แชร์

Pertemuan Pertama

ผู้เขียน: Er_zhi.zhii
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-02-22 16:16:14

Dia melihat orang tuanya dan sebagian murid disandra oleh sekelompok orang. Ayahnya yang melihat Yira di depan pintu segera mengisyaratkan YIra untuk segera pergi.

"Ayah!" Yira bersiap berlari menemui ayahnya namun tangannya ditarik oleh seseorang dibelakang.

"Lepaskan aku!"

Yira mengibaskan tangannya, dia bersiap untuk menghampiri orang tuanya. Ayahnya menggeleng, dia melarang Yira untuk mendekat. Belum selesai mencerna keadaan, Yira langsung ditarik menjauh. Yira menoleh menatap orang tuanya, kemudian mempercepat larinya. Mereka berlari jauh masuk ke dalam Hutan.

"Kak Xuan, apa yang terjadi? kenapa mereka menangkap ayah?" tanya Yira.

"Itu karena kamu menolak lamaran Yu Shao." jawab Xuan.

Yira menoleh, dia melihat samar-samar beberapa orang berlari mengejar mereka. Sebelum mereka sadar, anak buah Yu Shao melempar serangan. Yira yang merasakan tanah bergetar, dia langsung mendorong Xuan menjauh dan benar saja getaran itu membuat tanah memiliki retakan lebar. Untung saja mereka baik-baik saja.

Yira lari ke arah kanan sedangkan Xuan lari ke arah sebaliknya, mereka lari terpisah. Nasib ada di atangan mereka masing-masing, mereka harus mengandalkan diri sendiri. Yira terus berlari, sayangnya dia menemui jalan buntu. dia berhenti ditebing curam yang terdapat sungai dengan aliran air yang deras.

"Yira, untuk apa lari lagi. Lebih baik menikah denganku dan membuat sekte kecilmu menjadi sekte besar, itu lebih menguntungkan bukan?" ucap Yu Shao.

"Aku tidak sudi!" Balas Yira.

"Lancang! tuan muda kami mau deganmu hanya karena kamu cantik, tuan muda kami bisa mendapat yang lebih darimu!" kata salah satu anak buah Yu Shao.

Yira terdiam, dia melihat Yu Shao berjalan mendekatinya. Dia bimbang harus bagaimana, dia menatap sungai di belakangnya yang memiliki air biru dengan kabut tebal berwarna merah muda. Karena tidak ada jalan lain dia memilih jalan bunuh diri .

"Lebih baik aku mati dari pada harus bersama orang brengsek sepertimu!" ucap Yira.

Yira menjatuhkan dirinya ke sungai dan hanyut di bawa oleh derasnya aliran air. Yu Shao mendekati jurang, menatap sungai dengan kesal. Dia memalingkan padangannya, menatap tajam anak buahnya yang memaki Yira tadi lalu menebas lehernya untuk melampiaskan kekesalnnya.

Di sisi lain Xuan yang kabur dari kejaran anak buah Yu Shao tertangkap dan di bawa kembali ke sekte Rubah Apuyurac. Dia di lempar untuk berkumpul dengan yang lainnya. Yu Shao yang masih kesal memprovokasi mereka semua, terutama ayah Yira sang ketua sekte.

"Nona muda kalian sudah bunuh diri. Sebagai gantinya aku akan membunuh seisi sekte. Bunuh mereka!" ucap Yu Shao.

Yu Shao tertawa puas melihat para murid di bunuh dengan keji, dia memang orang dengan tempramen yang buruk. Dia bahkan membunuh kakak kandungnya agar mendapatkan apa yang dia inginkan yaitu penerus sekte Dantian. Darah bercecer diamana-mana, dia menatap Xuan yang tidak berdaya.

Yu Shao mengambil pedangnya, dia mendekai Xuan dan menghunuskan ujung pedangnya ke arah leher Xuan. Sebenarnya dari dulu dia sudah sangat ingin membunuh Xuan karena berani menjadi saingannya.

"Aku akan membunuhmu!" Yu Shao mengayunkan pedangnya.

"Berhenti!" ucap sebuah suara.

Yu Shao menghentikan ayunan pedangnya, menatap kebelakang. Dia melihat ayahnya datang, untuk menghentikan kegaduhan yang dibuat oleh putranya. Karena dia takut Kerajaan Ignis Ventus akan ikut turun tangan di pihak lawan.

Beberapa hari kemudian.

