مشاركة

119. Awal Yang Baru

مؤلف: Die-din
last update آخر تحديث: 2025-11-20 20:00:25

Ceicillia terbangun dengan matahari yang menyapa melalui celah tirai. Hal pertama yang dia rasakan adalah berat lengan Alex yang melingkari pinggangnya dengan posesif. Dia membalikkan badan, menatap wajah Alex yang tertidur pulas. Senyum tipis terukir di wajah tampan suaminya itu, senyum yang menunjukkan kedamaian yang sudah lama tidak ia lihat.

Dia mengambil jarak dan mengulurkan tangan, menyentuh bekas luka yang tampak mengerikan di perut Alex. Bekas luka yang dulu membuatnya lari, kini menjadi pengingat bahwa pria ini telah kembali dari tepi jurang kematian. Kembali kepadanya.

Alex merasakan sentuhan itu dan perlahan membuka matanya. Dia menatap Ceicillia, matanya dipenuhi kehangatan dan rasa memiliki yang mendalam.

"Selamat pagi, istriku," sapa Alex, suaranya serak dan lembut, menarik Ceicillia lebih dekat ke pelukannya.

"Selamat pagi, suamiku," balas Ceicillia, merasakan pipinya memanas. Kata-ka
استمر في قراءة هذا الكتاب مجانا
امسح الكود لتنزيل التطبيق
الفصل مغلق

أحدث فصل

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   EPILOG - Cahaya di Ujung Pulau

    Satu tahun telah berlalu sejak malam bintang itu di Labuan Bajo, malam ketika Alex dan Ceicillia tahu bahwa hidup mereka akan berubah selamanya. Sotis Bay Resort kini tidak lagi sekadar proyek, melainkan rumah bagi begitu banyak cerita. Setiap sudutnya menyimpan kenangan, mulai dari tawa tamu-tamu pertama hingga aroma kayu basah yang dulu mereka pilih bersama. Dan di tengah semuanya, berdirilah satu vila kecil yang selalu memancarkan cahaya hangat di malam hari, rumah mereka. Dari terasnya, pemandangan laut membentang luas, tenang dan biru. Angin sore membawa aroma garam dan melati, sementara matahari perlahan turun ke peraduan, mewarnai langit dengan jingga lembut. Di sana, di kursi rotan panjang yang menghadap ke laut, Ceicillia duduk dengan bayi mungil di pelukannya. Wajah kecil itu menyerupai Alex — hidungnya, garis bibirnya, bahkan ekspresinya saat tidur. Ia diberi nama Axel Solis Goldman, nama yang merupakan perpaduan nama kedua ora

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   130. Soft Opening dan Kejutan Spesial

    Enam bulan berlalu sejak hari mereka berjanji untuk memulai kembali. Labuan Bajo menjadi saksi bisu kebangkitan cinta Alex dan Ceicillia — bukan sekadar kebangkitan hubungan, tapi juga kebangkitan dua jiwa yang dulu nyaris kehilangan arah. Di bawah langit timur yang membentang biru muda, ombak berlari pelan menyentuh pasir putih. Setiap pagi, sebelum matahari benar-benar menembus cakrawala, mereka berjalan berdampingan menyusuri pantai Sotis Bay Resort. Tempat yang dulu hanya berupa rancangan di atas kertas, kini berdiri nyata, menawan dalam harmoni antara kemewahan dan ketenangan alam. Ceicillia kini tampak berbeda. Wajahnya tidak lagi dibayangi kelelahan dan ketegangan yang dulu selalu melekat di balik senyum profesionalnya. Rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai ditiup angin laut, dan matanya bersinar lembut, penuh kehidupan. Dia telah menemukan ketenangan yang selama ini dicarinya, bukan di puncak

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   129. Dua Dunia Satu Langit

