Share

Bab 7

Pintu ruang konferensi terkunci selama hampir satu jam. Setelah itu, Cindy menggunakan beberapa tisu basah beralkohol untuk membersihkan meja konferensi.

Setelah selesai membersihkan, dia berbalik dan melihat bahwa Yogi sudah berpakaian rapi dan arogan seperti biasa. Hanya ketika melihat lebih dekat maka dapat melihat ada sedikit kerutan di kemejanya, yang membuktikan bahwa dia yang tidak bisa menahan diri tadi.

Cindy mengambil dasi, lalu berjalan menghampiri dan membantu mengikat.

Yogi terbiasa dengan pelayanannya. Dia mengangkat dagunya sedikit, memperlihatkan jakunnya yang menonjol. Cindy mengusap jakunnya, lalu mengikat dasinya sambil berkata dengan lembut, "Aku ingin kembali ke kantor pusat."

Mata Yogi sedikit menyipit, ketika melihat wanita itu bersikap patuh, dia berkata dengan datar, "Sudah kubilang dari awal, nggak perlu kembali ke kantor pusat sebelum proyek selesai. Sekarang proyek sudah selesai, kalau kamu ingin kembali, nggak ada yang akan menghentikanmu."

Jadi, setelah Yogi selesai memeriksa proyek dan kembali ke Kota Shigo, Cindy bergabung dengan timnya.

Yona memiringkan kepalanya dan bertanya pada Yogi, "Pak Yogi, Kak Cindy sudah boleh kembali bersama kita?"

Yogi mengangguk sambil membaca dokumen, Yona langsung tersenyum ceria. "Syukurlah! Kak Cindy melakukan perjalanan bisnis ke luar kota dua bulan, aku kangen sekali!"

Cindy memandangi gadis muda ini, rona wajah Yona berwarna oranye, eyelinernya tidak melebar sampai ke ujung matanya, riasan dia bernuansa remaja dan imut.

Dia memuji, "Kamu sangat teliti dalam berdandan."

Dandanan adalah tipe gadis polos dan murci yang paling disukai pria.

Yona mengedipkan bulu matanya dan tersenyum tipis.

Hari sudah malam ketika pesawat mendarat di Kota Shigo, sopir menjemput mereka bertiga. Yogi berkata, "Antar Yona pulang dulu." Sopir pun tahu harus mengemudi ke mana.

Cindy memandangi kota yang telah dia tinggalkan selama dua bulan. Setelah melamun sejenak, dia pun menyadari bahwa mobil tidak berhenti di kompleks tua tempat Yona tinggal sebelumnya.

Itu adalah kompleks mewah yang terletak di pusat kota dan sangat dekat dengan perusahaan.

Yona turun dari mobil dan melambaikan tangan. "Pak Yogi, Kak Cindy, perjalanan sangat melelahkan, pulanglah istirahat lebih awal, sampai jumpa di perusahaan besok."

Yogi mengangguk sebagai balasan dan menunggunya sampai memasuki kompleks.

Sopir menyalakan lagi mobil, lalu Cindy bertanya, "Apakah kamu membeli rumah di sini untuk dia?"

Mata Yogi kembali tertuju pada dokumen-dokumen. Dia sangat sibuk, dia membaca dokumen sepanjang jalan. Dia hanya berkata dengan santai, "Aku punya rumah lain. Kompleks tua tempat dia tinggal nggak aman. Aku khawatir dia memiliki beban psikologis, aku bilang itu kusewakan, kamu jangan keceplosan."

Dia memikirkan sesuatu dan menganggapnya lucu. "Sangat lugu, dia membayarku uang sewa dua juta setiap bulan."

Cindy berkata, "Di pusat Kota Shigo, 10 juta pun nggak cukup untuk menyewa rumah sebulan. Siapa pun yang sedikit berwawasan juga tahu bahwa harga sewanya lebih dari 2 juta."

Yogi mengangkat kepalanya dan bertanya, "Jadi?"

Oleh karena itu, Yona membangun karakter punya harga diri, mencintai diri sendiri, keras kepala dan mandiri, dia menyusun strategi dengan hati-hati untuk memancing ikan besar dalam jangka panjang.

Namun, Yogi percaya kalau Yona itu "lugu", jadi apa yang bisa Cindy katakan?

Cindy tersenyum tipis. "Pak Yogi sangat perhatian dan sangat tulus."

Sesampainya di Pantai Timur, Cindy ditindih ke tempat tidur oleh Yogi begitu dia keluar dari kamar mandi.

Yogi sama sekali belum puas saat di ruang konferensi. Cindy ditakdirkan untuk tidak bisa beristirahat malam ini.

Akan tetapi, nafsunya yang ganas membuat Cindy curiga kebutuhan biologisnya tidak terpenuhi dalam dua bulan terakhir.

"Kamu ... belum pernah menyentuhnya? Bukankah kamu sangat tertarik padanya?"

Yogi menekan pinggangnya sambil menarik napas berat. "Dia nggak mengerti apa-apa."

"Apakah kamu percaya bahwa orang dewasa berusia dua puluhan di zaman sekarang nggak paham hal semacam ini?" Bahkan kalau belum pernah merasakannya, setidaknya pernah melihatnya 'kan?

"Didikan keluarganya sangat ketat dan tradisional. Dia nggak menyukai hubungan intim pranikah."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status