Share

Berbagi Ranjang

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-12 13:01:30

Eleanor merebahkan tubuhnya ditengah ranjang, mengistirahatkan diri sebelum besok kembali latihan menari.

Pelatihan pertamanya hari sangat begitu berat, sampai membuat Devina sang pelatih tertegun berkali-kali, berakhir dengan minum obat pereda pusing karena frustasi. Yanjing datang ke ruang latihannya membawa seorang dokter hanya untuk memastkan bahwa dia baik-baik saja.

Meski sangat memalukan, jiwa Shanie harus mewajarkan reaksi berlebihan Devina yang hampir dibuat gila selama selama seharian ini. Eleanor saat ini berusia 26 tahun, dia telah mengenal ballet sejak berusia 6 tahun.

20 tahun Eleanor Roven mengasah keterampilannya hingga berhasil menjadi ballerina yang diperhitung dan memiliki segudang prestasi yang tidak akan pernah bisa diragukan oleh siapapun. Wajar jika Devina menjadi shock saat terbiasa melihat kemapuan luar biasa Eleanor, kini tiba-tiba menjadi seperti anak TK yang baru belajar menari.

Selagi pernikahan Melody dan Javier belum dilaksanakan, Shanie akan terus memac
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Ancaman Besar

    Eleanor menggendong tasnya meninggalkan kamar mandi hendak pulang dari studio ballet.Langkahnya tertatih menahan sakit, dia harus pergi ke dokter untuk mendapatkan perawatan, jika tidak, besok dia tidak dapat latihan karena lukanya yang belum sembuh kembali bertambah.Langkah Eleanor perlahan memelan kala melihat kedatangan Thomas yang memasuki ruangan pribadinya.Studio ballet tempat Eleanor latihan dan perusahaan yang kini Thomas ambil alih sementara waktu berada di satu wilayah yang sama. Bukan sesuatu yang mustahil jika mereka saling bertemu. Hanya saja, untuk apa sekarang Thomas ada di sini? Mereka sudah tidak memiliki urusan apapun lagi.“Eleanor,” panggil Thomas menghampirinya dengan cepat.Tanpa sadar Eleanor mencengkram era tali tasnya, menyalurkan kemarahan dan jeritan batin yang berteriak dalam kemuakan.‘Bangsat! Setelah terabaikan beberapa hari, sekarang kau bisa menggunakan kakimu untuk datang menghampiri Eleanor meski tidak diminta. Tapi kenapa, dimalam sebelum Eleano

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Sakit Killian

    Semua dokumentasi Eleanor Roven yang sedang melakukan penampilan telah ditonton dan dipelajari. Semakin banyak jiwa Shanie lihat penampilan asli Eleanor Roven yang begitu bersinar, semakin berat rasa tertekan yang kini membebani dirinya. Betapa sempurnanya Eleanor Roven, setiap gerak tubuhnya seperti sehelai bulu yang menari-nari bersama angin. Kesempurnaannya begitu mustahil untuk bisa dijangkau.. Saat sore mulai tiba, suara decitan dilantai terdengar berkali-kali, gerakan demi gerakan ratusan kali Shanie ulangi sampai dia jatuh terkapar dilantai dengan napas compang-camping, kaki dan pahanya berdenyut sakit tidak lagi memiliki tenaga untuk dia gunakan menari. Beruntung studio balet ini milik pribadi Eleanor, sehingga tidak ada sembarangan orang bisa melihat apalagi mengganggu. Sudah lebih dari enam jam lamanya dia latihan, melakukan segalanya, berusaha keras melampaui semua batasan yang selama ini tidak pernah jiwa Shanie lakukan dalam hidupnya. Shanie tahu, bakat bisa ha

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Imajinasi Killian

    Killian mengetuk-ngetuk ujung jarinya pada permukaan meja, matanya terlihat kosong namun pikirannya mengamuk liar tidak terkendali. Memikirkan sesuatu yang tidak pernah dia duga akan mengusai seluruh otaknya. Sepanjang hari ini Killian kehilangan fokusnya, otaknya membeku hanya bisa memikirkan satu hal, imajinasi dikepalanya hanya dipenuhi satu gambaran yang sama. Sejak kapan dia menjadi tidak normal seperti ini? Sejak semalam, tepatnya saat Killian tanpa sadar telah menghabiskan malamnya hanya untuk memandangi wajah Eleanor Roven sampai pagi hingga kelopak matanya berkantung. Pagi-pagi sekali Killian langsung pergi kabur meninggalkan ranjang yang telah menyiksanya. Killian pikir, setelah meninggalkan ranjang itu, siksaan yang terbungkus dalam godaan telah usai. Namun ternyata berlanjut semakin kuat. Sepanjang hari, pikiran Killian terus terkunci hanya pada Eleanor, seperti orang yang mulai kehilangan kewarasannya karena berhalusinasi.. Setiap kali Killian menyentuh ke

