Share

Bab 26 : Kelab Malam

Author: Linda Malik
last update Last Updated: 2025-06-25 01:29:03
Kazuya melenguh frustasi. Satu kota sudah hampir dikelilingi untuk mencari keberadaan sang istri, namun hasilnya nihil.

Kemana lagi dia harus mencari? Tak ada sanak saudara Clay yang Kazuya kenal, selain hanya ibu dan saudara tirinya saja.

Kazuya berusaha mengingat teman dekat Clay di kampus. Istrinya itu bukanlah orang memiliki banyak teman. Seingat Kazuya, hanya ada satu gadis yang sering menemani istrinya itu. Tetapi siapa namanya? Bahkan Kazuya tak memiliki kontak dari teman dekat Clay yang bisa dihubungi.

Hari sudah semakin larut, Kazuya menepikan mobil di bahu jalanan sepi. Melihat pada jam yang bertengger di pergelangan tangan. Waktu sudah hampir menunjukkan pukul tujuh. Waktu makan malam tak lama lagi, tentu Oma Bertha sudah menunggunya di rumah. Dia bahkan tak berani untuk melihat ponsel yang terus bergetar karena panggilan masuk, yang mungkin saja dari Oma Bertha.

Kazuya mengusap wajahnya, melenguh frustasi. Kini dia merasa berada di jalan buntu. Kazuya tak sabar jika ha
Linda Malik

Malam 🤍 Ayo.. ada yang bisa tebak, siapa yang datang?

| 1
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 88

    Suasana kamar yang gelap, hanya sorot lampu kamar mandi setengah terbuka, menjadi satu-satunya penerangan.Clay berbaring pasrah di bawah kendali Kazuya. Pipinya memerah, nafasnya memburu. Setiap sentuhan Kazuya mampu merangsang indra perasanya. Jantungnya berdegup cepat, seolah tubuhnya merespon lebih dulu sebelum pikirannya sempat memproses.Jemari Kazuya menyusuri lengan Clay, menimbulkan sensasi hangat yang menjalar hingga ujung jari. Sementara bibir Kazuya terus menjelajahi leher istrinya, dan gerakannya semakin turun ke bawah.“Kaz..kazu-ya..” panggil Clay yang lebih terdengar seperti bisikan, namun mampu membuat Kazuya menatapnya dalam-dalam. Mata sipit itu menatapnya begitu intens, seolah sang pemilik berkata jika inilah waktunya. Tatapan itu membuat Clay tak mampu mengelak lagi. Bukan karena tak sanggup, melainkan diapun memiliki keinginan yang sama.Clay membiarkan sang suami menarik tubuhnya lebih dekat, hingga tak ada jarak lagi di antara mereka. Bibir mereka kembali bert

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 87

    “Kamu belum tidur?” tanya Kazuya saat kembali masuk ke kamarnya dan melihat sang istri masih terjaga.Clay mengalihkan pandangannya ke arah Kazuya, tersenyum tipis lalu menggeleng pelan.Setelah menutup kembali pintu kamar, Kazuya melangkah mendekat ke sisi kasur.“Kamu pasti gak bisa tidur gara-gara nungguin aku, kan?” tebak Kazuya seraya mengulas senyum jahil. Duduk di sisi kasur seraya mengulurkan tangan, mengusap lembut puncak kepala sang istri.Tebakan Kazuya tak meleset, rona malu di wajah Clay membuktikan jika ucapan itu benar.“Idih.. siapa bilang? Aku memang belum ngantuk!” Jawaban Clay tidaklah seratus persen jujur, sengaja menutupi agar suami itu tidak besar kepala.Kazuya terkekeh kecil, sifat gengsi istrinya tak pernah berubah.Tanpa diminta, Clay sedikit menggeser tubuhnya. Memberi tempat bagi Kazuya untuk berbaring.“Tidurlah, Kaz. Kamu pasti lelah setelah seharian bekerja,” perintah Clay dengan lembut, penuh perhatian.Kazuya merebahkan tubuhnya di sisi Clay. Dengan ge