*Gubuk Tengah Hutan*

Yira perlahan membuka matanya, kepalanya terasa sangat berat, dia memegang kepalanya seraya memandangi sekitar dia merasa tempat itu sangat asing. Dia sedang berada di sebuah gubuk kecil di tengah hutan, Yira mulai membuka matanya lebar-lebar dan kesadarannya mulai penuh. Dia terus memandangi sekitar hingga matanya berhenti pada sosok laki-laki tampan yang terus mengamatinya.

Yirapun sontak terkejut.

"Ka..ka..kamu siapa?" tanya Yira.

Yira segera menyenderkan tubuhnya ke tembok, dia menatap orang di depannya dengan waspada. Dia menyilangkan kedua tangganya di depan dada, lalu memalingkan wajahnya ke samping. Yira melirik menatap orang di depannya, dia memperlihatkan wajah kesal.

"ahh aku bisa jelaskan, nona jangan takut." jawab Xieyun.

Laki-laki itu membalikkan tubuhnya, dia sedikit berjalan menjauh agar Yira tenang. kemudian dia menceritakan yang terjadi agar tidak ada salah paham.

Flashback

Seorang laki-laki berjalan santai menuju sungai untuk memancing ikan, di tepi sungai dia melakukan ancang-ancang untuk mengeluarkan keahliannya menangkap ikan. Tiba-tiba dari sudut matanya dia melihat ada sesuatu yang besar sedang terapung, dia merasa sangat senang.

'Akhirnya bisa makan besar.' gumam Xieyun.

Matanya bersinar sambil menggosok-gosok kedua tangannya kegirangan. Dia berjalan mendekati benda itu untuk menyambutnya, saat dia mengangkatnya dari air betapa terkejutnya dia, bahwa itu bukan ikan besar melainkan wanita cantik yang terseret oleh arus air. Dari tampangnya dia memang sedikit kecewa namun dia juga tidak akan tega menelantarkan wanita cantik.

'Hah..... gagal lagi makan besar.'

Dia menggerutu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, diapun menggendong wanita itu dan di bawa ke gubuknya.

Flashback end

"Begitulah ceritanya, aku menemukanmu di Rosea Flumen." ucap Xieyun mengakhiri cerita.

"Aa eumm itu eumm terima kasih." ucap Yira.

Yira menunduk, dia situasi menjadi canggung juga sedikit menyesal telah menuduh laki-laki yang telah menyelamatkannya. Kemudian dia meminta maaf kepada penyelamatnya, untungnya laki-laki itu tidak memepermasalahkannya. Laki-laki itu duduk di depannya mengajak berkenalan.

"Euu nona, namaku Xieyun kamu bisa panggil A-yun saja." ucap Xieyun.

'A-yun? kenapa seperti nama perempuan.' gumam Yira.

Dengan polosnya Yira menutup mulutnya agar suaranya tidak terdengar, dia juga sedikit terkekeh. Lalu dia menatap Xieyun yangs sedang tersenyum malu, dia membalas uluran tangan Xieyun. Dia berdiri dan tersenyum menatap orang di depannya.

"Namaku Bai Yira, bisa dipanggil Yiyi." ucap Yira memperkenalkan diri.

"Aku akan memanggilmu A-yi, bagaimana?" tanya Xieyun.

Yira hanya mebalasnya dengan tersenyum dan mengangguk saja. Senyuman Yira membuat Xieyun merona tapi juga meneteskan air mata. Yira mengulurkan tanggannya, memberi Xieyun sapu tangan dengan sulaman bergambar rubah. Xieyun yang sadar segera menerimanya dan menghapus air matanya.

Yira celingukan mencari sesuatu miliknya yang dia pikir itu hilang, dia merasa panik karena itu hadiah dari ayahnya. Dia mondar-mandir mencari barangnya, karena tidak ketemu dia menatap Xieyun. Xieyun yang sadarpun langsung mengambil sebuah pedang dengan gantungan giok putih yang tergantung.

"Apa kamu mencari ini?" tanya Xieyun.

Yira mengambil pedang dari tangan Xieyun, dia langsung mengelus-elus pedang itu dengan mata berkaca-kaca. Mengingat pedang tersebut adalah hadiah dari ayahnya, dia menjadi teringat kejadian yang sebelumnya terjadi. Dia terus menatap pedangnya sendu tanpa menghiraukan panggilan Xieyun.

"Ada apa?" tanya Xieyun.

"Tidak ada apa-apa." jawab Yira.

