Share

BAB 23

Teman kerjanya itu terdiam sejenak lalu menganggukkan. Ia berpikir sebentar, memang sepertinya Devano sudah tidak memperdulikan Kania. Kini malah wanita tersebut terus menanyai majikan mereka, membuat dia sangat kesal mengingat kejadian pas Kania kabur dan hampir mencelakai semua.

"Ini, aku punya senjata. Ayo masukin ini ke makanannya, kalau gak dimakan kita paksa aja. Lagian Tuan Devano udah gak peduli sama dia, mungkin nunggu waktu pas buat buang dia aja," lontar Siska.

Siska memperlihatkan sesuatu yang ia keluarkan dari saku, sebuah bungkusan berisi obat. Melihat hal itu, perempuan di sampingnya mengernyitkan kening lalu mengambil benda tersebut.

"Ini apa, Sis. Kalau yang aneh-aneh gak mau ahh ...."

Wanita itu menolak, membuat Siska mendengus. Dia mengambil kembali bungkusan tersebut lalu memperlihatkan isinya dengan tegas.

"Ini cuma obat pencuci perut doang, biar dia bolak-balik kamar mandi. Gak aneh-aneh ini, cuma lampiasin kekesal kita karena dulu dia sok jual mahal. Segala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status