Share

Bab 38 : Menyelidiki Kebenaran

Author: Linda Malik
last update Last Updated: 2025-07-07 22:44:10
“Kamu kenapa ikuti aku? Kamu bawa mobil tadi, sebaiknya kamu turun, Kaz! Jangan ikuti aku!” ujar Clay saat mengetahui kehadiran Kazuya yang turut masuk ke dalam bus.

Keadaan bus yang penuh penumpang, membuat Clay terpaksa berdiri dengan satu tangan berpegangan pada gantungan kuning di atas kepala.

Kazuya menghela nafas kasar, “Ngapain kamu pulang sendiri sih? Kenapa gak sama aku pulangnya?” Bukannya menjawab, Kazuya justru balik bertanya.

Clay memutuskan kontak mata. Pertanyaan Kazuya yang tak ingin dia jawab. Bukan karena dia tak tahu jawaban, melainkan dia harus menyelidiki kebenaran sebelum nantinya memutuskan pilihan.

“Kita mau ke kampus atau kemana?” tanya Kazuya lagi. Dia sadar akan jalur bus yang berlainan dengan arah kampus.

“Kamu tak perlu mengikutiku, Kaz! Aku ada urusan lain. Lebih baik kamu kembali! Ambil mobilmu dan pergilah ke kampus!”

“Tidak, aku akan mengikutimu kemanapun kamu pergi!” tegas Kazuya.

Clay mengalihkan pandangan. Ditatapnya wajah Kazuya dengan tajam.
Linda Malik

Selamat Malam 🤍 Tulis komentar kalian setelah baca ya, biar aku semngat, ok?

| 1
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 46 : Seperti Wanita Hamil

    Hidup dalam pelarian dengan status masih terikat dalam pernikahan, membuat Clay menjadi bahan omongan warga desa.Kepala dusun setempat memang meminta data diri Clay, termasuk Kartu Identitas miliknya sebagai syarat tinggal. Di sana tertulis status Clay yang sudah menikah. Hal itu memancing pertanyaan akan apa alasan di balik kepindahannya ke desa itu seorang diri, tanpa didampingi sang suami. Tentu Clay sudah menyiapkan satu alasan.“Kami sedang proses perpisahan.” Ya, itulah alasan yang masuk akal untuk saat ini. Apalagi dia tahu, jika dalam perutnya kini benih Kazuya tumbuh.Usia kandungan Clay saat ini sudah memasuki bulan kelima. Memiliki tubuh yang kurus, tentu mempermudah untuknya menutupi keadaannya sekarang. Kondisi perutnya memang belum menonjol, Clay sengaja mengenakan kaos dengan ukuran besar untuk menutupi. Namun meski seperti itu, tak jarang beberapa warga desa curiga akan bentuk tubuh Clay yang tampak seperti wanita hamil.Kehamilan anak pertama tentu menjadi sebuah h

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 45 : Memulai Pencarian

    “Sepertinya aku harus mengingatkanmu sekali lagi mengenai satu hal penting,” lanjut Martin lagi, seraya melangkah mendekati Kazuya yang terlihat bingung.Martin meraih kursi, memindahkannya di sisi ranjang. Menyalakan lampu penerangan di atas ranjang, lalu duduk tepat di depan sang putra.“Walau bagaimanapun dia adalah putriku. Putri kandungku!” ucap Martin yang sengaja mempertegas kalimat terakhir. Raut wajahnya terlihat serius, matanya menatap tajam Kazuya.Kazuya terdiam, mencoba menerka-nerka siapa orang yang dimaksud papanya. Akibat kecelakaan itu, sebagian memorinya menghilang.“Apa yang papa maksud? Aku tak mengerti,” ujar Kazuya dengan alis bertaut.Martin menghela nafas panjang. Tak langsung menjawab, justru meraih sesuatu dari balik jasnya. Selembar kertas putih yang terlipat, dan menyodorkannya pada Kazuya.“Apa ini?” tanya Kazuya tak mengerti.“Bukalah, maka kau akan mengerti maksudku!” perintah Martin.Tatapan Kazuya kini fokus pada kertas di tangannya. Perlahan membuka k

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 44 : Dimana Istriku?

