Share

Bab 35 : Kamu Hamil

Penulis: Linda Malik
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-04 21:01:32

Kini Clay berada di ruang tunggu sebuah klinik.

“Dokter umum saja, sus!” jawab Clay ketika menyadari kebingungan Kazuya menjawab pertanyaan suster.

“Bukankah harusnya dokter THT? Yang bermasalah hidungmu, sayang!” timpal Kazuya setengah berbisik.

Gejala aneh yang dialami sang istri, cukup membuatnya bingung memilih. Jika hidung Clay yang bermasalah, seharusnya mereka mengunjungi dokter ahli gangguan telinga bukan?

“Bukan hidungku yang salah, tapi wangimu yang aku gak suka,” jawab Clay lalu memutar tubuhnya setelah mendapatkan nomor antrian.

Dahi Kazuya mengerut bingung, “wangiku?” Lagi-lagi dia mengendus tubuhnya sendiri. Namun tetap saja tak mencium bau yang aneh. Parfum mahal yang sering Kazuya pakai, tak pernah berubah. Bahkan semenjak mengenal Clay, Kazuya tak pernah mengganti parfum.

“Sus, tolong ijinkan kami yang pertama masuk menemui dokter Jenny. Aku putra Martin Gerald, pelanggan VIP di sini,” ucap Kazuya pada suster yang berjaga, sebelum akhirnya menghampiri Clay yang sudah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 87

    “Kamu belum tidur?” tanya Kazuya saat kembali masuk ke kamarnya dan melihat sang istri masih terjaga.Clay mengalihkan pandangannya ke arah Kazuya, tersenyum tipis lalu menggeleng pelan.Setelah menutup kembali pintu kamar, Kazuya melangkah mendekat ke sisi kasur.“Kamu pasti gak bisa tidur gara-gara nungguin aku, kan?” tebak Kazuya seraya mengulas senyum jahil. Duduk di sisi kasur seraya mengulurkan tangan, mengusap lembut puncak kepala sang istri.Tebakan Kazuya tak meleset, rona malu di wajah Clay membuktikan jika ucapan itu benar.“Idih.. siapa bilang? Aku memang belum ngantuk!” Jawaban Clay tidaklah seratus persen jujur, sengaja menutupi agar suami itu tidak besar kepala.Kazuya terkekeh kecil, sifat gengsi istrinya tak pernah berubah.Tanpa diminta, Clay sedikit menggeser tubuhnya. Memberi tempat bagi Kazuya untuk berbaring.“Tidurlah, Kaz. Kamu pasti lelah setelah seharian bekerja,” perintah Clay dengan lembut, penuh perhatian.Kazuya merebahkan tubuhnya di sisi Clay. Dengan ge

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 86

    “Bastian? Sedang apa kau di sini?” Pertanyaan yang terlontar begitu saja di mulut Kazuya. Melihat keberadaan asisten kepercayaan Martin berada bersama seorang wanita asing, cukup membuatnya terkejut dan penasaran.“Tu-tuan Kazuya saya..” Jelas sekali rona gugup di wajah Bastian, tak menyangka akan bertemu dengan putra bosnya di tempat ini.“Tunggu aku di sini. Aku ingin berbicara berdua denganmu,” perintah Kazuya memotong ucapan Bastian.Pria itu mengangguk, lalu menarik tangan Sakira yang terlihat bingung.“Sayang, siapa dia sebenarnya? Maksudku, apa aku tak salah mendengar? Kau tadi memanggilnya tuan?”Samar-samar suara Sakira masih terdengar di telinga Kazuya. Dengan sangat hati-hati, Kazuya meletakkan tubuh sang istri di atas ranjang.“Apa ada yang sakit?” tanya Kazuya dengan suara pelan.Clay menggeleng pelan, menatap sang suami dengan kedua alis bertaut.“Tadi itu bukannya asisten papamu?” tanyanya penasaran.“Hum, ternyata kamu masih ingat. Ya, Bastian asisten pribadi tuan Mart

