kamar.

"Aku masih mengantuk sekali, Josie." ujar Valerie. 

"Anda harus sarapan, Nona. Bukankah anda bilang ingin bermain bersama teman-teman anda di taman?" 

Seketika Valerie langsung bangun dari tidurnya. Ia baru ingat jika harus bangun pagi dan segera sarapan agar bisa bermain lebih lama di taman. 

"Anda ingin sarapan dimana, Nona?" tanya Josie. 

"Tolong bawakan saja ke kamarku, Josie. Aku akan mandi selama sarapanku dibuat." jawab Valerie. 

Josie turun ke lantai bawah untuk menyiapkan sarapan Valerie, sedangkan Valerie bergegas ke kamar mandi. Valerie menghabiskan waktunya dengan cepat di kamar mandi. Ia mempercepat gerakannya sehingga ia selesai lebih dulu daripada sarapannya yang sedang dibuat. 

"Josie! Aku sudah siap!" teriak Valerie dari lantai atas. 

Josie tergesa-gesa membawa nampan berisi sarapan pagi Valerie. Menu sarapan paginya hari ini adalah cokelat hangat, kue keju, dan beberapa camilan lainnya yang sangat disukai oleh Valerie. 

"Jangan terlalu cepat, Nona." ujar Josie. 

Valerie menjawab dengan anggukan dan memakan sarapannya dengan cepat tapi tidak tergesa-gesa. Ia sudah tak sabar untuk bertemu Harley dan Hailey, teman-teman barunya. 

Dalam sekejap, semua makanan dan camilan tadi sudah masuk ke dalam perut Valerie kecil. 

"Aku sudah selesai, Josie. Ayo kita turun!" ajak Valerie. 

Valerie berlarian turun ke lantai bawah memakai gaun sederhana berwarna merah muda dengan pita di tengahnya. Ia bergegas menuju dapur untuk menemui Rocelyn. 

"Selamat pagi, Rocelyn!" sapa Valerie. 

"Selamat pagi, Valerie." jawab Rocelyn. 

"Um, apakah aku boleh bermain di taman, Rocelyn?" 

"Tentu saja, Valerie. Ajaklah Josie untuk menemanimu. Pulanglah saat makan siang."

"Baik, Rocelyn!"

Valerie menarik tangan Josie dan berlarian menuju luar rumah. Segera setelah itu, ia langsung menuju taman untuk menemui Si Kembar. 

Saat sampai taman, Valerie tidak melihat seorang pun disana. Ia menunggu sambil berlari kesana kemari. 

Valerie kecil dengan penuh semangat bermain seluncuran, ayunan, roda putar, dan permainan lainnya. Semua itu dilakukannya bersama Josie. 

"Dimana semua orang, Josie?" tanya Valerie. 

Josie menggeleng tanda tak tahu. Valerie kecil yang tadinya penuh semangat sekarang hanya bisa terduduk lesu karena teman-temannya tak kunjung datang. 

Seorang wanita muda yang terlihat seperti berusia dua puluh tahun datang mendekati Valerie. Sepertinya, wanita itu berasal dari salah satu keluarga kaya. 

"Um, halo! Mengapa kau berada di sini, nona kecil?" tanya wanita itu. 

"Aku sedang menunggu teman-temanku, Nona. Oh ya, namaku Valerie!" jawab Valerie. 

"Baiklah, Valerie. Mungkin saja teman-teman yang kau cari sedang menghadiri pesta di kota sebelah. Tapi, mengapa kamu ada disini?" 

"Aku tak tahu jika ada pesta di kota sebelah. Ibu dan kedua saudaraku pun tak pulang ke rumah sejak dua hari yang lalu, Nona." 

"Memangnya kau berasal dari keluarga mana, Valerie? Aku tak pernah melihatmu sebelumnya." 

"Roland. Aku anak angkat keluarga Roland, Nona."

"Baiklah, aku tak tahu jika Roland mengangkat anak lagi."

"Um, apa aku boleh mengetahui namamu Nona?"

Wanita itu tersenyum, "Maria, namaku Maria Carmed." 

Setelah itu wanita tersebut pergi dan melambaikan tangan kepada Valerie sebagai tanda perpisahan. 

Valerie yang kehilangan semangat karena tidak ada teman-temannya juga sudah tidak ada lagi alasan untuk tetap berada di taman. Valerie memutuskan untuk pulang saja dan menghabiskan waktunya di rumah. 