    Ucapan Kazuya begitu menusuk hati Martin. Awalnya dia menganggap sepele atas permasalahan yang terjadi, namun sepertinya kecelakaan itu membuat Kazuya melupakan kejadian penting sebelum kecelakaan itu terjadi.Waktu berlalu terasa begitu lambat. Menjalani pengobatan hingga keadaannya membaik, tentu membutuhkan waktu tak sebentar. Serangkaian fisioterapi dia jalani dengan penuh semangat, hanya karena iming-iming agar segera pulang bertemu dengan istri tercinta.Martin bahkan selalu mencari alasan untuk menolak jika Kazuya memintanya untuk menghubungi Clay. Kazuya merasakan ada sesuatu yang sengaja disembunyikan oleh papanya.Hingga dua bulan berlalu, akhirnya kondisi Kazuya berangsur-angsur membaik. Hari ini dia sudah diperbolehkan pulang. Meski Martin membujuknya untuk sementara waktu tinggal di sini, namun Kazuya dengan keras menolak.Tiket penerbangan sudah dipesan, Kazuya tak sabar melihat langsung wanita yang selama ini hanya bisa ditemuinya dalam mimpi.Dadanya terus bertalu, men

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 43 : Sangat Merindukannya

    Kazuya mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi, tanpa arah yang pasti. Jika nantinya dia harus hidup serumah bersama Clay dengan status yang berbeda, Kazuya tak yakin bisa menjalani kehidupan itu. Tentu hal itu akan menyiksa batin.“Aakkkkkhhhhhhhhh!!!!” teriak Kazuya seraya memukul setir. Meluapkan rasa sakit yang menyesakkan dada. Amarahnya masih belum menemukan ujung. Kakinya menekan pedal gas semakin dalam, membuat laju mobil semakin kencang. Menembus jalanan malam yang mulai dihiasi oleh rintik hujan.Angin berdesir liar melalui kaca yang terbuka separuh. Percikan hujan pun ikut masuk, namun Kazuya tak peduli. Tangannya menggenggam erat kemudi, bahkan terlalu erat hingga buku jarinya memutih. Setiap tikungan ia libas tanpa pikir, setiap rambu diabaikan.Dan kemudian..Cahaya dari arah berlawanan membutakan pandangan Kazuya. Suara klakson meraung, ban berdecit.Waktu seakan melambat. Sepersekian detik, Kazuya hanya bisa membelalakan mata. Mobilnya tak bisa menghindar.Bruuuukk

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 42 : Hidup Sebagai Kakak Beradik?

    Waktu terasa berhenti, saat dua pasang mata saling pandang dalam keheningan. Sorot mata yang sama-sama menyimpan rasa sakit dan kekecewaan akan kenyataan pahit.Selama beberapa menit, Clay hanya terdiam. Hingga Kazuya memutuskan untuk memulai obrolan.“Bagaimana kondisimu? Apa ada yang sakit?” tanya Kazuya seraya mengulurkan tangan, hendak menyentuh dahi Clay. Namun wanita itu justru membuang wajahnya ke samping.Kazuya kembali menarik tangannya, “maaf!” ucapnya dengan perasaan campur aduk. Penolakan itu sedikit menyakiti hatinya, namun Kazuya berusaha memahami.Tak ada satu patah kata pun keluar dari bibir Clay, selain dari suara isak tangis yang terdengar menyayat hati.“Kamu butuh sesuatu? Aku akan..”“Tidak! Pergilah! Aku mau sendiri!” pungkas Clay dengan suara bergetar. Berusaha meredam tangis agar tak terlihat, dia pun berpindah posisi tidur membelakangi Kazuya.Suasana sunyi yang sangat menyiksa, membuat Kazuya kembali terdiam untuk beberapa saat. Menunggu hingga tangis Clay me

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 41 : Saudara Seayah?

    Kazuya melangkah mundur. Wajahnya terlihat sangat syok. Kedua matanya terbelalak tak berkedip. Ucapan terakhir dokter Jenny begitu menghantam jantungnya. Keras dan sakit!Kenyataan apa ini? Sungguh tidak masuk akal! Papanya memiliki seorang putri dari wanita lain?Kazuya menggeleng kepalanya berulang kali. Langkahnya terus mundur dan terhenti kala tubuh belakangnya sudah menyentuh tembok. Dadanya terasa sesak memikirkan hal yang di luar dugaan.Dia dan istrinya adalah saudara seayah? Bagaimana mungkin Kazuya bisa menerima kenyataan aneh ini?Sungguh rasa ini menyakitkan! Tubuh Kazuya luruh di lantai yang dingin. Nafasnya tersengal menahan beban begitu berat.Jika memang benar papanya memiliki seorang putri kandung, lalu mengapa dia tak mencarinya dari dulu?Amarah mulai menguasai hati Kazuya. Ini semua adalah kesalahan papanya. Andai Martin mencari tahu keberadaan putri kandungnya dari dulu, mungkin saja Kazuya tak akan mencintai wanita itu dan menjalani hubungan terlarang dengan kaka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status