Share

Mengejar Cinta Mantan Tunangan
Mengejar Cinta Mantan Tunangan
Penulis: Dinaayu

1. Keputusan Sepihak

Elleza menatap satu persatu orang yang duduk di depannya dengan tenang. Kemudian tatapannya beralih ke samping seolah meminta persetujuan, hingga tak lama anggukan tanda setuju itu diterimanya.

Tak

Sebuah cincin bertahta berlian yang semula tersemat di jari manisnya, ia letakkan di meja membuat atensi semua orang mengarah padanya. Gadis itu menghela nafas, matanya yang berkaca-kaca tak menggoyahkan tekadnya.

“Papi, mami, sebelumnya Elleza minta maaf. Mungkin keputusan Elleza ini akan membuat kalian kecewa, tapi Elleza akan tetap mengatakannya.” Elleza menjeda, mengambil nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan ucapannya.

“Elleza memutuskan pertunangan dengan Allarick.”

Sepasang paruh baya yang di panggil Elleza dengan sebutan papi dan mami itu menatapnya dengan penuh tanya, dan ia dapat melihat tatapan kecewa dari mata keduanya.

“Elleza sudah memikirkannya matang-matang, dan Elleza yakin itu yang terbaik buat Elleza maupun Allarick. Elleza berharap papi dan mami mau mengerti dengan keputusan yang Elleza buat.”

Laki-laki yang semula hanya diam mendengarkan, kini berdiri mencengkeram pergelangan tangan Elleza, dan mengajak gadis itu pergi dari sana.

“Kalian sudah mengetahui ini sebelumnya?” tanya Wina-- maminya Allarick kepada kedua orang tua Elleza.

“Elleza sudah menyerah mbak. Dan jujur saja, kami mendukung keputusannya. Anak gadis kami itu terlalu baik untuk seorang laki-laki yang tak bisa menghargainya sama sekali seperti Allarick.” Karina-- mamanya Elleza menatap Wina datar. Kedua orang tua Allarick itu hanya diam, mereka tak bisa mengelak karena apa yang di katakan Karina adalah suatu kebenaran.

Wina berkaca-kaca, “Tapi Rin, tidak ada gadis yang lebih baik dari Elleza untuk mendampingi putraku,” lirihnya.

“Dan membiarkan putriku menderita bersamanya? Begitu maksud mbak Wina?” Sahut Adam-- papanya Elleza geram.

Wina kini terisak di dalam pelukan Kendrick-suaminya tanpa bisa menjawab pertanyaan Adam. Memang benar, gadis itu terlalu baik untuk Allarick yang tak pernah menghargainya. Bahkan dalam keputusannya kali ini pun, gadis itu memilih untuk tak menyebutkan alasan sebenarnya, yang dimana mereka yakin bahwa kesalahan ada pada Allarick.

“Putri kami pantas mendapatkan laki-laki yang jauh lebih baik dari Allarick, mbak Wina.”

***

“Apa ini Elleza? Apa yang baru saja kau lakukan, hah?!” Allarick berteriak dan menghempaskan tangan Elleza dengan kasar.

Elleza tersenyum remeh, “Kenapa? Bukankah ini yang kau mau?” katanya tenang.

“Aku tak menginginkannya Elleza!! Kau mempermalukanku!!”

Bentakan itu tak membuat Elleza gentar, ia memajukan langkahnya memangkas jarak dengan Allarick. Gadis itu mendongakkan wajahnya, hingga netra hitamnya bertemu tatap dengan iris hazel milik Allarick.

“Bagian mana aku mempermalukanmu? Apa aku mengatakan kalau aku memutuskan pertunangan karena kesalahanmu? Apa aku menjelek-jelekkanmu di depan orang tua kita? Tidak Allarick!! Aku bahkan menjadi pengecut dengan membuat keputusan tanpa mengatakan alasannya!!”

Allarick terdiam, menatap mata indah yang memancarkan luka itu dalam. Sejujurnya Allarick tak mengerti dengan situasi yang terjadi sekarang. Ini terlalu tiba-tiba baginya.

“Kita bisa membicarakannya baik-baik Elleza,” pinta Allarick mencoba meraih tangan Elleza, namun segera di tepis gadis itu.