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 85

    Kazuya yang masih terlelap, tiba-tiba terusik oleh sayup suara pekikan. Setengah sadar, dia mengira hanya sekedar mimpi. Namun saat salah satu tangannya meraba sisi ranjang, dia tak menyentuh apapun selain hanya ranjang dingin yang kosong. Clay tidak ada di sana!Mata Kazuya langsung terbuka lebar. Dia terduduk dengan nafas memburu.“Sayang!” panggilnya panik.Tak ada jawaban, hanya hening yang menusuk dari dalam kamar sempit itu.Kazuya bangkit tergesa, melangkah menuju kamar mandi. Akan tetapi, sang istri juga tak ada di sana. Dengan langkah tergesa, Kazuya berjalan menuju pintu.Deg!Pintu dalam keadaan tak terkunci. Hal itu semakin meyakinkan jika suara pekikan yang didengar berada di luar. Kemana Clay pergi malam-malam seperti ini? Kenapa istrinya itu tak membangunkannya?Diliputi rasa cemas, Kazuya membuka cepat pintu lalu menengok ke sekeliling. Jantungnya semakin berdegup tak karuan.Kazuya melangkah ke sisi pagar balkon, matanya menatap ke bawah. Namun hal yang lebih mengejut

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 84

    Kazuya buru-buru turun, merogoh dompet dan meletakkan beberapa lembar uang ke tangan sang pengemudi ojek. Tanpa pikir panjang, Kazuya bergegas melangkah cepat, hendak menghampiri pria berpakaian hitam di ujung gang. “Hei, siapa kamu??” teriak Kazuya lantang. “Apa yang kamu cari di sini?” Bukannya menjawab, pria yang sebagian wajahnya tertutup topi dan masker itu, justru berbalik dan berlari kencang keluar dari gang. “Brengsek! Tunggu!” dengus Kazuya dengan tangan terkepal, lalu segera berlari mengejar. Nafasnya memburu, kakinya menjejak keras di jalanan becek. Tapi semakin keras berlari, sosok pria itu justru semakin mempercepat laju kakinya. Hingga di persimpangan jalan, pria misterius itu mendadak lenyap ditelan gelapnya senja. Kazuya berdiri terengah-engah, matanya menelisik setiap sudut jalanan yang sepi. Tak ada jejak, tak ada suara langkah. “Kemana perginya dia?” gumam Kazuya dengan alis bertaut tajam. Degup jantungnya semakin kencang, perasan was-was kian menyesakk

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 83

    Berulang kali Clay melirik pada layar ponsel, berharap ada pesan masuk dari sang suami. Sudah tiga jam berlalu sejak kepergian Kazuya dan Felicia, namun sampai kini suaminya tak memberinya kabar. Sejam lalu, Clay sempat berkunjung ke lantai bawah. Namun kondisi rumah Felicia tertutup rapat. Berulang kali mengetuk pintu, tapi sepertinya pemilik kontrakan itu belum kembali. “Kenapa Kazuya tak menghubungiku? Apa dia sudah langsung bekerja?” tanyanya bermonolog seraya menatap langit-langit kamar. “Apa terjadi sesuatu di perjalanan?” Sontak pikiran itu muncul tiba-tiba, membuatnya khawatir. Clay beranjak dari ranjang, meraih ponsel dan ingin memastikan keadaan sang suami dengan menghubunginya langsung. Namun saat Clay tengah mencari kontak Kazuya, terdengar suara pintu diketuk dari luar. Clay bergegas melangkah ke arah pintu dan membukanya. “Hei, lagi sibuk?” sapa Sakira tetangga samping kamarnya yang kini sudah berdiri di ambang pintu. “Mbak Sakira.. tidak mbak, aku gak lagi sibuk,”

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 82

    Kazuya kini tiba di depan bangunan yang tampak megah, sungguh berbeda dari apa yang dibayangkannya tadi.Bangunan modern dengan logo besar berwarna biru tua bertuliskan ‘Bestari Textile Suplier’ terpampang jelas di gerbang. Mata Kazuya memicing, nama perusahaan yang tak asing baginya. Dulu pernah mendengar beberapa kali Martin menyebut nama itu saat menelepon seseorang.“Ini tempatnya,” ujar Felicia seraya turun dari motor. “Pemilik pabrik ini adalah teman lamaku. Dia selalu membutuhkan tenaga tambahan, apalagi saat musim ramai.”Kazuya terdiam, tak menjawab. Matanya menatap ke sekeliling bangunan itu. Memperhatikan para karyawan yang berlalu lalang memasuki pintu utama pabrik.Seorang wanita berpenampilan elegan keluar dari ruang kantor utama. Blus putih dipadukan dengan rok span hitam, memberi kesan formal sekaligus anggun. Rambut pendek sebahu tertata rapi, menambah pesona matangnya.“Felicia..” serunya ceria sambil mempercepat langkah. Felicia tersenyum tipis, lalu melangkah leb

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status