Yira mengelak, dia tidak ingin menceritakan hal yang sensitif kepada orang yang baru dia kenal. Xieyun terus membujuknya, dia merasa hatinya sakit saat melihat wanita di depannya terlihat begitu sedih. Xieyun memegang kedua bahu Yira, dia meyakinkannya untuk bercerita dan berjanji apapun itu dia akan membantunya.

Yira menatap Xieyun aneh, pasalnya dia baru saja bertemu tapi dia merasa ada getaran yang tidak bisa dia jelaskan. Dia merasa sebelumnya dia pernah bertemu dangan Xieyun. Yira menatap dalam Xieyun berusaha mengingat, namun tidak ada ingatan Dewi Yiren yang muncul.

"Hah...."

Yira mengehela nafas, dia duduk di pinggir tempat tidur. Dia menunduk, kemudian menceritakan apa yang terjadi pada sektenya beberapa hari lalu. Dia merasa bersalah pada kedua orang tuanya dan seluruh sekte, karena dia seisis sekte menjadi dalam bahaya. Xieyun memegang tangan Yira menenangkan gadis itu.

"Aku berjanji, aku akan membalasnya untukmu." ucap Xieyun.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Menentang Dunia   Orang Dari Masa Lalu

    *Lautan Kesadaan Spiritual Lie Ba*"Xu Lian? Apa itu benar kamu?"Mata Bing Xue Gong terus bergerak menyusuri tempat asing yang dia masuki, pupil birunya terlihat tidak fokus sama sekali. Hatinya gelisah, setelah mendengar suara wanita yang panggil Xu Lian tersebut, seolah dia telah menemukan sesuatu yang sudah lama hilang darinya."Senior Lian, apakah itu benar kamu?""Jika benar, tolong keluarlah dan temui aku."Rasa rindu yang sudah dia kubur dalam-dalam seolah-olah kembali mencuat tanpa seijinnya. Dia mencari wanita tersebut dengan perasaan gelisah dan terburu-buru seolah dia takut kehilangan untuk kedua kalinya. "Senior aku mohon tunjukan dirimu.""Xue Gong, kamu sudah dewasa sekarang."Mendengar suara lembur nan merdu tersebut lantas membuatnya berbalik dengan cepat. Matanya terbuka lebar menatap wanita berbaju merah dengan hiasan rambut yang terlihat mewah bak seorang pengantin bangsawan. Netranya terasa panas, perlahan namun pasti, dia merasakan pelupuk matanya basah. Kakinya

  • Menentang Dunia   Janji Untuk Bertemu

    "Aku sudah mendapatkan posisi pertama sesuai keinginanmu, sekarang berikan suratnya padaku."Lie Ba mengulurkan tangannya meminta surat yang beberapa waktu lalu ditahan oleh gurunya, Bing Qing Hao. Sesaat kemudian, senyum Lie Ba terukir indah, tulang pipinya naik ke atas matanya menyipit berbentuk bulan sabit kala melihat surat yang lama dia inginkan kini berada di tangannya."Bagaimana kamu bisa menyelesaikan duelmu dengan cepat?" Lie Ba mendongak menatap datar gurunya yang sedang bertanya, dia berbalik dan berkata, "Tidak ada yang istimewa aku hanya bertarung dan mengalahkannya." Dia duduk di tempat tidurnya sembari tersenyum serta kedua tangan yang sibuk membuka surat tersebut."Ceritakan padaku apa yang terjadi, para tetua mencurigaimu karena burung pengawas rusak dan kami tidak bisa melihat apapun setelah pertarunganmu dengan Singa Api." "Aku sudah bilang, aku hanya berduel seperti biasa dan mengalahkannya, itu saja." Ucap Lie Ba dengan kesal."Guru, Ketua sekte sudah mengetahu

  • Menentang Dunia   Perebutan Posisi Pertama

    "Aku menyerah."Dengan entengnya Bing Lin Xi mengucapkan kalimat itu setelah melakukan serangan dalam pertandingan melawan kloning Ketua sekte di hadapannya. Dia menatap kloning tersebut sembari tersenyum seolah dia memang merencakan hal ini sejak awal."Apa kamu yakin? Dua peserta lainnya belum selesai dengan pertandingan mereka, kamu masih punya banyak waktu." Ucap kloning Ketua sekte mengingatkan dan masih memberi kesempatan untuk melanjutkan pertandingan yang terhenti."Aku sudah bertekat untuk melakukan ini sejak awal karena aku sebelumnya sudah kalah telak oleh Bai Lie Ba. Dialah yang pantas mendapat kesempatan." Ucap Bing Lin Xi seolah dia sangat peduli kepada Lie Ba."Kamu yakin? Tapi jika bukan posisi pertama kamu masih ada kesempatan mendapat posisi kedua." Ucap kloning tersebut masih berusaha meyakinkan Bing Lin Xi untuk tidak menyerah begitu saja.Mendengar kalimat tersebut Bing Lin Xi hanya menampilkan sneyumnya serta hormatnya, "Mohon Ketua mengabulkan permintaan saya."

