Share

BAB 15

“Besok kebayanya sampai di panti.”

“Iya, mas.”

Kebaya yang kami beli itu tidak langsung dibawa pulang atas perintah mas Azmi. Saat di toko itu, mas Azmi menawar harga kebaya yang terlampau mahal untuk kebaya yang kusam. Mas Azmi terlihat kesal saat mendengar harga asli dari kebaya tersebut.

Tidak masalah saya mengeluarkan uang seharga kebaya ini, bahkan lebih pun tidak masalah. Tapi saya ingin kebaya ini terlihat baru lagi. Saya kemari ingin membeli kebaya baru, bukan kebaya kusam. - ucap mas Azmi saat di toko tadi.

Akhirnya pihak toko menawarkan untuk laundry.

Saat melihat mas Azmi menawar, aku jadi yakin kalau semua orang kaya tidak asal beli barang apa yang mereka inginkan. Mungkin orang-orang kaya itu berani membayar mahal jika kualitas barang yang dibelinya juga bagus. Kalau seperti itu aku juga setuju.

“Mas. Bisa tolong antarkan saya ke rumah mas?”

Mas Azmi mengerutkan kening namun tidak melepaskan pandangannya dari jalanan di hadapannya.

“Mau apa?”

“Saya mau belajar bersama Har
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status