Beranda / Romansa / Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti / Bab 24: Sentuhan Tak Sengaja, Rasa yang Tak Hilang

Share

Bab 24: Sentuhan Tak Sengaja, Rasa yang Tak Hilang

last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-19 11:40:50

Angela mengatur napasnya sambil merapikan berkas-berkas yang ada di tangannya. Pagi itu, ia diminta untuk menemani Aslan melakukan survei langsung ke lokasi proyek baru di pinggiran Marseille. Mobil hitam dengan kaca gelap berhenti di depan kantor, dan seorang sopir membukakan pintunya.

Aslan sudah duduk di dalam, mengenakan kemeja putih bersih yang digulung hingga siku. Tatapan pria itu seperti biasa—dingin dan penuh wibawa. Tapi bagi Angela, ada sesuatu yang berubah. Tatapan itu tak lagi hanya menyelidik. Ada sesuatu yang lembut, samar, dan mengusik rasa di dadanya.

“Masuklah,” ucap Aslan pelan, tanpa menoleh.

Angela pun masuk dan duduk di sebelahnya.

Di sepanjang perjalanan, suasana terasa canggung. Mobil hanya dipenuhi suara musik instrumental yang diputar pelan. Beberapa kali tangan mereka nyaris bersentuhan saat Angela menunjukkan peta lokasi proyek. Dan ketika tangan mereka akhirnya benar-benar bersentuhan tanpa sengaja—ketika Angela hendak mengambil pulpen yang sama—keduanya r
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   25. Jebakan yang gagal

    Gilbert duduk santai di ruang kantornya yang bergaya klasik Eropa, satu kaki terangkat ke atas meja. Cerutu mahal terselip di jari telunjuk dan jari tengahnya, sementara di layar tablet yang terbuka lebar di depannya, terlihat foto Aslan Cakra Del Piero—musuh bebuyutannya—sedang menghadiri jamuan makan malam bisnis di hotel mewah pusat kota.“Aku ingin melihatmu hancur, Aslan,” gumam Gilbert dengan senyum sinis. “Dan kali ini, tidak ada yang bisa menyelamatkanmu dari skandal ini.”Dia telah menyuap dua petugas hotel agar memasukkan obat perangsang kuat ke dalam minuman Aslan. Seorang wanita cantik bayaran—model yang terkenal di kalangan sosialita karena ‘profesi’ rahasianya—sudah dikirim untuk masuk ke kamar hotel Aslan, yang sudah dipesan secara khusus dengan kamera tersembunyi di berbagai sudut.Dan yang paling penting, Gilbert juga sudah mengundang beberapa wartawan infotainment dan akun gosip terkenal. Mereka akan diundang ‘secara eksklusif’ untuk menyaksikan langsung kehancuran r

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   Bab 24: Sentuhan Tak Sengaja, Rasa yang Tak Hilang

    Angela mengatur napasnya sambil merapikan berkas-berkas yang ada di tangannya. Pagi itu, ia diminta untuk menemani Aslan melakukan survei langsung ke lokasi proyek baru di pinggiran Marseille. Mobil hitam dengan kaca gelap berhenti di depan kantor, dan seorang sopir membukakan pintunya.Aslan sudah duduk di dalam, mengenakan kemeja putih bersih yang digulung hingga siku. Tatapan pria itu seperti biasa—dingin dan penuh wibawa. Tapi bagi Angela, ada sesuatu yang berubah. Tatapan itu tak lagi hanya menyelidik. Ada sesuatu yang lembut, samar, dan mengusik rasa di dadanya.“Masuklah,” ucap Aslan pelan, tanpa menoleh.Angela pun masuk dan duduk di sebelahnya.Di sepanjang perjalanan, suasana terasa canggung. Mobil hanya dipenuhi suara musik instrumental yang diputar pelan. Beberapa kali tangan mereka nyaris bersentuhan saat Angela menunjukkan peta lokasi proyek. Dan ketika tangan mereka akhirnya benar-benar bersentuhan tanpa sengaja—ketika Angela hendak mengambil pulpen yang sama—keduanya r

