Share

Menentang Dunia
Menentang Dunia
Author: Er_zhi.zhii

Hukum Alam

Di dunia ini di mana, seni bela diri sangat diangung-agungkan. Sisi yang kuat memegang penuh atas yang lemah, yang lemah harus patuh. Setiap perkataannya adalah hukum yang wajib dilaksanakan. Bagi yang melanggar mereka akan kehilangan nyawa.

Ketidak adilan ini selalu di pegang teguh oleh para kultivator atau dewa sebagai sebuah hukum, mereka menyebutnya hukum alam. Hukum Alam yang sangat merugikan orang berada di bawah.

Kabar kematian Kaisar Dewa menyebar ke seluruh penjuru, menyebabkan pecahnya peperangan antara Dewa dan Iblis. Kaisar Iblis, orang terkuat kedua setelah Kaisar Dewa. Dia melakukan invasi besar-besaran ke Alam Dewa sehingga membuat Alam Dewa Kacau balau.

"Serang!"

Seorang Dewi Es bernama Bing Yiren bersama Xieyun yang merupakan Dewa Naga, maju menjadi garda terdepan melawan pasukan Iblis. Pasukan Iblis dibuat kocar-kacir oleh mereka berdua.

Seluruh dunia tahu bahwa mereka adalah pasangan yang selalu menggemparkan dunia dengan kolaborasi mereka memecah peperangan. Taktik pasukan Iblis kali ini tidak mudah untuk di pecahkan. Mereka berdua berusaha keras hingga mereka terpaksa mengeluarkan jurus andalan mereka.

"A-yun Naga Suci, lakukan sekarang!" Ucap Yiren.

Yiren dan Xieyun berada di posisi masing-masing merapal mantra, membentuk formasi penyerangan Naga Suci. Mereka mengeluarkan esensi dewa ke arah langit dan menyatukannya, membuat ledakan besar. Dari ledakan itu, muncul 3 Naga besar diantaranya Naga Api, Naga Es dan Naga suci.

Naga Suci merupakan formasi yang paling kuat. Naga suci memiliki fisik yang lebih besar, berwarna putih keemasan dan mengeluarkan kekuatan berelemen cahaya yang membantu memusnahkan Iblis yang beresensi kegelapan.

'Aneh invasi kali ini tidak biasa.' gumam Yiren.

Dewi Es menyadari keanehan invasi kali ini, karena invasi-invasi sebelumnya tidak seperti sekarang. Kaisar Iblis selalu mengirim pasukan kecil saja dan mudah dihadapi. Namun pasukan kali ini seperti seluruhnya seorang abadi, mereka bangkit setelah tergerus cahaya Naga Suci.

Kaisar Iblis sebelumnya tidak akan berani mengorbankan banyak pasukan hanya untuk sebuah kegagalan. Jumlah pasukan Iblis terus bertambah, Yiren mengamati setiap Naga es dan api menyerang, mereka bertambah banyak. Yiren menarik Naga es nya secara paksa dan sepihak.

"A-yi apa yang kamu lakukan, hentikan, A-yi!"

Xieyun memperingatkan Yiren, yang dia lakukan akan menciptakan serangan balik. Yiren tidak menghiraukannya, dia terus berusaha menyimpan Naga es. Xieyun tidak berani melangkah keluar formasi karena saat dia keluar serangan balik dari Naga Suci tidak hanya membahayakannya, melainkan membahayakan dewa lainnya yang berada pada area formasi.

Yiren mulai memuntahkan darah akibat dari serangan balik. Dia terus menatap pasukan Iblis di depannya. Setelah menyeka darahnya, dia mengelurakan sayapnya terbang ke langit untuk mengamati peperangan.

Dia mencari tahu penyebab fenomena ini. Setelah mengetahui alasannya, dia turun menuju Xieyun yang sedang memepertahankan formasi.

"Hentikan! esensi Es dan Api membuat mereka mengkloning diri. Walaupun Naga Suci dapat memusnahkannya, selama ada Naga Es dan Api mereka dapat mengkloning dengan cepat." Ucap Dewi Yiren.

'Tidak mungkin!' gumam Xieyun.

Xieyun langsung menarik formasi Naga suci secara bersamaan dengan Yiren. Yiren merasakan dadanya sesak akibat serangan balik. Hal itu membuat Xieyun lengah dan mendapat serangan dari pimpinan Iblis Phoenix Api.

Yiren terbang ke atas menatap kekacauan itu. Dia memejamkan matanya, melebur esensi dewanya menciptakan hawa dingin ekstrim. Dia mengorbankan dirinya demi kedamaian Alam Dewa dan dunia. Dia tidak ingin kekacauan ini semakin berlanjut dan memusnahkan seluruh dewa.

'A-yun maafkan aku. Aku serahkan mereka padamu.' batin Yiren.

Tubuh Yiren lebur menjadi salju, namun salju dari tubuhnya tetap memiliki kekuatan yang dahsyat. Salju itu merupakan sebuah esensi jiwa dewa yang murni. Setiap salju membekukan pasukan Iblis dan langsung meleburkan mereka tanpa sisa.

"Tidak!"

Xieyun menatap marah ke arah pasukan Iblis, dia berubah menjadi wujud asli naga. Dia terbang di antara pertempuran menuju seseorang yang sedang berdiri di atas Phoenix Api. Di depannya, Xieyun mengobrak-abrik pasukan Iblis hingga tersisa 30% saja.

