แชร์

Pertemuan Eleanor dan Miranda

ผู้เขียน: Asayake
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-14 21:41:34

Air mata Melody jatuh berderai.

Wanita itu menangis kecewa bukan bersyukur karena kandungannya baik-baik saja, namun karena usahanya untuk menggugurkan kandungan yang akan menjadi penghancur rumah tangganya telah telah gagal.

“Bajingan… kenapa kau masih hidup?” bentak Melody, suaranya pecah oleh kebencian pada janin suci yang tak berdosa, anak yang sangat didambakan begitu banyak wanita yang berjuang untuk mendapatkan keturunan, justru Melody menginginkan janinnya tiada demi menghapus jejak dosa yang telah dia lakukan.

Melody memukul permukaan ranjang melampiaskan kekesalan. Sia-sia dia melukai diri sambil menahan sakit setengah mati untuk bisa pendarahan jika pada akhirnya janinnya masih hidup dan bertahan.

Apa yang harus Melody lakukan sekarang?

Apa Javier sudah mengetahuinya?

Apa Melody harus berbuat nekat lagi dan mencoba meminum obat agar bisa benar-benar keguguran?

Melody mengusap air matanya dengan cepat begitu mendengar derak suara pintu dan melihat kedatangan Javier dalam ke
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Silvia Lintong
anak siapa ya...
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Kejahatan Hendery

    Eleanor melangkah semakin mendekat, menatap tajam Hendery yang merintih dalam tangisan. Meratap dihadapan orang yang bertahun-tahun berusaha dia hancurkan kini justru menonton kehancurannya. Terbaring menggunakan pakaian pasien rumah sakit dengan perut teroperasi dan tubuh tidak mampu bergerak. Dan ironisnya setelah dibuat tidak berdaya, kakinya pun terborgol membuatnya terpenjara di ranjang itu. Betapa puasnya Eleanor melihat pemandangan itu.. “Aku masih tidak menyangka, Bajingan yang selama ini aku cari, Bajingan yang telah membuat ayahku sakit, dan Bajingan yang berusaha melenyapkanku ada di depan mata.” Eleanor mendengus dengan senyuman sinisnya. “kau sangat pandai berakting menjadi paman yang luar biasa Hendery, kau menjadi pahlawan saat aku terkena masalah, disisi lain kau sedang mengasah senjata untuk menusukku.” Bibir Hendery gemetar mengeluarkan suara deru napas yang menyiksa bersama dengan rintihan. “Jangan-jangan, dihari ayahku meninggal, dan setelah kau menjadi waliku

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Menemui Hendery

    Pelukan erat Killian menyesakkan pernapasan, kakinya yang panjang dengan tidak tahu dirinya menekuk menghabiskan hampir semua lahan ranjang tempatnya tidur. Ingin sekali Eleanor mendorongnya agar jatuh dan menyingkir dari ranjang dan pindah ke sofa.Namun, saat ingat Killian datang menolongnya tanpa diminta dan tanpa diberitahu akan keberadaannya, kerasnya hati Eleanor luluh. Tidak hanya itu, Killian pun menjadi juru bicaranya saat diintrogasi kepolisian kala datang ditengah kekacauan yang parah, berkali-kali Killian meyakinkan Eleanor bahwa masalah besar ini tidak akan pernah bocor ke public dan menjadi skandal besar yang akan menghancurkan Fantasia Ballet Company. Eleanor tersentuh dengan usaha Killian yang selalu memastikan bahwa Eleanor dalam keadaan baik-baik saja.Sulit untukEleanor curiga apalagi meragukan ketulusannya.Melalui sudut matanya, diam-diam Eleanor melirik Killian yang telah tertidur lelap tanpa bisa diusik. Eleanor menatap nyalang langit-langit ruangan. Seluruh