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   bab 23 : Curiga

    Lampu kristal menggantung mewah di langit-langit restoran bintang lima di jantung kota Paris. Di ruangan VIP, meja panjang dihias bunga anggrek putih, lilin aroma mawar, dan segelas sampanye untuk masing-masing tamu. Angela berdiri di sisi kanan Aslan, mengenakan gaun hitam selutut yang elegan dan blazer formal. Rambutnya dikepang rendah, memberikan kesan profesional namun memikat. Para tamu dari Milan, dua pria dan satu wanita, tampak terkesan dengan kemampuan bahasa Inggrisnya yang fasih dan cara dia menjelaskan detail proyek ekspansi perusahaan Aslan ke pasar Eropa. Aslan, meski duduk di ujung meja sebagai pemimpin, beberapa kali mencuri pandang ke arah Angela. Cara gadis itu menatap klien, menjawab pertanyaan rumit, bahkan senyum tipis yang ia lemparkan—semuanya mengingatkan pria itu pada seseorang. Aiko. Rasa itu datang tiba-tiba dan mengguncangnya lagi malam ini. Angela sendiri tetap fokus. Tapi jantungnya berdetak lebih cepat setiap kali mata Aslan menatapnya. Dia menc

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   bab 22 : luka yang belum pulih

    Pagi ini, suasana kantor Aslan dipenuhi oleh kesibukan seperti biasa. Suara ketikan cepat, langkah tergesa para staf, serta suara telepon yang berdering silih berganti membuat kantor itu tampak hidup. Namun, di satu sudut ruangan, ada yang tampak berbeda.Angela duduk di meja kerjanya dengan tatapan kosong. Jari-jarinya menekan tombol-tombol keyboard, tapi pikirannya tak berada di sana. Sudah dua kali dia salah ketik laporan klien, dan setiap kali itu terjadi, dia hanya bisa menarik napas dalam dan menghapus pekerjaannya dengan gusar.Bayangan Kate mencium pipi Aslan masih jelas di ingatannya. Bahkan detik-detiknya terasa diputar ulang dalam pikirannya: bagaimana Aslan terdiam, lalu berdiri dan pergi membasuh wajahnya. Dan itu membuat Angela semakin bingung.“Aku... kenapa harus peduli?” gumamnya.Namun batinnya menjawab sendiri. Karena dia masih mencintai pria itu. Meski wajahnya bukan lagi Aiko. Meski identitasnya telah dikubur bersama luka masa lalu. Tapi perasaannya pada Aslan tid

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   21. Cemburu?

    Angela hanya bisa menuruti permintaan James untuk masuk ke ruangan Aslan dan memberikan beberapa berkas yang harus dibaca dan ditanda tangani oleh atasannya tersebut. Sebelum mengetuk pintu, dia menempelkan telinganya terlebih dulu di daun pintu. "Kok sepi?" karena tidak mendengar suara apapun akhirnya Angela memberanikan diri mengetuk pintu ruangan Aslan sebanyak tiga kali. "Masuk." Suara bariton Aslan memberi perintah dari dalam ruangan. Angela membuka pintu dengan perlahan lalu dia pun masuk. Dia melihat gadis cantik yang datang tadi sedang berdiri tidak jauh dari atasannya yang sedang duduk di kursi kebesarannya. "Ada apa?" tanya Aslan menatap Angela. "Saya membawa beberapa berkas proyek dengan salah satu perusahaan yang ada di Inggris dan beberapa berkas lainnya, Tuan." jawab Angela. Aslan tahu berkas yang dimaksud oleh Angela adalah berkas yang sudah tertunda karena James yang terlalu lama dalam bekerja. "Tolong bawa kemari. Aku sudah lama meminta James mengerjakann

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   20. Aiko De Angelo --> Angela Zhou

    Mulai bab ini Aiko di panggil Angela ya... setelah Aiko berhasil masuk ke dalam perusahaan Del Piero, baik Ellen dan Leo menyarankan agar mengubur nama Aiko dan memulai semuanya dengan identitas barunya sebagai Angela Zhou. Hari ini adalah hari pertama masuk kerja bagi Angela dan Ellen. Kedua gadis itu memutuskan untuk bertemu di cafe dan sarapan bersama sebelum mereka berangkat ke perusahaan masing-masing tempat mereka bekerja. "Bagaimana menurutmu penampilanku, Angela?" Ellen berdiri dan menutar tubuhnya di hadapan Angela untuk meminta pendapat. Beberapa orang memperhatikannya, tapi tentu saja hal itu di abaikan oleh gadis itu. Angel mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum. "Sangat cantik dan sexy."Ellen tersenyum puas lalu duduk kembali dan mengunyah roti miliknya. "Aku yakin bisa mengelabui Gilbert dengan penampilanku ini, menghancurkan keluarganya dan mengambil data-data penting perusahaannya.""Sebenarnya aku merasa tidak enak padamu, Ellen." Angela memasang wajah send

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status