Share

Bab 17

Darma segera menghubungi ponsel milik Nio, namun tak satupun panggilan dijawab oleh anaknya tersebut. 

"Dimana anak ini, apa dia lagi sama Sabrina ?" gumam Darma menatap layar ponselnya.

"Gimana pah," nampak khawatir Bulan. Darma hanya menggelengkan kepalanya.

"Mama," tangis Sasa.

Kini langit senja telah berganti dengan kilauan bintang malam. Menampakan cantiknya sang rembulan.

"Udah malam loh pah, kenapa mereka berdua belum pulang ya?"

"Sabar dulu mah, kita tunggu sebentar lagi ya."

"Papaa," teriak gadis kecil itu dengan langkah riangnya saat melihat kedatangan papanya.

"Aduh aduh aduh, anak papa yang cantik." 

Tanpa tahu apa-apa, Nio menggendong putri kecilnya tersebut dengan riang. Ia bahkan tak memperhatikan mata cantik gadis kecilnya yang sudah membengkak.

"Darimana saja kamu," tegur Bulan.

"Dari perusahaan mam, darimana lagi," duduk memangku Sasa dalam pangkuannya.

"Mama mana pah, tad

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dewi Astati
kisahnya sangat menarik sekali...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status