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 86

    “Bastian? Sedang apa kau di sini?” Pertanyaan yang terlontar begitu saja di mulut Kazuya. Melihat keberadaan asisten kepercayaan Martin berada bersama seorang wanita asing, cukup membuatnya terkejut dan penasaran.“Tu-tuan Kazuya saya..” Jelas sekali rona gugup di wajah Bastian, tak menyangka akan bertemu dengan putra bosnya di tempat ini.“Tunggu aku di sini. Aku ingin berbicara berdua denganmu,” perintah Kazuya memotong ucapan Bastian.Pria itu mengangguk, lalu menarik tangan Sakira yang terlihat bingung.“Sayang, siapa dia sebenarnya? Maksudku, apa aku tak salah mendengar? Kau tadi memanggilnya tuan?”Samar-samar suara Sakira masih terdengar di telinga Kazuya. Dengan sangat hati-hati, Kazuya meletakkan tubuh sang istri di atas ranjang.“Apa ada yang sakit?” tanya Kazuya dengan suara pelan.Clay menggeleng pelan, menatap sang suami dengan kedua alis bertaut.“Tadi itu bukannya asisten papamu?” tanyanya penasaran.“Hum, ternyata kamu masih ingat. Ya, Bastian asisten pribadi tuan Mart

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 85

    Kazuya yang masih terlelap, tiba-tiba terusik oleh sayup suara pekikan. Setengah sadar, dia mengira hanya sekedar mimpi. Namun saat salah satu tangannya meraba sisi ranjang, dia tak menyentuh apapun selain hanya ranjang dingin yang kosong. Clay tidak ada di sana!Mata Kazuya langsung terbuka lebar. Dia terduduk dengan nafas memburu.“Sayang!” panggilnya panik.Tak ada jawaban, hanya hening yang menusuk dari dalam kamar sempit itu.Kazuya bangkit tergesa, melangkah menuju kamar mandi. Akan tetapi, sang istri juga tak ada di sana. Dengan langkah tergesa, Kazuya berjalan menuju pintu.Deg!Pintu dalam keadaan tak terkunci. Hal itu semakin meyakinkan jika suara pekikan yang didengar berada di luar. Kemana Clay pergi malam-malam seperti ini? Kenapa istrinya itu tak membangunkannya?Diliputi rasa cemas, Kazuya membuka cepat pintu lalu menengok ke sekeliling. Jantungnya semakin berdegup tak karuan.Kazuya melangkah ke sisi pagar balkon, matanya menatap ke bawah. Namun hal yang lebih mengejut

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 84

    Kazuya buru-buru turun, merogoh dompet dan meletakkan beberapa lembar uang ke tangan sang pengemudi ojek. Tanpa pikir panjang, Kazuya bergegas melangkah cepat, hendak menghampiri pria berpakaian hitam di ujung gang. “Hei, siapa kamu??” teriak Kazuya lantang. “Apa yang kamu cari di sini?” Bukannya menjawab, pria yang sebagian wajahnya tertutup topi dan masker itu, justru berbalik dan berlari kencang keluar dari gang. “Brengsek! Tunggu!” dengus Kazuya dengan tangan terkepal, lalu segera berlari mengejar. Nafasnya memburu, kakinya menjejak keras di jalanan becek. Tapi semakin keras berlari, sosok pria itu justru semakin mempercepat laju kakinya. Hingga di persimpangan jalan, pria misterius itu mendadak lenyap ditelan gelapnya senja. Kazuya berdiri terengah-engah, matanya menelisik setiap sudut jalanan yang sepi. Tak ada jejak, tak ada suara langkah. “Kemana perginya dia?” gumam Kazuya dengan alis bertaut tajam. Degup jantungnya semakin kencang, perasan was-was kian menyesakk

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 83

    Berulang kali Clay melirik pada layar ponsel, berharap ada pesan masuk dari sang suami. Sudah tiga jam berlalu sejak kepergian Kazuya dan Felicia, namun sampai kini suaminya tak memberinya kabar. Sejam lalu, Clay sempat berkunjung ke lantai bawah. Namun kondisi rumah Felicia tertutup rapat. Berulang kali mengetuk pintu, tapi sepertinya pemilik kontrakan itu belum kembali. “Kenapa Kazuya tak menghubungiku? Apa dia sudah langsung bekerja?” tanyanya bermonolog seraya menatap langit-langit kamar. “Apa terjadi sesuatu di perjalanan?” Sontak pikiran itu muncul tiba-tiba, membuatnya khawatir. Clay beranjak dari ranjang, meraih ponsel dan ingin memastikan keadaan sang suami dengan menghubunginya langsung. Namun saat Clay tengah mencari kontak Kazuya, terdengar suara pintu diketuk dari luar. Clay bergegas melangkah ke arah pintu dan membukanya. “Hei, lagi sibuk?” sapa Sakira tetangga samping kamarnya yang kini sudah berdiri di ambang pintu. “Mbak Sakira.. tidak mbak, aku gak lagi sibuk,”

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status