    Tiga bulan telah berlalu sejak pernikahan ulang itu. Solis Bay kini dudah hampir rampung menjadi resort mewah yang siap menyambut wisatawan internasional. Resort ini juga merupakan simbol cinta dan kebangkitan bagi Alex dan Ceicillia. Pernikahan mereka berjalan dalam keseimbangan yang unik. Alex kembali memimpin Goldman Holding dari New York, tapi kini dia memimpin dengan ketenangan baru. Tidak ada lagi ambisi membabi buta. Setiap keputusan yang ia buat kini selalu diiringi dengan suara lembut Ceicillia di pikirannya. Sementara Ceicillia mengelola Sotis Bay Resort dari Labuan Bajo. Satu-satunya asisten yang dia izinkan adalah Alex, yang setiap dua minggu terbang ke Indonesia hanya untuk bersamanya empat hari penuh. Selama empat hari itu, mereka bukan lagi CEO dan pengusaha. Mereka hanya Alex dan Cesi. dua manusia yang saling mencintai, hidup sederhana, dan tertawa pada hal-hal kecil. Pagi di Solis Bay selalu dimulai dengan cahaya

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   128. Janji Suci

    Thalita menangis bahagia sepanjang upacara. Sementara Victor, berdiri di sampingnya, tersenyum bangga. Upacara dipimpin oleh seorang pendeta lokal yang bicara dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, menambah sentuhan intim dan budaya. “Alex dan Ceicillia,” kata pastor itu dengan suara lembut. “Kalian telah memilih untuk memperbarui janji pernikahan kalian, bukan untuk mengulang masa lalu, melainkan untuk meneguhkan cinta yang telah tumbuh melampaui luka. Hari ini bukan awal, melainkan keberlanjutan dari sebuah perjalanan yang telah ditempa oleh waktu dan ujian.” Ceicillia menarik napas, menatap mata pria di depannya—mata yang dulu redup karena rasa sakit, kini bersinar seperti hari pertama mereka bertemu. Telah tiba saatnya mengucapkan janji, mereka melakukannya dari hati, tanpa skrip. Ceicillia menatap Alex, memegang tangannya yang menggenggam erat cincin baru mereka. "Alex," ucap

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   127. Hari yang dinanti

    "Moom tahu pernikahan di New York satu tahun yang lalu bukan seperti yang kalian inginkan. Maka buatlah pernikahan impian kalian Solis Bay. Di tempat ini, di mana kalian menemukan cinta kalian lagi. Dengan laut sebagai saksi, dengan kami semua sebagai keluarga.” Suara Thalita melembut, hampir seperti doa. “Kali ini, bukan untuk menebus masa lalu, tapi untuk merayakan masa depan.” Ceicillia tertegun, matanya membesar pelan. Dia menatap Alex—dan melihat cinta yang sama di matanya. Untuk mewujudkan pernikahan private impian mereka berdua. “Kami berdua sudah saling berjanji di sini,” kata Alex lirih, mengingat malam di teras vila, di bawah langit oranye Solis Bay. “Janji suci yang sebenarnya.” Alex menunjukkan jemari tangan Ceicillia yang kini mengenakan cincin pernikahan mereka kepada kedua orang tuanya. Dengan gesture lembut dia meraih jemari itu dan menciumnya tepat di bagian cincin pernikahan mereka.

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   126. Penebusan

    Pagi itu, Solis Bay diselimuti cahaya keemasan yang lembut. Laut tampak tenang, berkilau seperti permadani kaca yang membentang tanpa ujung. Burung-burung laut beterbangan rendah di atas dermaga, menyambut hari baru yang membawa sesuatu yang lebih dari sekadar rutinitas resort. Hari yang akan menutup masa lalu dan membuka jalan bagi masa depan. Alex dan Ceicillia baru saja menyelesaikan sarapan mereka di teras Vila Pemilik. Di meja masih tersisa secangkir kopi hitam yang mulai mendingin dan piring buah tropis yang setengah habis. Ceicillia menatap ke arah laut, sementara Alex berdiri di belakangnya, kedua tangannya bersandar pada pagar kayu. “Sudah waktunya,” kata Alex lembut. “Mereka akan tiba sebentar lagi.” Ceicillia menarik napas panjang, mencoba menenangkan detak jantungnya yang tiba-tiba terasa cepat. “Aku siap,” jawabnya, meski suaranya terdengar seperti dia lebih sedang meyakinkan dirinya sendiri.

فصول أخرى
استكشاف وقراءة روايات جيدة مجانية
الوصول المجاني إلى عدد كبير من الروايات الجيدة على تطبيق GoodNovel. تنزيل الكتب التي تحبها وقراءتها كلما وأينما أردت
اقرأ الكتب مجانا في التطبيق
امسح الكود للقراءة على التطبيق
DMCA.com Protection Status