Share

Mengejar Cinta Biduan Malam
Mengejar Cinta Biduan Malam
Penulis: Mak_Gabut

Risa become Erisa

Risa bunga desa yang tak hanya memiliki paras yang cantik jelita, namun juga mempunya suara merdu, sejak kecil cita-citanya ingin menjadi biduan terkenal sekelas diva-diva yang sering dia lihat di televisi, namun apa daya di usianya yang hampir menginjak 22 tahun dirinya masih saja menjadi biduan kampung yang hanya bernyanyi dari panggung ke panggung di setiap acara hajatan dengan upah yang tak seberapa.

Ayahnya sudah meninggal sejak dirinya masih duduk di bangku kelas 2 SMU, dan meninggalkan seorang adik perempuan yang kini sudah masuk sekolah dasar. Ibunya Rosidah terpaksa harus berjualan sayur di emperan pasar demi menghidupi kedua anaknya, karena uang hasil manggung Risa yang tak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, apalagi dirinya tak punya jadwal manggung yang pasti, hanya sesekali kalau ada hajatan atau acara pemilihan kepala desa saja.

Berangkat dari kekurangan ekonomi yang di alaminya dan hasrat ingin memperbaiki ekonomi keluarganya agar ibunya tak lagi harus bekerja dari pagi sampai sore hari di emperan pasar, dan kadang-kadang harus pontang panting menyelamatkan dagangannya karena ada razia petugas keamanan pasar yang melarang berjualan di bahu jalan, Risa memutuskan untuk hijrah ke Ibukota untuk mengikuti ajang pencarian bakat menyanyi idol-idolan bermodalkan nekat dan niat saja.

Namun takdir berkata lain, dari peserta yang jumlahnya ribuan itu dirinya hanya masuk di seratus besar saja, dan harus rela gagal masuk ke tahapan berikutnya, padahal dirinya sangat berharap untuk dapat lolos seleksi di tahap berikutnya dan menjadi bintang terkenal yang dapat menghasilkan banyak uang.

Impian mendapat uang banyak pun harus terbang begitu saja, untuk pulang kembali ke desa pun dirinya malu, apalagi ibunya sampai memberikan seluruh tabungannya pada Risa demi untuk agar anaknya bisa berangkat ke Ibukota mengejar cita-citanya.

Seorang wanita bernama Ana yang katanya melihat Risa saat mengikuti audisi lomba sangat tertarik dengan suaranya, dia menawarkan pekerjaan pada Risa untuk bernyanyi di sebuah klub malam ternama dengan gaji yang sangat menggiurkan, tanpa pikir panjang Risa menyetujuinya, dengan satu syarat, dia hanya bernyai dan tak mau melakukan kerja lain selain itu, meskipun berasal dari desa, dia tau kalau di klub banyak predator yang mencari mangsa untuk di jadikan teman tidur atau sekedar pemuas nafsunya.

Di sinilah Risa sekarang, di sebuah klub malam bergengsi di kawasan pusat kota, dimana tak sembarangan orang yang bisa masuk ke klub yang berada di lantai atas sebuah hotel itu, keberadaannya bahkan seperti dirahasiakan dari khalayak umum, hanya orang-orang dari kalangan atas dan mempunyai kartu khusus saja yang bisa memasuki klub malam dengan fasilitas serba mewah itu, ada puluhan ruang karaoke vvip, ruang kasino, dan bar dengan live music, dan selama 6 bulan sudah Risa menjadi penyanyi di area bar itu, menggantikan penyanyi sebelumnya yang keluar karena menikah dengan salah satu tamu yang menjadikannya simpanannya.

Risa yang di klub itu mempunyai nama panggung Erisa Kalista tiba-tiba menjadi primadona di klub, Ana yang ternyata adalah mami di klub itu dan memegang kendali para pekerja wanita di sana merasa kalau nama Risa kurang menjual untuk seorang penyanyi di klub mewah itu.

Banyak pria yang mendekati dan menawarkan berbagai kemewahan demi untuk mencicipi tubuh molek sang biduan. namun Risa bergeming, dia tak tetap teguh dengan pendiriannya kalau disana dia menjual suara bukan menjual tubuh.