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Surat Peringatan

    Sebuah pintu besar tertutup rapat, tidak dapat diakses oleh sembarangan orang, kamar itu hanya bisa di akses dengan sidik jari Eleanor. Bisa dipastikan, tidak ada siapapun yang pernah masuk ke dalam kamar selama Eleanor Roven pergi meninggalkan rumah.Saat Eleanor berjiwa Shanie masuk ke dalam, dia membuka seluruh gordeng dan membiarkan cahaya masuk menerangi segala penjuru kamar.“Luar biasa..”Pupil mata Shanie melebar, bibirnya sampai terbuka untuk waktu beberapa detik melihat kamar besar Eelanor Roven yang terdiri dari dua lantai.Ya, dua lantai.. Ranjang tempat Eleanor tidur ada dilantai dua menggunakan tangga yang terbuat dari kayu, sementara lantai satu menjadi tempat semua pakaian, alat rias, dan tempat kerja.Sebuah lukisan besar menampilkan sosok ballerina tengah menari, terpajang megah di dinding. Di sisi lain terdapat patung-patung porselen ballerina berdiri anggun di dalam lemari kaca, diapit oleh deretan piala-piala, sebuah bukti pengakuan prestasi yang dimilikinya.El

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Mencurigakan

    “Nona Eleanor,” sambut seorang pelayan dengan senyuman hangatnya melihat kehadiran Eleanor. Eleanor tersenyum tanpa suara, berpura-pura sudah mengenal meski pada kenyataannya tidaklah seperti itu. Beruntung saja, alamat rumah dari identitas Eleanor Roven belum terganti sehingga Shanie bisa menemukan keberadaan rumahnya. “Nona, kenapa diam saja? Masuklah,” tegur pelayan bernama Agustine itu. Tanpa berbicara apapun, Eleanor melangkah masuk ke dalam rumah besar nan-mewah itu, menginjakkan kakinya pada lantai yang berpola, nuansa rumah yang berwarna keemasan begitu menyilaukan mata, berkali-kali membuat Eleanor yang berjiwa Shanie itu sampai menahan napas karena kagum.s Pantas saja, Hardy begitu kukuh menjodohkan Eleanor Roven dengan Killian Morgan. Ini bukan hanya karena Hardy dan Edward bersahabat, ini adalah hirarki kalangan bangsawan, pelestarian kekayaan. Hanya orang seperti Killian Morgan lah yang setara dengan Eleanor Roven. Tidak terbayang, sehebat apa Eleanor Roven men

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Sebuah Telepon

    Dering suara telepon tidak lagi terdengar karena panggil dari Thomas telah terlewatkan. Killian masih berada diposisinya, dengan seluruh perhatiannya yang tertuju pada Eleanor Roven. membaca gerak-gerik matanya dengan penuh penilaian.‘Kenapa reaksinya seperti itu?’ batin Killian bertanya.Killian ingat, satu bulan sebelum pernikahan terjadi mereka tidak pernah sekalipun bertemu hingga dihari pernikahan itu tiba. Killian tidak pernah menemui Eleanor. Sebaliknya, Eleanor-pun tidak pernah menemuinya, tidak pernah sekalipun menghubunginya apalagi melayangkan protesan, semua persiapan gaun pernikahan diurus oleh pihak ketiga tanpa saling mempedulikan apakah hasilnya akan bagus atau memalukan.Niki, assistant Killian melaporkan jika Eleanor Roven tidak peduli dengan pernikahan mereka, dia lebih sibuk mempersiapkan konsernya dan menghabiskan waktu bersama Thomas. Harusnya, laporan sederhana itu cukup memberitahu Killian bahwa, Eleanor dan kakak tirinya dekat. Tapi, kenapa sikap Eleanor ju

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status