Share

bab 23 : Curiga

last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-18 05:34:54
Lampu kristal menggantung mewah di langit-langit restoran bintang lima di jantung kota Paris. Di ruangan VIP, meja panjang dihias bunga anggrek putih, lilin aroma mawar, dan segelas sampanye untuk masing-masing tamu.

Angela berdiri di sisi kanan Aslan, mengenakan gaun hitam selutut yang elegan dan blazer formal. Rambutnya dikepang rendah, memberikan kesan profesional namun memikat. Para tamu dari Milan, dua pria dan satu wanita, tampak terkesan dengan kemampuan bahasa Inggrisnya yang fasih dan cara dia menjelaskan detail proyek ekspansi perusahaan Aslan ke pasar Eropa.

Aslan, meski duduk di ujung meja sebagai pemimpin, beberapa kali mencuri pandang ke arah Angela. Cara gadis itu menatap klien, menjawab pertanyaan rumit, bahkan senyum tipis yang ia lemparkan—semuanya mengingatkan pria itu pada seseorang.

Aiko.

Rasa itu datang tiba-tiba dan mengguncangnya lagi malam ini.

Angela sendiri tetap fokus. Tapi jantungnya berdetak lebih cepat setiap kali mata Aslan menatapnya. Dia menc
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   Bab 27 — Langkah Terakhir untuk Menjatuhkan Gilbert

    Aslan berdiri di ruang kerjanya, mata menatap layar laptopnya yang dipenuhi dokumen dan berkas-berkas rahasia. Suasana begitu hening, hanya bunyi detakan jarum jam dan deru napasnya sendiri. Semalaman ia nyaris tak tidur, menelusuri data-data yang selama ini dikumpulkannya secara diam-diam.Satu per satu file di layar membuatnya yakin — ini saatnya untuk membuat Gilbert membayar semua perbuatannya.Sejak lama Aslan tahu bahwa lelaki itu bukan sekadar rival bisnis. Gilbert adalah ular berbisa yang bersembunyi di balik senyum dan wibawa palsu. Upayanya menjebak dan mempermalukan Aslan di depan publik hanyalah sebagian kecil dari kejahatan yang pernah dilakukannya.Di dalam folder itu, terlampir bukti-bukti jelas:Catatan transfer uang untuk pembelian narkoba dan peredaran obat-obatan terlarang.Foto dan rekaman pembicaraan saat Gilbert merencanakan pembunuhan bayaran untuk menyingkirkan pesaingnya.Bahkan laporan forensik dan surat keterangan orang dalam soal penghilangan nyawa seorang

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   Bab 26 — Amarah Gilbert dan Harga yang Harus Dibayar

    Langit Paris muram di luar jendela penthouse mewah Gilbert. Di dalam, suasana jauh lebih kelam.Gilbert berdiri di ruang tamu, tubuhnya tegang dan mata nyalang. Telepon di tangannya baru saja ia lempar hingga hancur berantakan. Ia baru membaca berita utama di layar tabletnya — “Istri Gilbert Terlibat Skandal, Harga Saham Perusahaan Anjlok Tajam.” Dan di bawahnya, puluhan komentar pedas menghujani nama baiknya.Semua rencananya gagal total.Bukannya menjebak Aslan dan membuatnya hancur di mata Angela dan publik, justru dia sendiri yang kini terpukul. Skenario matang itu dihancurkan begitu saja. Gilbert yakin ada seseorang di balik ini — entah siapa, entah bagaimana mereka bisa begitu cepat membaca permainannya.Tangan Gilbert mengepal. Ia menarik napas kasar dan menatap Rebecca, yang meringkuk ketakutan di pojok ruangan.Wajah wanita itu pucat, tubuhnya gemetar dan pipinya basah. Ia tahu apa yang akan datang.“Kau benar-benar membuatku malu,” desis Gilbert, suaranya begitu dingin hingg

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   25. Jebakan yang gagal

    Gilbert duduk santai di ruang kantornya yang bergaya klasik Eropa, satu kaki terangkat ke atas meja. Cerutu mahal terselip di jari telunjuk dan jari tengahnya, sementara di layar tablet yang terbuka lebar di depannya, terlihat foto Aslan Cakra Del Piero—musuh bebuyutannya—sedang menghadiri jamuan makan malam bisnis di hotel mewah pusat kota.“Aku ingin melihatmu hancur, Aslan,” gumam Gilbert dengan senyum sinis. “Dan kali ini, tidak ada yang bisa menyelamatkanmu dari skandal ini.”Dia telah menyuap dua petugas hotel agar memasukkan obat perangsang kuat ke dalam minuman Aslan. Seorang wanita cantik bayaran—model yang terkenal di kalangan sosialita karena ‘profesi’ rahasianya—sudah dikirim untuk masuk ke kamar hotel Aslan, yang sudah dipesan secara khusus dengan kamera tersembunyi di berbagai sudut.Dan yang paling penting, Gilbert juga sudah mengundang beberapa wartawan infotainment dan akun gosip terkenal. Mereka akan diundang ‘secara eksklusif’ untuk menyaksikan langsung kehancuran r