"Erika, seorang tamu memberi mu ini!" ujar Mami Ana sambil menunjukkan sebuah kunci mobil yang di hiasi pita berwarna pink ke hadapan Risa yang baru saja selesai bernyanyi dan kini berada di ruang ganti baju bersiap untuk pulang ke tempat kostnya.

"Kembalikan saja mih, aku tak mau menerima pemberian-pemberian yang tak masuk akal seperti itu, jelas dia tak akan cuma-cuma memberikan hadiah se mahal itu pada ku," tolak Risa.

"Kau saja yang mengembalikan aku tak enak hati, ini hadiah ke lima yang sudah kau tolak dari orang itu, orangnya ada di ruang karaoke nomor 4." Ujar mami Ana menyerahkan kunci itu ke tangan Risa yang urung mengganti pakaiannya karena harus menemui pria yang belakangan ini memberinya berbagai macam hadiah mewah, dan dengan terang-terangan mengatakan pada mami Ana ingin menjadikan dirinya istri ke tiganya.

"Siapa namanya,,, Hen----" Risa tampak sedang mengingat-ingat nama pria yang terus mengusiknya dengan berbagai hadiah mewah itu, saking banyaknya pria yang datang menggoda Risa.

"Hendrik,,, pak tua itu namanya Hendrik!" ujar Mami Ana yang tak pernah memaksakan pada anak buahnya untuk melayani atau tidak ajakan kencan dan lain sebagainya dengan para tamu, mami Ana merasa kalau mereka sudah sangat dewasa dan bisa memilih bagaimana mereka akan menjalani hidupnya.

**

Di sebuah ruang karaoke seorang pria tampan sedang asik dengan minuman beralkoholnya, di temani oleh tiga orang lady companion atau LC atau lebih di kenal dengan nama pemandu karaoke, satu orang wanita asik bernyanyi, satu orang lagi menari erotis di hadapannya sedangkan satu orang wanita lainnya sibuk menggerayangi tubuhnya yang kekar dengan semangat, mata pria itu terpejam nikmat saat perempuan bernama Nita yang akhir-akhir ini sering di sewanya untuk menemaninya di ruangan tempat mengulur kabel mic itu berjongkok di hadapannya dan bermain-main dengan adik kecilnya di bawah sana, sesekali pria itu meringis sambil menyandarkan kepalanya di sandaran sofa empuk yang di dudukinya itu.

"Sssshhsss,,,, sudah jangan bermain-main lagi, ayo cepat naik dan selesaikan permainannya,!" titah pria berwajah tampan khas keturunan timur tengah itu mengangkat tubuh Nita si pemandu lagu yang kini sudah topless dan hanya mengenakan rok pendek tanpa dalaman itu agar menari di atas tubuhnya.

Namun baru saja dia merasakan kehangatan lubang yang kini menancap di atas nya, pintu ruang karaoke yang memang tak pernak di kunci karena selama ini tak pernah ada yang berani mengganggunya di dalam itu tiba-tiba di dorong dari luar.

Seorang wanita bergaun hitam panjang dengan belahan yang sampai ke pangkal paha berdiri di hadapan pria yang kini sedang memangku Nita.

"Maaf tuan Hendrik, saya tidak bisa menerima hadiah anda, dan saya juga tidak bersedia untuk di jadikan istri anda, apalagi menjadi istri ke tiga, lihatlah kelakuan mu ini, tuan, ah sudahlah,,, yang jelas jangan ganggu saya lagi, karena saya tidak tertarik di peristri oleh pria seperti anda, jangan mengganggu atau memberi hadiah saya lagi!" ucap Risa seraya melemparkan kunci mobil itu ke meja yang di penuhi oleh minuman keras dan berbagai cemilan di atasnya.

"Haaaa,,, tuan Hendrik?" ucap pria itu mengernyit, namun dia tak bisa membantah apapun karena Risa langsung pergi meninggalkan ruangan itu, melihat adegan seperti itu sudah sangat biasa bagi dirinya di lingkungan kerjanya yang sarat dengan para pemburu dosa dan kenikmatan sesaat.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status