Home / Romansa / Mengejar Cinta Suami Dinginku / Hubungan Kita Sudah Selesai

Share

Hubungan Kita Sudah Selesai

last update Last Updated: 2025-06-16 19:43:36

Begitu pintu terbuka…

Dia langsung berhadapan dengan Diandra.

Mata mereka bertemu. Sekilas. Tapi cukup untuk membuat suasana jadi kaku dalam sepersekian detik. Diandra berdiri tegak dengan wajah datar, namun matanya tajam. Jelas, dia mendengar sesuatu.

Zayn mendongak sedikit, tatapannya tertahan ketika melihat siapa yang berdiri di ambang pintu.

“Permisi,” ucap Gilang singkat, berusaha melenggang santai meski ia tahu suasana ini sedang sangat sensitif.

Diandra melangkah masuk ke ruangan Zayn dengan tenang, tangan kirinya membawa kantong plastik putih dari kantin rumah sakit. Wajahnya seperti biasa— campuran cantik dan juga anggun, tapi kali ini dengan senyum samar yang sulit diartikan. Tatapan matanya tampak tajam dan sedikit dalam, namun geraknya tetap elegan.

“Hai Zayn!" Perempuan 28 tahun itu menyapa dengan ramah. "Aku gak ganggu kan?” tanyanya ringan.

Zayn, yang masih duduk di posisinya menoleh pelan. Ia melihat ke arah Diandra dengan tampang datar walaupun dalam hati ia agak ter
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Priskila Hendi
KKK : Iya benar, laki-laki ga bener itu kalau ga gay ya tukang selingkuh sama perempuan lain
goodnovel comment avatar
KKK
dan disini qiana yg menjadi mangsa keadaan.. kasian..
goodnovel comment avatar
Priskila Hendi
Ngapain nikahin Qiana kalau masih mencintai Diandra Zayn? Kenapa ga nikahin Diandra aja? Seumur hidup itu lama, puluhan tahun kalau panjang umur, ngapain ngabisin waktu ma orang yg ga dicintai, mending ngabisin waktu ma orang yg jelas² dicintai Zayn???
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Mengejar Cinta Suami Dinginku   Hubungan Kita Sudah Selesai

    Begitu pintu terbuka…Dia langsung berhadapan dengan Diandra.Mata mereka bertemu. Sekilas. Tapi cukup untuk membuat suasana jadi kaku dalam sepersekian detik. Diandra berdiri tegak dengan wajah datar, namun matanya tajam. Jelas, dia mendengar sesuatu.Zayn mendongak sedikit, tatapannya tertahan ketika melihat siapa yang berdiri di ambang pintu.“Permisi,” ucap Gilang singkat, berusaha melenggang santai meski ia tahu suasana ini sedang sangat sensitif.Diandra melangkah masuk ke ruangan Zayn dengan tenang, tangan kirinya membawa kantong plastik putih dari kantin rumah sakit. Wajahnya seperti biasa— campuran cantik dan juga anggun, tapi kali ini dengan senyum samar yang sulit diartikan. Tatapan matanya tampak tajam dan sedikit dalam, namun geraknya tetap elegan.“Hai Zayn!" Perempuan 28 tahun itu menyapa dengan ramah. "Aku gak ganggu kan?” tanyanya ringan.Zayn, yang masih duduk di posisinya menoleh pelan. Ia melihat ke arah Diandra dengan tampang datar walaupun dalam hati ia agak ter

  • Mengejar Cinta Suami Dinginku   Perempuan itu Bernama Diandra

    "Gimana Mba? Saya masih ada urusan lain?"Qiana melirik name tag yang tertera di dada sebelah kiri suster berseragam biru muda tersebut. DIANDRA. Itu nama yang tertera di sana."Oke. Saya titip ini ke Dokter Zayn."Tipis. Wanita berkulit putih yang jauh lebih tinggi dari Qiana beberapa meter tersebut tampak menyeringai tipis. "Baik." Ia menerima tas bekal Qiana."Kalau begitu, saya permisi."Perempuan bernama Diandra itu mengangguk lagi dan berkata, "Silahkan."Qiana berbalik. Ia meninggalkan rumah sakit dengan perasaan kurang puas. Pertama karena gagal bertemu Zayn, kedua karena sikap suster bernama Diandra tersebut. Yang entah kenapa menjadi warning tersendiri bagi Qiana.Setelah langkah Qiana menghilang di ujung lorong. Diandra berdiri di tempatnya, masih memandangi arah kepergian perempuan yang baru saja meninggalkan dua kotak makan siang itu.Tas kain sederhana berisi bekal kini berada di tangannya. Ia memandangi tas itu sejenak, lalu melirik sekeliling lorong. Sepi. Tidak ada pe

  • Mengejar Cinta Suami Dinginku   Berikan Padaku!