"Ayo kita pulang, Josie. Teman-temanku tak akan datang." ujar Valerie lesu.

"Baiklah, Nona." 

***

"Rocelyn, aku sudah pulang!" 

Rocelyn yang sedang membereskan ruang tamu merasa heran karena Valerie pulang lebih awal. 

"Apa kau sudah puas bermain, Valerie?" tanya Rocelyn. 

"Teman-temanku tak datang, Rocelyn. Seorang wanita muda bernama Maria memberitahukanku jika ada pesta di kota sebelah," jawab Valerie.

"Mereka pasti akan pulang besok, Valerie. Kau bisa bermain bersama mereka besok." 

"Semoga saja. Bisakah kau membuatkanku kue buah dan mengantarnya ke kamarku, Rocelyn?"

"Dengan senang hati. Beristirahatlah di kamarmu, Valerie."

Valerie pergi ke lantai atas menuju kamarnya. Akan tetapi, ia mengambil beberapa buku terlebih dahulu di perpustakaan dan membawanya ke kamar. 

"Aku akan menghabiskan waktuku hari ini dengan membaca buku dan menikmati camilan enak saja," gumam Valerie. 

Valerie membuka buku "Family Tree of The Wealthy" yang belum selesai dibacanya waktu itu. Ia mengambil buku itu untuk mengetahui tentang keluarga Carmed.

Dengan cepat Valerie membalik halaman buku untuk menemukan keluarga Carmed dan mencari tahu wanita yang bernama Maria itu. 

Keluarga Carmed merupakan salah satu keluarga kaya yang tidak terlalu berpengaruh. Mereka lebih senang mengadakan pesta untuk keluarga mereka sendiri dibandingkan menghadiri pesta keluarga lain. 

Kepala keluarga dari keluarga Carmed adalah Lefri Carmed. Lefri Carmed dan istrinya, Marsha Carmed memiliki seorang anak bernama Maria Carmed. Marsha yang melahirkan Maria pada saat berusia empat puluh dua tahun, harus pergi meninggalkan Maria yang masih bayi dikarenakan melahirkan di usia tua. 

Setelah kejadian ini, Lefri menjadi sangat depresi dan tidak bisa mengurus keluarga Carmed dengan benar. Hal inilah yang menyebabkan keluarga Carmed hampir bangkrut, mirip seperti keluarga Roland. 

Maria Carmed, diurus oleh ibu asuhnya sejak kecil. Ia tak pernah diperhatikan oleh Lefri. Lefri yang depresi, menghabiskan waktunya dengan meminum alkohol dan mengonsumsi obat-obatan terlarang. 

Akhirnya, Lefri Carmed dinyatakan meninggal dunia karena overdosis obat-obatan tepat tiga tahun yang lalu. Sekarang, Maria yang menjadi kepala keluarga Carmed. 

Maria yang masih muda dan tidak pernah tahu mengenai keluarga Carmed sangat kesulitan dalam mengurus harta keluarganya. Banyak orang yang memanfaatkannya untuk mendapatkan sisa harta keluarga Carmed. 

"Kasihan sekali Nona itu," gumam Valerie.

Saat sedang fokus membaca, suara ketukan pintu terdengar. Itu pasti Josie yang ingin mengantarkan camilannya.

"Ini camilan anda, Nona. Saya akan taruh disini," ujar Josie.

"Terima kasih, Josie."

"Saya permisi dulu, Nona."

"Tunggu sebentar! Aku ingin bertanya, Josie!" 

"Apa yang ingin anda tanyakan, Nona?"

"Apa yang kau ketahui mengenai Maria Carmed?"

Josie menarik napas panjang, "Maria Carmed adalah nona yang sangat baik yang pernah kukenal sebelum anda, Nona. Tapi, kasihan sekali hidupnya. Nona Maria yang malang harus bertahan dari semua orang yang ingin memanfaatkan dirinya, Nona."

Valerie merasa kasihan kepada Maria. Andai saja ia bisa berteman dengan Maria. Ia akan membantu Maria dan membuatnya tersenyum. Mata sendu itu masih tak bisa lepas dari pikiran Valerie. 

"Kalau begitu, terima kasih Josie!

"Baiklah, Nona. Silakan menikmati camilan anda."

Valerie lalu menyantap camilan yang diinginkannya tadi. Ia menghabiskan waktunya sampai sang dewi malam datang hanya dengan membaca buku dan memakan camilan sambil menunggu hari esok dimana ia bisa bertemu teman-temannya. 

***

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status