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Menyelesaikan Hubungan

    “Aku sudah tahu, aku bukan ayah dari anak yang kau kandung!” teriak Javier dengan mata menyala-nyala penuh amarah.Melody mundur selangkah dengan wajah yang semakin pucat, jantungnya mulai berdebar kencang dilanda cemas dan ketakutan. “Kau jangan gila Javier, kita baru melakukan tes DNA beberapa jam yang lalu, bagaimana bisa kau sudah mendapatkan hasilnya,” bisik Melody pelan.Javier mendengus dengan senyuman sinisnya, semua emosi meledak semakin tidak terkendali melihat bagaimana Melody masih berusaha mempertahankan diri meski Javier telah menyerangnya dengan kebenaran yang tidak terbantahkan.Javier merongoh kertas dari dalam balik jaketnya dan melemparkannya dengan kasar tepat di muka Melody. “Aku sudah melakukan tes DNA sejak beberapa hari yang lalu, dan bukti itu menunjukan aku bukan ayah dari anak yang kau kandung.”Melody tercekat, teringat bagaimana beberapa hari lalu ia begitu lalai, termakan bujuk rayu Javier hingga menyerahkan sampel darahnya.Javier telah menjebaknya!Mel

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Mengusir Melody

    Laju kendaraan bergerak cepat melintasi jalanan. Beberapa kali Melody melirik Javier yang tengah menyetir sesekali memijat keningnya seperti tengah memikirkan sesuatu yang sangat penting.Sepanjang jalan Javier tidak berbicara sepatah katapun, dia sibuk dengan pikiranna sendiri.“Javier, ibu dengar kau akan berencana membangun rumah untuk Melody,” ucap Marisa ditengah keheningan. “Ibu rasa, dibandingkan menghabisakan waktu dan biaya, sebaiknya kau minta saja mansion keluarga, pada ayahmu. Dengan begitu kalian bisa langsung pindah. Tentunya orang tuamu pasti akan setuju karena ini untuk kebaikan calon cucu pertama mereka.Javier membisu, namun tangannya memegang erat kemudinya menyalurkan kemarahan yang sudah cukup lama dia tahan.Javier ingat, sejak pertama kali berhubungan dengan Shanie, Marisa dan Anie sudah selalu membahas tentang uang. Tanpa ragu secara terang-terangan mereka meminta uang, tanpa peduli jika pada saat itu hubungan Javier dan Shanie hanya baru berpaacaran.Javier y

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Kebenaran yang Terungkap

    “Hendery.”Mendengar nama ‘Hendery’ disebutkan. Eleanor yang berdiri dikejauhan menajamkan penglihatannya, melihat wajah yang tidak sedetikpun dia duga akan ada disini, kini tengah meringis kesakitan menahan perutnya yang berdarah-darah terkena tembakan, memandangi Eleanor dengan ketakutan seolah dosa-dosanya atas banyak kejahatan sedang dilucuti.Jantung Eleanor berdebar kencang ditengah bara api yang membakar mobilnya, ditengah orang-orang yang terkapar mati.Tangan Eleanor mulai terkepal kuat menggenggam segumpal sakit yang begitu hebat. Sebuah perasaan yang bukan milik jiwa Shanie, namun milik Eleanor Roven yang asli.Mata Eleanor memanas, bukan karena kobaran api yang dekat dengannya, namun karena sakit menahan tangisan. Memandang wajah Hendery, wajah yang begitu mirip dengan sosok ayahnya Hardy.Sosok paman yang selalu tersenyum lembut penuh kasih sayang, orang yang selalu terlihat tulus, bertindak seperti sebagai seorang penjaga, sebagai garda terdepan mengurus apapun tentang E

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Pelaku

    Telinga Eleanor berdenging hebat, tubuhnya menegang sakit dan kepalanya yang terhantam berdenyut mengaburkan pandangan. Beruntung saja airbag yang berfungsi baik telah menyelamatkan dirinya dari luka yang lebih serius meksi kini beberapa serpihan kaca yang pecah telah melukainya.Dalam kondisi mobil terbalik dan ringsek, asap mengepul dibawah kegelapan, menjebak Eleanor yang berada didalamnya tengah berusaha mengumpulkan kesadaran.Lirih suara napas kesakitan Eleanor terdengar, diantara suara 911 yang telah tersambung dan menunggu jawaban, mempertanyakan hal darurat apa yang tengah dia hadapi.Dengan tangan gemetar Eleanor melepaskan sabuk pengaman dan berguling bagian sisi lain mencari-cari handpone dan berusaha membuka pintu yang kini macet. “Anda bisa mendengar saya?” tanya seseorang dibalik telepon. “Saya Eleanor Roven, saya butuh bantuan polisi sekarang,” jawab Eleanor dengan napas tersendat-sendat.“Apa yang terjadi?”“Ada dua buah mobil telah mengejar dan menubruk saya dengan

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status