    Satu jam sebelum jam makan siang, Qiana sudah terlihat Langkah Qiana memasuki area lobi rumah sakit yang megah itu. Aromanya khas—campuran antiseptik dan kopi instan dari vending machine di sudut ruangan. Di tangannya tergenggam tas jinjing kain berisi dua kotak makan yang dia siapkan sejak pagi. Satu untuk Zayn. Satu lagi… ya, untuk dirinya sendiri.Ini pertama kalinya dia datang ke tempat Zayn bekerja. Rumah sakit milik keluarga besar suaminya. Dari luar saja sudah terasa megah dan elit. Tapi begitu benar-benar masuk, jantung Qiana berdetak sedikit lebih cepat. Bukan karena takut, tapi karena khawatir membuat kesalahan.Matanya mencari-cari papan petunjuk sebelum akhirnya berjalan ke meja resepsionis. Di balik meja, berdiri seorang suster berwajah ramah mengenakan seragam hijau muda.“Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?” sapa suster itu dengan sopan.Qiana tersenyum dan mendekat. “Selamat siang, Suster." Ia menunduk sebentar, seolah mengatur kalimat, lalu melanjutkan. “Saya mau

  • Mengejar Cinta Suami Dinginku   Teman Lama

    Langkah Zayn menyusuri lorong panjang lantai tiga rumah sakit dengan cepat dan teratur. Setelan putihnya rapi, ID card dokter menggantung di dada kiri, dan tablet digital dalam genggamannya menampilkan data pasien terbaru dari IGD.Wajahnya datar, fokus sepenuhnya tertuju pada daftar tugas hari ini—visit ruangan rawat inap, evaluasi pasien pascaoperasi, jadwal observasi satu operasi kecil, dan dua diskusi kasus dengan dokter supervisor. Penuh dan padat. Seperti biasa.Suara derap langkah sepatu residen lain dan bunyi mesin infus serta monitor detak jantung jadi musik latar rutinnya sehari-hari. Tidak ada ruang untuk kesalahan. Apalagi untuk urusan hati.“Dokter Zayn!” panggil suster Karin dari nurse station. “Pasien di ruang 307, tekanan darahnya drop tadi pagi. Dokter jaga minta bantuan untuk evaluasi lebih lanjut.”Zayn mengangguk cepat. “Saya ke sana sekarang.”Ia berjalan cepat ke ruang 307. Pasiennya adalah pria usia 60-an yang baru saja menjalani operasi by pass. Zayn memeriksa

  • Mengejar Cinta Suami Dinginku   Harus Ngalah Lagi?

    “Kita tidur pisah lagi malam ini?”Zayn mengernyit ringan, seolah pertanyaannya agak aneh. “Iya."Qiana mengedip pelan. "...Kakak serius?"Zayn meletakkan gelas ke meja. “Hm."Qiana menghela napas, sedikit frustrasi tapi mencoba tenang. “Sampai kapan kak?"Zayn memandangnya beberapa detik. Lama. Lalu berkata pelan, “Sampai kamu terbiasa tidur dengan mode gelap.""Kenapa gak kakak aja yang adaptasi? Kenapa harus aku?" sahut Qiana cepat.Zayn mendekat beberapa langkah. Wajahnya tetap tenang, tapi kali ini, ada sorot mata yang berubah. Lebih tajam. Lebih... serius.“Aku tidak bisa. Dan tidak mau."“Kak—""Selamat malam."Zayn lagi-lagi menghindar. Dia pergi dari hadapan Qiana begitu saja saat gadis itu belum selesai bicara.Perempuan berambut coklat panjang itu tampak kecewa dengan sikap Zayn. Tapi tidak bisa berbuat banyak karena posisi mereka yang memang perlu beradaptasi setelah menikah.Hanya saja...Ia merasa sedikit sesak.***Qiana membuka matanya perlahan. Langit di luar jendela

  • Mengejar Cinta Suami Dinginku   Balik Kesetelan Awal

    Zayn tersenyum tipis, tatapannya bergeser ke arah Qiana yang langsung menegang saat mendengar pertanyaan sang ayah.“Enggak, Pa,” jawab Zayn sambil menaruh cangkir teh yang baru disuguhkan oleh Mba Retno. “Qiana enggak bikin repot. Cuma... agak bawel sedikit.”Qiana langsung menoleh tajam. “Hah? Bawel? Mana ada ya! Aku tuh gak pernah bawel kalau gak ada apa-apa. Lagian bawel juga karena kebaikan. Bukan buat yang lain. Cowok mana paham."Zayn mengangkat bahu ringan, tetap dengan ekspresi tenang. Baru saja Qiana dibilangin, Qiana langsung menunjukkan buktinya.Pak Wijaya tertawa pelan, melihat reaksi keduanya. “Maklumin saja ya Zayn. Qiana ini kan anak tunggal di keluarga ini, jadi pasti lumayan manja dan kurang dewasa."Qiana menepuk lengan Papanya. Bukannya belain malah dijatuhin. "Papa iiih..."Setelah mengobrol banyak, bu Wijaya muncul memanggil mereka bertiga untuk makan malam. Qiana duduk di samping Zayn bersebrangan dengan kedua orang tuanya.Makan malam hari ini terasa begitu ha

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status