Setelah itu dia menatap tajam ke arah pimpinan Iblis Phoenix Api. Tanpa basa-basi Xieyun langsung menyerangnya secara brutal. Iblis Phoenix Api itu dia buat terluka parah dan sekarat.

"Fenghuo, inikah yang kamu inginkan sejak dulu?!"

Hati Xieyun begitu hancur melihat teman masa kecilnya berada di pihak Kaisar Iblis dan membuatnya kehilangan sang kekasih. Xieyun mengarahkan tangannya ke langit, awan hitam berkumpul menyelimuti peperangan. Awan hitam itu memiliki esensi petir yang sangat dahsyat.

"Datanglah!"

Setelah mengumpulkan esensi Naga Petirnya, muncuk sesosok Naga Petir besar di antara awan hitam. Dia mengarahkan Naga petirnya menyerang orang Fenghuo. Petir berwarna merah menyambar Fenghuo. Fenghuo yang sudah sekarat hanya bisa pasrah menerima hukuman dari Xieyun.

Duarrr!

Ledakan yang sangat dahsyat meluluh lantahkan seluruh arena peperangan, memusnahkan para Iblis. Para dewapun ikut terkena efek kemarahan Xieyun, mereka terluka cukup parah akibat besarnya kekuatan dan jangkauan Naga petir Xieyun. Xieyun terkapar lemah menatap langit, memandangi salju-salju yang turun milik kekasihnya.

"A-yi aku akan menunggumu."

Seseorang yang sangat pendiam dan pemaaf bisa menjadi begitu kejam bahkan tidak berperasaan, karena kehilangan orang yang dicintai. Sifatnya yang baik hati telah mati bersama pengorbanan Yiren. Sekarang, yang ada hanya seorang yang kejam tanpa ampun. Kehilangan merubah banyak hal.

Kedamaian dunia yang Yiren ciptakan dengan mengorbankan dirinya berhasil bertahan cukup lama. Pengorbanannya selalu diingat oleh dunia sebagai pengorbanan seorang Dewi sejati. Hingga dia bereinkarnasi berkali-kali, jasa Dewi Es Yiren tetap diceritakan di seluruh dataran benua.

10.000 tahun kemudian....

*Sekte Rubah Apuyurac*

Seorang gadis cantik membawa sebuah mangkuk sup ke dalam kamarnya. Dia menyantap sup tersebut sambil membaca buku. Gadis malang yang selalu dibully karena tidak memiliki bakat kultivasi.

Gadis bernama Bai Yira itu tiba-tiba pingsan saat sebuah cahaya menembus kepalanya. Cahaya itu masuk ke dalam lautan kesadaran dan menempatinya. Dalam pingsannya, dia bermimpi ada seseorang wanita yang terus memanggilnya.

Dalam mimpinya, dia berada di lautan kesadarannya. Dia melihat sebongkah cahaya yang perlahan berwujud manusia yang tersenyum padanya. Dia mendekati wanita itu, saat dahinya disentuh Yira seakan melihat banyangan masa lalunya, dia melihat sekilas peperangan. Yirapun sadar.

"Siapa dia, lalu peperangan apa itu?" tanya Yira.

"Aku adalah kamu, kamu adalah aku." jawab sebuah suara.

Yira terkejut mendegar suara tersebut, dia diam mendengarkan dengan seksama suara itu menceritakan tentang dirinya di masa lalu. Suara halus itu terus menyebut bahwa dirinya adalah pahlawan masa lalu.

Sosok yang eksistensinya selalu diagung-agungkan di setiap generasi. Gambaran saat itu juga muncul. Sekelebatan ingatan muncul begitu jelas, membangkitkan tekad Yira meneruskan perjuangan masa lalunya.

"Aku akan membalasnya!" ucap Yira.

"Jaga dirimu baik-baik hingga ke ranah Dewa. Jika tidak, kamu akan kehilangan segalanya!" ucap sebuah suara.

Hari ini dia mengetahui dirinya adalah reinkarnasi terakhir Dewi Es Bing Yiren. Kejadian tersebut tidak sengaja membangkitkan seni bela diri gandanya yang tersegel. Namun dia dilarang menggunakan seni bela diri es agar tidak mengundang orang jahat.

'Akhirnya aku bisa berkultivasi.'

Dia menatap kedua tangannya. Setelah itu dia mencoba mengaktifkan seni bela diri esnya. dia melihat tangannya mulai membeku, dia segera menyimpan kembali seni bela diri esnya. Dia buru-buru menyimpannya kembali.

"Jangan sembrono! aku ingatkan untuk terakhir kali. Seni bela diri es mu hanya boleh diaktifkan saat ranah kultivasimu mancapai tingkat 8, sebelum itu jangan pernah tunjukan pada siapapun." ucap sebuah suara memperingatkan.

Yira mengerti, dia kembali duduk di depan meja belajarnya. Dia kembali fokus membaca buku-buku yang ibunya berikan. 17 tahun dia hidup dia tidak memiliki kekuatan spriritual untuk berkultivasi.

Sesekali dia mengajukan pertanyaan, namun tidak ada balasan. Dia mulai mengerti bahwa tadi benar-benar yang terakhir.

'Aku merasa ada sesuatu yang hilang dari ingatan ini.' gumam Yira

Saat bermeditasi, Yira mendengar kegaduhan di Aula pertemuan. Dia segera memeriksa apa yang sebenarnya terjadi. Saat mengintip dia sangat terkejut.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status