Home / Romansa / Mendadak jadi istri kakak tiriku / Bab 64. Sisi jahat yang tak terduga

Share

Bab 64. Sisi jahat yang tak terduga

Author: Ralonya
last update Last Updated: 2025-07-31 23:27:53

“Apa maksudmu?” bisik Amel, suara gemetar.

Marcell mendekat, wajahnya serius. Tajam. “Kamu pernah tanya kenapa mama dan eyang menjaga rahasia ini tetap aman sampai pihak keamanan paling canggih pun harus turun tangan?”

Mata Amel bergetar kecil.

Marcell melanjutkan, suara beratnya mengisi ruangan. “Kamu tahu, kan, kalau Jonathan itu selalu melakukan apapun untuk mempertahankan miliknya? Dia tidak jauh beda dariku. Dia punya sisi jahat yang tidak kamu duga. Kalau satu kesalahan kecil itu bisa membuatnya harus kehilangan kursi pimpinan, maka dia akan memilih untuk menutupinya tanpa ada yang tahu.”

Amel merasakan tubuhnya kaku. Kata-kata itu menghantamnya seperti pukulan tajam. Jika benar, maka terjawab sudah kenapa pria itu bungkam. Ia menggeleng perlahan. “Tidak, bukan dia!” Air mata menggenang di matanya.

Marcell mengedikan bahu. “Aku hanya mengeluarkan opiniku. Tapi percayalah, alasan dibalik semua ini pasti tidak sederhana.”

Amel membatu di tempatnya. Sedangkan Marcell memberi is
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mendadak jadi istri kakak tiriku    Bab 67. Kembali dikecewakan

    Tangan Amel bergetar saat ia menggenggam ponsel. Hanya satu kalimat, tapi mampu membuat jantungnya berdegup tak beraturan. Ia menoleh lagi ke arah Jonathan, memastikan pria itu masih tertidur pulas. Wajah suaminya tampak tenang, hampir damai. Ia bangkit perlahan, berusaha tak membuat suara. Kakinya melangkah pelan, nyaris tanpa suara, melintasi lantai marmer dingin menuju pintu balkon. Ia membuka pintunya perlahan dan melangkah keluar. Angin langsung menyapa kulitnya yang merinding.Amel menutup pintu kaca di belakangnya dan berdiri di luar. Langit masih gelap, tapi semburat jingga mulai terlihat di ufuk timur. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Tangannya masih menggenggam ponsel.Amel mengetuk layar ponsel, membuka pesan itu lagi. Matanya membaca berulang kali kalimat yang sama,[Kamu ingin tahu siapa yang menabrak orang tuamu empat tahun lalu di malam Paskah itu?]Dengan napas yang ia atur pelan-pelan, Amel menekan tombol panggil. Nadanya berdering. Sekali. Dua

  • Mendadak jadi istri kakak tiriku    Bab 66. Nomor yang tak dikenal

    Kata-kata itu menggantung di udara seperti kabut dingin. Jonathan menunduk. Tak ada sanggahan, tak ada pembelaan. Karena kali ini, Amel benar. Sejak awal ia memang hanya berusaha melindungi yang salah. Amel masuk ke dalam kamar lebih dulu. Langkahnya pelan, nyaris seperti orang yang kehilangan arah. Ia berhenti di sisi ranjang, duduk perlahan. Punggungnya membungkuk, bahunya terguncang. Tangannya menutupi wajah. Isaknya pecah di antara sunyi malam, menjadi suara paling jujur sejak pertengkaran mereka dimulai. Di ambang pintu, Jonathan berdiri mematung. Ia mendekat. Ingin memeluk. Ingin berkata sesuatu. Tapi untuk sekarang, kehadirannya hanya akan memperburuk luka yang sudah terlalu dalam. Ia tak pantas menyentuh Amel malam ini. Tangannya menggenggam ponsel erat-erat, rahangnya mengeras. Keputusan yang selama ini ia tunda, kini tidak bisa dihindari. Ia berbalik dan melangkah pergi dari sana, menjauh cukup jauh agar Amel tak mendengar percakapannya. Jonathan membuka daftar kontak di

  • Mendadak jadi istri kakak tiriku    Bab 65. Melindungi aku atau keluargamu?

    Mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi, menembus malam yang pekat. Keheningan di dalamnya terasa menyesakkan, seolah udara yang dihirup pun berat untuk diterima. Jonathan menggenggam kemudi dengan kuat, matanya terkunci pada jalan yang gelap. Rahangnya menegang menahan sesuatu yang hendak meledak. Di kursi penumpang, Amel duduk dengan tubuh yang sedikit membungkuk, memeluk diri sendiri seolah berusaha mengumpulkan sedikit kekuatan dari dalam tubuhnya yang rapuh. Matanya sembab, tetapi tatapannya menusuk tajam.“Siapa yang menyuruhmu ke tempat seperti itu, Amel?” suara Jonathan terdengar serak, penuh amarah yang terpendam. Amel menelan ludah dengan susah payah, suaranya gemetar saat ia berusaha menjawab. “Aku sendiri,” jawabnya dengan suara yang hampir hilang.Jonathan menoleh singkat, amarah di wajahnya semakin terlihat. Helaan napas terdengar kasar. “Aku hanya ingin tahu siapa yang menabrak orang tuaku!”“Aku kan sudah bilang, aku akan mengatakan semuanya padamu. Sabar sedikit!”

  • Mendadak jadi istri kakak tiriku    Bab 64. Sisi jahat yang tak terduga

    “Apa maksudmu?” bisik Amel, suara gemetar.Marcell mendekat, wajahnya serius. Tajam. “Kamu pernah tanya kenapa mama dan eyang menjaga rahasia ini tetap aman sampai pihak keamanan paling canggih pun harus turun tangan?”Mata Amel bergetar kecil. Marcell melanjutkan, suara beratnya mengisi ruangan. “Kamu tahu, kan, kalau Jonathan itu selalu melakukan apapun untuk mempertahankan miliknya? Dia tidak jauh beda dariku. Dia punya sisi jahat yang tidak kamu duga. Kalau satu kesalahan kecil itu bisa membuatnya harus kehilangan kursi pimpinan, maka dia akan memilih untuk menutupinya tanpa ada yang tahu.” Amel merasakan tubuhnya kaku. Kata-kata itu menghantamnya seperti pukulan tajam. Jika benar, maka terjawab sudah kenapa pria itu bungkam. Ia menggeleng perlahan. “Tidak, bukan dia!” Air mata menggenang di matanya. Marcell mengedikan bahu. “Aku hanya mengeluarkan opiniku. Tapi percayalah, alasan dibalik semua ini pasti tidak sederhana.” Amel membatu di tempatnya. Sedangkan Marcell memberi is

  • Mendadak jadi istri kakak tiriku    Bab 63. Orang yang tidak diduga

    Setelah pengakuan itu, keheningan menggantung di antara mereka seperti kabut pekat. Tak ada pelukan. Tak ada senyum. Hanya tatapan kosong dua pasang mata yang sama-sama kehilangan arah.Tanpa sepata kata, Amel memilih mundur ke kamar mandi. Ia menyalakan keran, membiarkan air mengalir membasahi wajah lelah dan mata yang basah. Di balik cermin, ia menatap bayangannya sendiri, seorang perempuan muda dengan perut yang mulai membuncit dan sorot mata yang kehilangan cahaya.Di ruang lain, Jonathan mengurung diri di ruang kerja. Ia menyibukkan diri dengan tumpukan pekerjaan yang sebenarnya bisa menunggu esok hari. Tapi dadanya bergemuruh, penuh kata-kata yang tak sempat terucap. Ia mencintainya, itu pasti. Tapi cinta, sekeras apapun diucapkan, tak serta-merta menghapus kesalahan. Terlebih jika sebagian dirinya masih menyimpan rahasia.Mereka larut dalam kesibukan masing-masing hingga malam datang. Dan malam ini, untuk pertama kali dalam lima hari terakhir, Jonathan memutuskan untuk tetap ti

  • Mendadak jadi istri kakak tiriku    Bab 62. Ciuman di tengah luka

    Amel baru saja membuka pintu kamar ketika mendapati Jonathan sudah duduk di tepi ranjang. Kemeja putihnya masih terpakai, dasi terlepas, dan lengan kemejanya tergulung kasar ke siku. Tatapannya tajam, rahangnya mengeras. Ada sesuatu dalam sorot matanya—marah, kecewa, cemburu, dan terluka. “Tumben sekali kamu pulang sedu, biasanya tengah malam!” sindir Amel sambil menutup pintu perlahan. “Hari ini jadwalku tidak terlalu padat,” balas Jonathan singkat. Matanya masih menatap Amel dengan intensitas yang membuat risih. “Ada apa, Kak?” “Kamu pergi kontrol kehamilan dengan Marcell.” Amel meletakkan tasnya di kursi, menghindari tatapannya. “Kamu sendiri juga tidak keberatan dengan itu tadi pagi.” “Kamu tidak tanya apa aku keberatan atau tidak,” suaranya meninggi, kemudian menurun cepat seperti berusaha menahan amarah yang mendidih. “Apa kalian berdua begitu dekat sekarang? Sampai perawat-perawat mengira dia suamimu?” Amel menoleh, menatap mata Jonathan dengan penuh pertanyaan. “Ja

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status