Share

Part 21

Pandu duduk terpaku di sudut masjid. Suara ceramah seorang ustaz terdengar mempermalukan dirinya. Pria tak pandai bersyukur, ketika Allah memberinya nikmat yang banyak, ia malah menggunakannya untuk berbuat maksiat. Nasi telah menjadi bubur, kata talak telah terucap, dan penyesalan datang mentertawakan kebodohannya.

Sorot mata Pandu tertuju pada sebuah tulisan kaligrafi yang terdapat di atas mimbar. Setiap kali sujud menghadap Sang Khalik, ia merasa malu. Dosanya begitu banyak, hingga Pandu tak yakin bisa mendapatkan maaf dari-Nya. Egoiskah dia jika memohon pada Sang Pencipta untuk mengembalikan Alina-nya? Kepergian Alina menyadarkannya, begitu berarti wanita itu. Ia tak bisa digantikan oleh Rosa, meski wanita itu lebih muda dan cantik.

“Bapak Pandu,” sapa Ustaz Ahmad mengagetkan, pria itu duduk di sebelah.

Pandu menegakkan punggung, kemudian menyalami Ustaz Ahmad. “Saya gagal untuk kedua kalinya, Ustaz,” lirih Pandu menekuri lantai marmer yang terasa dingin menyentuh kulit. Setetes
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status