  • Menentang Dunia   Ujian Dimulai

    "Waktumu dimulai sekarang." Lie Ba mengerutkan keningnya, sorot mata tajamnya menatap tubuh kloning Ketua sekte yang telah siap untuk dia lawan. Dengan cepat tangannya meraih permata merah milik Singa Api yang berhasil dia kalahkan sebelum para tetua melihatnya.'Aku akan menghilangkannya dulu sebelum semakin jauh.' Batin Lie Ba sembari menatap sebuah burung mainan yang bertugas seolah menjadi kamera yang merekam pertandingannya. Namun, saat dia akan melangkah memusnahkan burung pengawas tersebut, kakinya di tarik oleh tubuh kloning Ketua sekte."Agh!" Erangnya kala luka bakarnya menghantam sebuah tembok batu yang berada di Lembah itu. 'Tubuhku semakin lemah karena luka bakar juga suhu tinggi disini. Dia bangkit mengaktifkan teknik Esnya untuk melawan kloning tersebut."Anak muda jika kamu sudah mencapai batas segeralah berhenti, aku juga akan berhenti." Ucap kloning tersebut."Baiklah, ayo kita mulai."Mereka pun memulai pertarungan tersebut dengan Lie Ba menyerang lebih dulu, meski

  • Menentang Dunia   Singa Api

    "Ingat kata-kataku sebelumnya."Lie Ba melirik gurunya sembari mengangguk, dia mengerti bahwa untuk mendapat surat dari Xieyun dia hanya perlu menjadi yang pertama. Dari kejauhan netranya menangkap sosok Bing Xue Yu yang akan menjadi saingan terberatnya di pertandingan ini.'Seperti biasa dia selalu terlihat tenang.' Batin Lie Ba sembari terus menatap Bing Xue Yu yang berdiri di posisi berlawanan."Pertandingan babak terakhir ini, kami sudah memnentukan bahwa ketiga peserta tidak akan menghadapi satu sama lain." Ucap seorang pria yang bertugas menjadi pengawas di pertandingan kali ini."Tapi kenapa?" Tanya Lie Ba lirih sembari terus menatap ke depan."Peraturannya sudah diubah oleh ketua sekte saat rapat kemarin." Balas Bing Qing yang sama-sama menatap lurus ke depan."Setiap peserta akan melawan tubuh kloning Ketua sekte di 3 tempat berbeda dan dapat menggunakan kemampuan kalian dengan maksimal." Pertarungan yang cukup berbeda dari generasi sebelumnya, mereka melakukan itu agar tidak

  • Menentang Dunia   Keputusan Bulat

    "Ini adalah sebuah kecurangan!"Kalimat itu keluar dari mulut seorang tetua yang bertindak sebagai juri, Bing Hu Xin yang sejak lama ingin menyingkirkan Lie Ba dari pertandingan. Dia selalu mempermasalahkan apapun yang Lie Ba perbuat saat ada kesempatan, seperti sekarang.Bing Qing Hao yang sejak awal berada di ruang pertemuan sebagai penanggung jawab atas Lie Ba masih tetap diam hingga tetua tersebut berhenti mengoceh. Dia menatap semua orang berdebat membela Bing Lin Xi dan beberapa berpihak pada Lie Ba."Kamu bisa memutuskan saat keduanya sudah bangun," Ucap Bing Qing Hao dingin mengakhiri perdebatan yang telah mulai sejak di arena pertandingan. Dia berbalik dan meninggalkan pertemuan para tetua dan guru karena, menurutnya perdebatan itu hany membuang-buang waktu dan tenaganya."Hei Master Agung kamu mau kemana?!"Bing Qing Hao terus melangkah dan tidak menghiraukan panggilan tersebut. Dia menuju kamar Lie Ba, dia yakin bahwa ada yang Lie Ba sembunyikan darinya. Sesampainya dia di

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status