“Bukankah seharusnya kau senang Al? Setelah ini kau bisa dengan bebas menemui dan melakukan apapun dengan kekasihmu itu tanpa harus terhalang oleh status kita. Ah, atau kau bisa menikahinya, dan hidup bahagia bersamanya.” Elleza terkekeh sinis.

Allarick mengusap wajahnya kasar, “Aku sudah tidak ada hubungan lagi dengannya Elleza!! Aku sudah mengatakan kalau aku akan belajar mencintaimu juga bukan? Lalu kenapa sekarang kau lakukan ini?” ucapnya mengguncang pundak Elleza, hingga sesaat kemudian gadis itu menghentaknya.

“KAU MENCIUMNYA, ALLARICK!! KAU MENGHANCURKAN KEPERCAYAANKU!!” Elleza berteriak marah.

Mata Allarick terbelalak, “A-ap apa? K-kau salah paham Elleza-”

Ia kembali barusaha meraih tangan Elleza, namun gadis itu mengangkat tangan dan memundurkan langkahnya.

Elleza mengusap air yang keluar dari matanya dengan kasar. “Aku mengakhiri kebodohanku sampai di sini Allarick. Kebodohanku yang mengejar cintamu dengan buta, kebodohanku yang menerima segala perlakuan burukmu tanpa mengeluh, kebodohanku yang hanya diam bahkan ketika tau kau hanya menjadikanku alat untuk menutupi hubunganmu dengan kekasihmu yang tak mendapat restu. Dan terakhir, kebodohanku yang mempercayai ucapanmu bahwa kau akan belajar mencintaiku. Hanya sampai di sini Allarick, sekarang kau terbebas dari ikatan dengan gadis bodoh ini.”

Setelah mengucapkan itu, Elleza berbalik meninggalkan Allarick yang menatap kepergiannya dalam diam.

“Jadi, kau pergi setelah berhasil membuatku mencintaimu Elleza?”.

***

Allarick berjalan cepat menuju ruang tamu-- tempat mereka berkumpul tadi dengan harapan Elleza masih berada di sana. Namun nihil, Allarick hanya melihat maminya sedang menangis dipelukan papinya.

“Elleza mana mi?” tanyanya gusar.

Wina melepas pelukan suaminya, menatap Allarick dengan kecewa. “Kenapa kamu mencarinya? Bukankah seharusnya sekarang kamu berlari menemui kekasihmu yang seperti jalang itu karena sudah terbebas dari pertunangan konyolmu dengan Elleza, huh?” sentaknya.

“Mami-“

“Kenapa? Kaget karena mami tau? Bukan hanya mami dan papi, tapi kedua orang tua Elleza sudah tau sejak lama kalau kau masih berhubungan dengan kekasihmu itu saat sudah menjadi tunangan Elleza!!” Sela Wina cepat.

Selama ini, Allarick memang menunjukkan ketidaksukaannya pada Elleza secara terang-terangan. Ia bersikap ketus bahkan tak jarang membentak gadis itu, namun Elleza tetap tersenyum dan bersikap baik padanya karena gadis itu begitu menyukainya.

Dulu, Allarick terpaksa menerima tawaran orang tuanya untuk bertunangan dengan Elleza agar dapat menutupi hubungannya dengan sang kekasih, Laura yang tak pernah mendapat restu dari orang tuanya. Lagi-lagi, gadis itu menerimanya tanpa protes.

Ia tak menyangka, jika perbuatan buruk yang selama ini ia sembunyikan dengan rapat itu ternyata di ketahui oleh orang tuanya dan orang tua Elleza.

Allarick bersimpuh di hadapan maminya. “Maafkan kelakuan Allarick mi, dulu Allarick memang masih menjalin hubungan dengan Laura. Tapi semakin lama terbiasa dengan keberadaan Elleza, membuat Allarick merasa nyaman dengannya. Apalagi setelah tau kalau Laura hanya berniat menjadikan Allarick ladang uang untuknya, Allarick menyudahi hubungan dengannya dan mulai belajar mencintai Elleza. Allarick juga nggak mau pisah dengan Elleza mi,” ucapnya menunduk dalam.

“Allarick bersumpah kalau hubungan kami sudah membaik akhir-akhir ini.”

Kendrick dan Wina saling pandang sejenak, “Lalu mengapa tiba-tiba Elleza memutus pertunangan kalian Al?” tanya Kendrick, membuat Allarick mendongak menatap papinya.

“Sepertinya Elleza salah paham pi..”.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status