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   Bab 24: Sentuhan Tak Sengaja, Rasa yang Tak Hilang

    Angela mengatur napasnya sambil merapikan berkas-berkas yang ada di tangannya. Pagi itu, ia diminta untuk menemani Aslan melakukan survei langsung ke lokasi proyek baru di pinggiran Marseille. Mobil hitam dengan kaca gelap berhenti di depan kantor, dan seorang sopir membukakan pintunya.Aslan sudah duduk di dalam, mengenakan kemeja putih bersih yang digulung hingga siku. Tatapan pria itu seperti biasa—dingin dan penuh wibawa. Tapi bagi Angela, ada sesuatu yang berubah. Tatapan itu tak lagi hanya menyelidik. Ada sesuatu yang lembut, samar, dan mengusik rasa di dadanya.“Masuklah,” ucap Aslan pelan, tanpa menoleh.Angela pun masuk dan duduk di sebelahnya.Di sepanjang perjalanan, suasana terasa canggung. Mobil hanya dipenuhi suara musik instrumental yang diputar pelan. Beberapa kali tangan mereka nyaris bersentuhan saat Angela menunjukkan peta lokasi proyek. Dan ketika tangan mereka akhirnya benar-benar bersentuhan tanpa sengaja—ketika Angela hendak mengambil pulpen yang sama—keduanya r

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   bab 23 : Curiga

    Lampu kristal menggantung mewah di langit-langit restoran bintang lima di jantung kota Paris. Di ruangan VIP, meja panjang dihias bunga anggrek putih, lilin aroma mawar, dan segelas sampanye untuk masing-masing tamu. Angela berdiri di sisi kanan Aslan, mengenakan gaun hitam selutut yang elegan dan blazer formal. Rambutnya dikepang rendah, memberikan kesan profesional namun memikat. Para tamu dari Milan, dua pria dan satu wanita, tampak terkesan dengan kemampuan bahasa Inggrisnya yang fasih dan cara dia menjelaskan detail proyek ekspansi perusahaan Aslan ke pasar Eropa. Aslan, meski duduk di ujung meja sebagai pemimpin, beberapa kali mencuri pandang ke arah Angela. Cara gadis itu menatap klien, menjawab pertanyaan rumit, bahkan senyum tipis yang ia lemparkan—semuanya mengingatkan pria itu pada seseorang. Aiko. Rasa itu datang tiba-tiba dan mengguncangnya lagi malam ini. Angela sendiri tetap fokus. Tapi jantungnya berdetak lebih cepat setiap kali mata Aslan menatapnya. Dia menc

  • Mengejar Cinta Bujang Lapuk yang Pernah Kusakiti   bab 22 : luka yang belum pulih

    Pagi ini, suasana kantor Aslan dipenuhi oleh kesibukan seperti biasa. Suara ketikan cepat, langkah tergesa para staf, serta suara telepon yang berdering silih berganti membuat kantor itu tampak hidup. Namun, di satu sudut ruangan, ada yang tampak berbeda.Angela duduk di meja kerjanya dengan tatapan kosong. Jari-jarinya menekan tombol-tombol keyboard, tapi pikirannya tak berada di sana. Sudah dua kali dia salah ketik laporan klien, dan setiap kali itu terjadi, dia hanya bisa menarik napas dalam dan menghapus pekerjaannya dengan gusar.Bayangan Kate mencium pipi Aslan masih jelas di ingatannya. Bahkan detik-detiknya terasa diputar ulang dalam pikirannya: bagaimana Aslan terdiam, lalu berdiri dan pergi membasuh wajahnya. Dan itu membuat Angela semakin bingung.“Aku... kenapa harus peduli?” gumamnya.Namun batinnya menjawab sendiri. Karena dia masih mencintai pria itu. Meski wajahnya bukan lagi Aiko. Meski identitasnya telah dikubur bersama luka masa lalu. Tapi perasaannya pada Aslan tid

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status